Chapter 11

3.1K 459 27
                                    

Setelah makan siang bersama di kediaman Uzumaki. Hinata membawa kedua anaknya menuju rumahnya, mereka akan tinggal bersama dan nanti dia akan mengurus semua berkasnya setelah bertemu dengan Naruto. Kini mereka sedang menuju perusahaan Uchiha untuk bertemu dengan Naruto sesuai intruksi dari Sasuke.

"Aku masih tidak mengerti kenapa kami terlahir bukan dari kaa-chan melainkan orang lain." ujar Boruto pelan.

"Kaa-chan juga tidak mengerti." gumam Hinata seraya memarkirkan mobilnya kemudian ketiganya turun dari mobil bersama bertepatan dengan seorang gadis mudah berseragam high school sedang berlarian masuk ke dalam gedung.

"Aku seperti mengenal sosok itu." gumam Boruto melihat gadis bersurai kuning cerah itu.

"Ayo masuk!" ajak Hinata di angguki keduanya.

Naruto masuk ke dalam ruang kerja Sasuke dan menemukan pria itu sedang berbicara dengan Tenten.

"Kau sudah datang?" Sasuke beranjak menghampiri Naruto yang mengangguk singkat lalu sosok Kurama muncul di belakang Naruto.

"Kita langsung saja ke lantai delapan." ujar Sasuke di angguki oleh Tenten.

"Mari nona, kita akan langsung ke studio."

"Okeh!"

Mereka bersama-sama masuk ke dalam lift menuju lantai delapan, tempat studio perekaman. Dari studio foto, studio rekaman suara hingga tempat syuting membuat iklan dan vidio musik ada disana. Sesampainya disana Naruto segera di arahkan untuk mengganti pakaiannya dengan gaun selutut berlengan pendek. Rambut panjangnya di buat bergelombang bagian bawah dan make up narutal membuat kecantikannya semakin menguar.

Sasuke mengeluarkan ponselnya saat sebuah telpon masuk dan segera mengangkatnya.

"Hallo?"

"Sasuke-kun, ini aku kau ada dimana?"

"Lantai delapan studio foto, datang kesini."

"Ha'i!"

"Oke kita akan segera mulai, Namikaze-san harap bersiap!"

"Okeh! Tapi panggil saja aku Naruto!"" seru Naruto seraya memegang botol parfum dengan merek terkenal dari perusahaan Sasuke.

"Okeh!"

Dalam waktu beberapa detik saja, kilatan kamera mulai terlihat dan dalam kurun waktu itu Naruto terus berganti gaya dengan gerakan sangat cepat seolah dirinya memang sudah terbiasa di bawah sinar lampu kamera.

"Bagus sekali!" seru sang fotografer takjub karena hasilnya sangat memuaskan. Dalam waktu satu menit mereka sudah menghasil empat puluh gambar yang cantik. "Jadi bingung mau ambil yang mana untuk iklan." gumamnya memperhatikan setiap foto.

Sasuke mendekat melihat foto yang berhasil di tangkap dan ia pun mengakui jika hasilnya sangat memuaskan.

Pintu ruang studio terbuka dan Sasuke dapat melihat Hinata masuk. Wanita itu tidak datang sendiri melainkan bersama Himawari dan juga Boruto yang mengenakan kaca mata hitam

"Sasuke-sensei!" seru Boruto sangat senang menghampiri Sasuke dengan langkah cepat. Ia melepaskan kaca matanya sehingga Sasuke dapat melihat jelas salah satu mata Boruto berbeda.

"Sasuke-kun dimana Naruto-kun?" tanya Hinata yang sudah tidak sabar bahkan detak jantungnya sudah tidak normal.

Sasuke tidak menjawab sama sekali, ia hanya terdiam memperhatikan ketiganya bergantian. Sasuke tidak tahu harus mulai darimana untuk mengatakannya.

"Sasuke-sensei." ucap Boruto pelan.

"Sasuke-sensei!" Himawari menatap guru kakaknay itu penuh harap.

The Second Life (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang