Chapter 3

3.9K 468 48
                                    

6 Tahun Kemudian

.

.

.

.

Angin musim semi berhembus pelan, menerbangkan helaian kelopak bunga Sakura yang berjatuhan. Suara bel sekolah berbunyi keras ke seluruh penjuru di sebuah sekolah ternama di kota Konoha.

Seorang gadis cantik dengan rambut kuning panjang sepunggung, sedang menanti dengan sabar di depan pintu kelas hingga suara guru terdengar dari dalam memintanya untuk masuk.

Ia melangkah masuk ke dalam kelas tanpa menyadari jika semua orang terpesona akan kecantikan alami yang ia miliki, begitu sempurna bagaikan seorang Dewi yang baru turun dari langit.

"Perkenalkan dirimu." ujar guru tersebut kepada murid baru di kelasnya.

"Hm! Terima kasih Asuma sensei!" ujarnya ceria dan berbalik menatap semua teman-temannya.

"Hallo everyone? How are you today? I'm Namikaze Naruto from Russia! Nice to meet you all!" serunya riang membuat semua teman-temannya kebingungan tidak mengerti.

Gadis itu terkekeh pelan, "Gomen, aku tinggal lama di Russia bersama keluargaku dan sekarang kami sudah kembali ke Jepang dan akan menetap di Konoha. Namaku Namikaze Naruto!" ucapnya riang memperkenalkan namanya sendiri.

Seorang pemuda berambut merah yang tadi sempat terpesona kepada Naruto tampak terkejut saat menyadari satu hal.

"Dia Naruto?! Tapi kenapa dia seorang gadis?!!!" seru suara di dalam kepala pemuda berambut merah tersebut.

"Dia cantik."

"Jangan bilang kau jatuh cinta kepadanya Gaara! Dia laki-laki!"

"Baik Namikaze-san silahkan duduk di sebelah Rei-san."

Naruto mengikuti arah tunjuk sang guru dan kini ia terfokus pada pemuda berambut merah dengan lingkar mata dan tato di dahinya.

"I got you, Gaara." gumamnya ceria.

Kedua pipi Gaara merona saat Naruto duduk di sebelahnya. Ia jadi malu sendiri karena Naruto seorang gadis dan Gaara bingung harus bagaimana.

"Hai Shukaku apa kabar?" tanya Naruto di dalam hatinya dan benar saja Gaara langsung menatap kearahnya dan Shukaku berteriak.

"Kau sungguh Naruto?!" teriaknya tidak percaya.

"Hehehe ...." Naruto tertawa pelan dengan senyum manis membuat pipi Gaara semakin memerah.

"Senang bertemu denganmu lagi, dan aku cukup terkejut." ujar Gaara malu.

"Yah aku juga bingung, mungkin ini sudah takdir dan jalan ninjaku." Naruto tersenyum menatap ke arah Gaara yang kembali terpesona dengan kecantikannya yang khas perpaduan antara Jepang dan Russia. Naruto persis seperti boneka hidup.

.

.

.

.

"Ini berisi berkas dari model asal Russia, dia gadis cantik keturunan Russia dan ibunya asli Jepang dari keluarga Klan Uzumaki. Saya yakin perusahaan kita akan semakin terkenal jika menggunakannya sebagai brand ambassador kita." ujarnya meletakan map di depan meja kerja sang CEO yang tampak sibuk berkemas hendak pergi.

"Nanti saja! Aku ingin menjemput anakku dan mengantar istriku pergi, Tenten." Sasuke tersenyum tipis lalu pergi dari hadapan wanita itu yang tampak menghembuskan napasnya. Sasuke bergegas pergi menuju sekolah Sarada, putrinya bersama Sakura.

The Second Life (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang