Chapter 22

1.4K 226 11
                                    

"Kau dimana?"

"Pusat kota." ujar Naruto menjawab panggilan Sasuke.

"Kirim lokasi aku akan kesana."

"Oke aku akan kirim sekarang." Naruto mematikan telponnya dan mengirimkan lokasi tempatnya saat ini yang sedang menonton bayangannya sedang berburu Zetsu putih bersama dengan kedua anaknya.

"Kawaki, kau dimana?" tanya Boruto melalui earphone yang terpasang di telinganya.

"Di dekat D'Cafe." jawab Kawaki. Kedua matanya menyipit tajam menatap seorang pria yang sedang berdiri di bawah pohon bersama dengan seorang wanita. Ketika tangan pria itu hendak menyentuh tangan wanita di depannya, saat itulah pistol cakranya ia tembakan ke arah kepala sang wanita.

Sing!

Pria itu terkejut begitu juga dengan beberapa orang yang berada di sekitarnya. Mereka berteriak histeris melihat wanita itu jatuh ke tanah dengan kepala hancur lalu seketika berubah menjadi Zetsu kemudian menjadi sebuah pohon.

"Kyaaaaa itu monster Zetsu putih!"

"Selesai." Kawaki tersenyum puas.

"Aku juga, tiga sekaligus." Boruto menatap puas tiga Zetsu yang menjadi pohon di tengah jalan raya.

Sebuah mobil sport hitam berhenti tidak jauh dari tempat Naruto sedang berdiri dan sosok Sasuke keluar dari sana dengan sebuah rokok di antara sela jemari kanannya.

"Mereka mulai menyukai tugas yang di berikan." gumam Naruto dari jauh yang melihat semuanya. Malam ini ia tampak cantik dengan hotpans hitam di atas lutut, sweater orange polos dengan dua garis hitam vertikal di dada bagian kanan. Rambut kuning panjangnya di kuncir dua dengan polesan make up natural dan lipstik pink. Dimana dan kapanpun dia harus tetap cantik sebagai seorang model hingga Kurama kesal menunggunya selesai mandi hingga bermake up serta memilih pakaian.

"Yah mereka sangat membantu." timpal Sasuke yang baru saja menyalakan rokoknya. Dia baru saja pulang kerja dan mendapati Naruto sedang asik menonton pemburuan Zetsu. Dia terlihat tampan dengan stelan hitam dari atas ke bawah, lengan kemejanya di gulung hingga ke siku sehingga memperlihatkan lengannya yang cukup kekar dan beberapa kancing di bagian dada atas di biarkan terbuka.

"Sejak kapan kau merokok?" tanya Naruto mengibaskan asap yang mengarah padanya.

"Sekolah menengah atas tapi tidak sering. Hanya sesekali." jawab Sasuke cuek.

"Berapa lama lagu bulan purnama sempurna?" tanya Naruto melirik.

"Empat hari lagi."

"Zetsu semakin banyak." Naruto berdecih pelan.

"Kita cek dimensi tempat Kaguya sekarang." Sasuke mematikan rokok dan membuangnya.

Naruto mengangguk. Mereka masuk lagi ke dalam mobil, Sasuke segera membuka portal ruang dan waktu. Naruto masuk lebih dulu di ikuti Sasuke. Naruto cukup terkejut ketika dia baru saja masuk dan sudah di serang oleh lima Zetsu putih. Naruto melompat mundur dan cakra Kurama segera melapisi bagian tubuhnya dengan mantel cakra berwarna kuning cerah seperti dulu.

Naruto tetaplah Naruto dia cukup bodoh di mata Sasuke. Lihatlah bagaimana dia tidak menyadari ada Zetsu putih di belakangnya dan Sasuke dengan cepat menyerang Zetsu itu dengan chidori miliknya.

"Dobe! Apa instingmu sudah tidak bekerja!" sindirnya.

"Diamlah teme!" gerutu Naruto melompat tinggi dan menyerang setiap Zetsu yang berusaha menyerangnya.

Sasuke dengan cepat berlari menuju tempat Kaguya di segel dan menyerang sepuluh Zetsu yang sedang mentransfer energi kehidupan manusia. Lalu dari arah belakangnya, Naruto terbang dengan cepat dan menyerang yang tersisa dengan satu kali serangan.

The Second Life (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang