Part 15

5.4K 480 22
                                    

Typo bertebaran.

♤♤♤♤

"Apa apaan kalian, hanya mencari satu orang saja sudah seperti mencari ratusan orang"

Semua anak buah Jaemin menunduk mendengar bentakan sang atasan.

"Maaf Tuan, kami sudah mencari kemanapun tapi nihil tidak ada jejak dari Jisung sama sekali"

"Aku sudah disini, tidak perlu lagi mencari"

Seluruh atensi teralihkan pada suara yang berasal dari pintu markas bawah tanah Jaemin.

Darimana Jisung tau tempat itu? ntahlah.

"Kau mencariku kan?, ini aku sudah datang Na"

Jisung melangkah mendekati Jaemin, tepat di hadapan pemuda Na itu. Dengan berani Jisung menatap manik tajam Jaemin.

Tangan halus itu perlahan mengelus rahang tegas Jaemin.

"Maaf, karena aku kau jadi merasakan sakit"

Senyum manis Jisung mengembang.

"Maafkan juga dia, yang menyusahkan kondisimu"

Mata Jaemin teralih menatap tangan Jisung yang mengelus perut miliknya sendiri.

"Hm, hyung tidak berniat menyiksaku bukan?"

Jisung mempoutkan bibirnya, matanya juga sudah berkaca kaca.

Ntah sihir darimana Jaemin langsung menggeleng dan mendekap Jisung kepelukannya.

"Maaf, maafkan aku. Jangan pergi lagi, aku bisa gila karena kau tidak ada di sampingku", ucap Jaemin.

"Kau lah yang mengusirku, dengan sikap dan perkataan sekaligus", ucap Jisung sembari mengelus punggung Jaemin.

"Tidak tidak, aku benar benar minta maaf sungguh. Maafkan aku Ji"

"Iya"

Satu kata itu dapat membuat Jaemin mengembangkan senyumnya dan melayangkan kecupan pada pucuk kepala Jisung.

Terus bagaimana dengan Jeno beserta anak buah lainnya? mereka ikut tersenyum dengan momen yang tersuguhkan di depan mata mereka.

"Ku harap tak ada lagi masalah kedepannya, semoga", batin Jeno.

◇◇◇◇

"Sudah, aku kenyang sungguh"

"Tidak, ayo makan lagi. Nanti baby kekurangan gizi"

"Haaa sudah ya, pwease"

Jaemin menghela nafas saat melihat Jisung menatap nya dengan puppy eyesnya.

"Satu lagi ya?", bujuk Jaemin.

"Tidak!!, ini sudah piring ketiga aku makan. Bukannya baby mendapat gizi malah nantinya aku yang kesulitan berjalan", keluh Jisung akhirnya.

"Kan ada aku yang menggendongmu jika kamu kesulitan berjalan"

Blush, sudahlah. Lihat pipi gempil itu sudah memerah malu.

"Tidak, sudah aku benar benar kenyang"

Setelah itu Jisung menunduk di sela lipatan tangannya, menyembunyikan wajah memerah di pipi gempilnya.

Jaemin? tentu dia sudah melihat kemerahan pipi di wajah remaja imut di depannya.

Jaemin bangkit dari duduknya, dan.....

"Ahrghh, hyung turunkan aku"

"Oh tidak bisa, ayo kita istirahat. Aku rindu padamu baby"

"Hm benarkah?"

Jisung mengalungkan tangan nya di leher Jaemin, sedangkan Jaemin melangkah menaiki tangga menuju kamarnya sembari menggendong Jisung ala bridal style.

"Ayo, tidur siang dulu. Nanti malam aku akan mengajakmu jalan jalan"

"Hm hyung, apa masih terasa mual?", tanya Jisung.

"Tidak, karena sudah ada dirimu disini"

Jaemin langsung mendekap Jisung dan memejamkan matanya.

Sedangkan Jisung tersenyum dan menenggelamkan wajahnya di dada bidang Jaemin.

"Setidaknya aku bahagia dulu kini, walau kedepannya banyak masalah yang akan ku hadapi....

Dan untukmu, ku tunggu waktu saat kau beraksi selanjutnya"

Setelah itu mata Indah Jisung ikut tertutup dan menyusul Jaemin ke alam mimpi.


TBC.

Jiakhh, bahagia dulu dong. Ntar baru mulai konflik lagi. Awokwok.

Vote dan Comment jangan lupa ya;)

Obsesi Dendam (JaemSung) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang