CHAP 6🔞

11K 568 54
                                    

Maaf banget ini lama up nya.
Sebelumnya author mau peringatin

WARNING 18+
YANG MASIH DI BAWAH UMUR PART DEWASANYA BOLEH DI SKIP.

SEKIAN:)

Typo bertebaran.

Jaemin tersentak dari tidurnya, mimpinya. Mimpi sialan itu menganggu  tidurnya.

Aneh memang, di mimpinya dia sedang bercinta dengan Jisung. Apa apaan mimpi seperti itu.

Karena mimpi sialan itu membuat adik Jaemin bangun, lalu Jaemin menatap Jisung yang berbaring di sebelahnya.

Wajah Jisung yang ditimpa lampu temaram dan sesekali kilatan cahaya pertir menambah kesan nya semakin cantik.

Perlahan namun pasti Jaemin sudah berada diatas Jisung, mengungkung remaja 17 tahun itu.

Ditatapnya wajah remaja manis itu, walaupun wajah Jisung tampak pucat namun tidak sedikitpun mengurangin kadar cantik dan manisnya.

Jaemin langsung meraup bibir pucat Jisung, menyesap dan sedikit menggigit bibir plum itu.

"Nghh", lenguhan dengan sedikit desahan itu membuat bibir Jisung sedikit terbuka dan langsung saja Jaemin melesatkan lidahnya dan mengabsen gigi rapi Jisung.

Jisung kaget tentu saja, dia ingin memberontak lagi tapi kali ini rasanya beda.

"Nikmati saja sayang", bisik Jaemin lalu menjilat telinga Jisung membuat desahan Jisung kembali terdengar.

"L-lepash...ahh", ucap Jisung yang mungkin akal sehat nya mulai bekerja.

"Ku bilang nikmati saja, kalau tidak aku akan kembali melempar mu dari balkon kamarku", bisik Jaemin lagi.

Jisung takut, tidak. Membayangkan dia dilempar dari atas balkon kamar Jaemin saja ia tak ingin.

Kini ia hanya bisa pasrah menikmati segala permainan yang di ciptakan oleh Jaemin.

Sedangkan di posisi Jaemin sendiri dia senang setelah melihat wajah pucat Jisung semakin pucat karena ancaman nya tadi.

Seringai miring tercipta di bibir tipisnya.

Jaemin kembali melancarkan aksinya, menyambar bibir Jisung sekaligus membuka kancing piyama yang Jisung kenakan satu persatu.

****
SEKALI LAGI WARNING 18+

Kini keduanya sudah full naked, pipi Jisung bersemu merah saat tau kalau dirinya dan Jaemin tidak tertutupi sehelai benang pun.

"Sayang, aku tau kita sudah melakukan nya kemarin. Tapi pasti masih sakit, jika iya cakar saja punggung ku. Okey", ucap Jaemin yang di angguki Jisung.

Milik Jaemin sudah berada di depan anal Jisung, perlahan milik Jaemin masuk menerobos Jisung.

Dan....semua milim Jaemin telah masuk kedalam tubuh Jisung.

Jisung terpekik sakit dan langsung saja mencakar punggung Jaemin, sungguh tubuhnya seperti terbelah dua. Ya walau sudah 2 kali sih, tapi milik Jaemin tidak sama seperti milik orang orang pada umumnya.

"Hiks...sakit...hiks", racau Jisung berusaha mendorong dada Jaemin agar menjauh dari dirinya. Tapi usahanya tentu sia sia saja bukan.

"Diamlah Ji, sudah ku bilang nikmati saja", sentak Jaemin mulai emosi.

"Tidak, lepaskan...sakit hyung"

Jisung memang sudah mulai memanggil Jaemin hyung, kadang kadang juga paman masih melekat di otak si manis sih.

"DIAM JISUNG!!", bentak Jaemin lalu menyentak kasar penyatuan mereka.

"Ahhh, sudah hyung....hiks"

Obsesi Jaemin telah menguasainya lagi, dia tidak peduli jika Jisung kesakitan nantinya. Yang penting hasratnya terpenuhi.

Ck, padahal tadi kau baru saja berjanji tidak akan menyakiti Jisung lagi Na.

Gemuruh petir yang bersautan di iringi dengan teriakan kesakitan Jisung menemani malam panjang mereka.

Tanpa sadar bulir air mata sudah banyak menetes dari mata indah Jisung.

"Jangan menangis, cukup mendesah saja jalang kecil"

◇◇◇◇


Tepat pagi jam 08.00 Jisung baru terbangun dari tidurnya, seluruh tubuhnya sakit apalagi dia bagian bawahnya.

Tubuhnya terasa sangat lengket karena cairan milik Jaemin sendiri.

"Sudah bangun sayang", ucap Jaemin yang baru masuk kedalam kamarnya lengkap dengan jas yang ia kenakan.

Sepertinya pemuda Na itu akan pergi bekerja.

"Aku pergi dulu sebentar, kau tidak perlu mandi hari ini. Karena aku ingin bermain lagi dengan mu setelah aku kembali"

Jaemin mencengkram dagu Jisung membuat remaja 17 tahun itu meringis sakit.

"Ingat, kamar ini akan ku kunci dan kau tidak bisa keluar sama sekali dari sini. Mengerti sayang"

Jisung menangguk dengan mata bergetar menahan tangisnya.

"Baiklah sayang, aku pergi"

Setelah mengecup singkat bibir Jisung, Jaemin melangkah meninggalkan kamar pribadinya.

Jisung terduduk sembari menaikkan kembali selimut untuk menutup tubuh polosnya.

Dapat Jisung dengar bunyi pintu yang terkunci.

"Hiks, ayah bunda. Maafkan Jiji"

Karena lelah Jisung kembali tertidur walau masih ada sedikit isakan yang terdengar di sela tidurnya.

TBC.

Maafkan aku bersoda hari ini.

BTW ga bisa bikin NC, maaf ya...

Vote dan Comment jangan lupa.

Obsesi Dendam (JaemSung) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang