Chapter 18

1.8K 271 15
                                    

Kawaki berdiri diam di depan gedung perusahaan Uchiha. Kepalanya mendongak menatap gedung tinggi itu dengan penasaran, ia sangat tahu jika ayah angkatnya dengan paman Sasuke adalah sahabat dekat dan pastinya pria Uchiha itu pasti tahu akan keberadaan ayah angkatnya.

"Uzumaki Kawaki."

Kawaki dengan cepat berbalik, ia cukup terkejut karena tidak menyadari jika ada seseorang yang berdiri di belakangnya.

Pria dengan stelan jas hitam dengan kemeja putih menatapnya datar, "Benar anda Uzumaki Kawaki putra Uzumaki Naruto." ujarnya memperhatikan Kawaki dari atas hingga ke bawah.

"Kamu siapa?" tanya Kawaki waspada.

"Saya salah satu Anbu yang di minta oleh klan Uchiha untuk menemukan anda."

"Kenapa?"

"Saya tidak tahu secara pasti, mari ikuti saya dulu."

"Hm." Kawaki mengangguk. Ia mengikuti kemana pria itu berjalan.

Pria yang mengaku Anbu itu membukakan pintu mobil untuknya. Kawaki masuk ke dalamnya dan pria itu bergegas ikut masuk dan duduk di kursi kemudi.

"Apa kamu tahu dimana saat ini Hokage ke tujuh?" tanya Kawaki.

"Saya tidak tahu tapi Sasuke-sama pasti tahu, karena saya dengar Tuan Hokage ke Tujuh juga terlahir kembali."

Kawaki tersenyum tipis mendengarnya, akhirnya ia bisa bertemu lagi dengan sosok ayah angkatnya. Orang yang sangat ia kagumi.

"Kita akan pergi kemana?"

"Ke Laboratorium Tuan Orochimaru. Saat ini Sasuke-sama ada disana." jawabnya setelah mengecek ponselnya.

"Hm." Kawaki menatap keluar jendela mobil. Konoha sudah sangat berubah, jauh berbeda dari yang dulu. Kini banyak gedung-gedung tinggi pencakar langit, bangunan-bangunan modern tetapi bangunan rumah tradisional tetap ada di beberapa tempat.

Mobil berhenti di depan sebuah pagar tinggi berwarna putih. Pria itu mengeluarkan tanda pengenalnya sehingga mereka di izinkan untuk masuk.

"Ini." Kawaki tersenyum bisa merasakan cakra Naruto berasal dari dalam bangunan putih di depan sana. Ketika mobil berhenti, ia dengan cepat turun dari dalam mobil dan masuk begitu saja.

"Tou-chan?" gumamnya menoleh kesana-kemarin berusaha mencari keberadaan Naruto.

Sementara itu Orochimaru dan lainnya baru saja keluar ketika melihat ketiga bocah tadi sedang berdiri di depan sebuah pintu tempat Mitsuki di rawat.

"Kalian akan menemuinya nanti, sekarang ada baiknya menemui Kawaki. Dia sudah berada di depan." jelas Orochimaru.

"Kawaki?" Boruto bergumam pelan, ia dengan cepat berlari keluar di ikuti oleh Sarada dan Himawari.

"Ada apa Naruto-kun?" tanya Hinata menyentuh pundak Naruto.

"Ti-tidak, aku hanya gugup." akunya tapi sebenarnya Naruto terlalu takut Kawaki melihat keadaannya seperti ini.

"Kamu harus menemuinya. Bukankah kalian pasti saling merindukan?"" ujar Hinata menyemangati.

"Tenang saja! Kawaki pasti mengerti!" ujar Ino ikut menyemangati.

Sasuke hanya mengangguk pelan untuknya. Naruto pun akhirnya memberanikan diri untuk menemui Kawaki.

Di depan pintu masuk, Kawaki terdiam ketika melihat Boruto kini ada di hadapannya, dan bukan hanya ada Boruto tapi juga Sarada dan Himawari.

"Kawaki!" Boruto berlari mendekat begitu juga dengan Kawaki. Keduanya berpelukan erat untuk menyalurkan rasa rindu masing-masing.

"Oni-chan!" seru Himawari.

The Second Life (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang