Chapter 14

3.4K 442 66
                                    

Sekarang kalau ada komentar tidak menyenangkan lagi, akan saya tegur satu kali jika masih ngotot akan langsung saya blokir. Kenapa sering saya up biar pembaca yang lain tahu dan menyadari bahwa kita satu sama lain harus saling mengerti dan menghargai, kalian menghargai saya. Saya pun akan menghargai anda. Jangan julid kayak anak kecil, di DM malah terkesan saya yang bersalah dan anda paling benar persis komentaran netizen di Instagram yang mau menang sendiri.

Saya tidak suka di kritik? Boleh tapi dengan bahasa yang sopan, saya akan membalasnya tetapi ketika balasan itu terus menerus seperti meneror  dan tidak menerima penjelasan saya. Maaf anda akan saya blokir juga tanpa pemberitahuan

Anggaplah saya sedikit gila, jadi jangan ganggu orang gila. Apalagi saat ini saya benar-benar sedang sangat kecewa, tertekan dan terpojokan jadi jangan pancing emosi saya untuk meledak dengan membalas menghina. Terima kasih, maaf jadi emosi.

.

.

Jam pelajaran terakhir akhirnya selesai. Semua siswa bergegas membereskan barang-barang mereka ke dalam tas. Sebagian siswa yang memiliki ekstrakulikuler bergegas pergi menuju ruangan mereka masing-masing sedangkan anak-anak piket menunggu semua orang keluar dari kelas dengan sabar.

Hari ini Naruto mendapatkan jadawal photoshoot di perusahaan Sasuke. Lalu Ino mengabarkan jika ada perusahaan entertaimen menawarkan proposal kerja sama untuk drama terbaru mereka. Mereka ingin Naruto memerankan salah satu tokoh.

"Aku akan ke Uchiha Group. Kau susul saja aku kesana, Ino." Naruto mematikan telponnya dan bergegas keluar dari area sekolah namun langkahnya terhenti saat melihat Hinata di depan pintu gerbang bersama Boruto yang enggan menatapnya.

"Naruto-kun mau kemana? Aku antar?"

Naruto mengangguk dan masuk ke dalam mobil bersama Boruto yang memilih duduk di kursi penumpang.

"Aku harus ke perusahaan Sasuke."

"Em! Pemotretan lagi?"

"Begitulah. Oh ya Hinata ...."

"Iya?"

"Aku akan tinggal bersamamu."

Hinata lantas menoleh dan tersenyum kepada Naruto, "Tentu saja!" ucapnya senang bukan main.

"Kau berubah pikiran dengan sangat cepat." ujar Boruto sarkas tapi Naruto memilih diam karena tidak ingin memperpanjang masalah dengan berdebat.

"Hinata-chan?"

"Ya? Tapi aku membawa Ino dan Kurama bersamaku."

"It's okey Naruto-kun, kita bisa tinggal bersama. Kita adalah keluarga."

Naruto tersenyum mendengarnya. Perjalanan menuju gedung perusahaan Sasuke terasa menyenangkan bagi Naruto karena Hinata begitu terbuka berbicara banyak hal kepadanya.

"Em ... Boleh aku menemani Naruto-kun?" tanya Hinata penuh harap menatap Naruto yang baru saja hendak membuka pintu.

"Ayo temani aku!" ajak Naruto di sambut senyum bahagia Hinata.

Boruto menghela napas dan akhirnya ikut saja kemana ibu dan ayahnya. Di lantai 8, semua orang sudah menunggu Naruto. Naruto berganti pakaian dengan gaun pendek yang sexy karena tema photoshoot kali ini adalah dewasa. Naruto mengenakan make up natual dengan lisptik merah menyala dan rambut yang di urai bergelombang.

"Okeh kita mulai mohon kerja samanya Naruto-chan!"

"Ha'i!"

Kali ini Naruto tidak bergerak cepat seperti kemarin, Naruto bergerak santai mengubah gayanya sesuai intruksi.

The Second Life (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang