Chapter 24

1.3K 234 17
                                    

"Sampai jumpa!" Hinata melambaikan tangannya ketika Naruto dan Boruto keluar dari dalam mobil.

"Dadah tou-chan! Oni-chan!" Himawari melambaikan tangannya.

"Sampai jumpa!" sahut keduanya melambaikan tangannya. Mereka baru masuk ke dalam gerbang sekolah ketika mobil Hinata meninggalkan area sekolah.

Semua mata langsung terpaku kepada keduanya. Dengan ponsel di tangan masing-masing, sebenarnya mereka ingin meminta tanda tangan dan berfoto bersama tetapi mengingat perkataan kepala sekolah bahwa mereka harus memberikan keduanya privasi. Maka niat itu harus di urungkan.

"Naruto! Boruto!"

Ayah dan anak itu menoleh bersamaan. Gaara baru saja datang dan dia berlari menghampiri, "Bagaimana istirahat kalian?" tanyanya dan mereka bertiga berjalan bersama menuju kelas.

"Kami menghabiskan waktu di rumah dan paman Neji datang berkunjung." jawab Boruto.

"Lalu bagaimana tugas hari ini kalian sudah selesai?"

"Heh tugas?" Naruto berhenti melangkah menatap Gaara tidak tenang.

"Tugas hari ini." Gaara mengangguk.

"Heeeeee!" seru keduanya bersamaan. Jadilah sesampainya di kelas, Naruto dan Boruto mencontek tugas milik Gaara sebelum wali kelas mereka masuk untuk mengajar hari ini.

Naruto merebahkan kepalanya di atas meja setelah pelajaran paling mengerikan akhirnya selesai juga. Ia benar-benar bodoh akan pelajaran Kimia.

"Maaf, permisi apakah kami bisa meminta tanda tangan dan foto bersama?"

Naruto mendongak menatap teman-teman sekelasnya yang belum keluar meski jam pelajaran pertama sudah selesai.

"Oh, tentu." Naruto mengiyakannya dan mereka mulai mengantri untuk meminta tanda tangan dan foto bersama Naruto serta Gaara sedangkan Boruto sudah keluar kelas, entah pergi kemana.

"Aku membuat bento, kamu mau mencoba?" tanya Gaara menawarkan.

"Oh aku juga membawa bento. Ini buatan Hinata, kita bisa saling berbagi." sahut Naruto cepat mengeluarkan kotak bekal.

"Hm tentu!" Gaara tersenyum lebar, "Aku senang kita bisa bertemu lagi dan menjadi teman, Naruto." ujarnya.

"Begitu juga denganku." Naruto mengangguk.

"Tunggu kau membawa dua kotak bekal?"

"Satunya untuk Kurama, kamu mengajak Shukaku?"

"Dia selalu ikut tetapi selalu di lepas, dia tidak suka berada di dalam tas maupun meradianku. Lagi pula dia mengerti cara menggunakan uang, jadi tidak masalah."

"Oh dia sangat pintar!" Naruto terkekeh pelan dan Kurama tidak suka mendengarnya. Kurama segera keluar dan merubah wujudnya sebagai manusia dengan seragam sekolah yang sama seperti Gaara.

"Kurama!" sapa Gaara.

"Hm." Kurama mengambil salah satu yang dia seret agar bisa makan berhadapan dengan Naruto, "Itadakimasu!" ujarnya memakan bekal miliknya.

"Besok adalah waktunya, Naruto." Gaara menatap Naruto serius.

"Kalian tetap di dunia manusia untuk menjaga bumi. Aku yang akan berangkat bersama Sasuke ke dimensi lain." jawab Naruto.

"Hm, hati-hati!"

"Terima kasih, Gaara."

"Boruto dan Kawaki tidak akan ikut serta?"

"Tidak, terlalu berbahaya."

Drrt ...

Naruto mengeluarkan ponselnya dan mendapatkan pesan dari Obito bahwa Zetsu putih kembali muncul di tengah kota Tokyo, bahkan lebih banyak.

The Second Life (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang