CHAP 12

5.2K 488 26
                                    

Typo bertebaran.

"Aku tau kamu pelakunya...Mengakulah"



◇◇◇◇


Dari tadi Jisung sibuk mengikuti arah langkah Renjun yang terus mondar mandir seperti setrikaan.

"Aku harus bagaimana, aku harus bagaimana?"

Gerutuan itu dan itu lagi yang terus keluar dari bibir lelaki mungil itu.

"Hyung, duduklah dan tenang. Aku pusing melihatmu mondar mandir seharian", tegur Jisung.

"Ji, bagaimana aku bisa tenang. Jaemin berulah lagi sejak kau pergi", ucap Renjun.

Jisung menyerengitkan dahinya heran.

"Loh, kan dia sendiri yang sudah mengusirku hyung", ucap Jisung.

"Tau, sepertinya psikis anak itu sudah kena. Sifatnya yang labil dan berubah ubah itu bisa membuat aku yakin dia butuh psikolog"

"Hm, ntahlah. Aku hanya ingin meminum susu saja"

"Kau mau susu?, okey aku buat dulu"

Renjun langsung melesat begitu saja kedapur meninggalkan Jisung di ruang tamu.

Setelah kepergian Renjun, Jisung langsung menghubungi nomor yang sedaritadi seperti menerornya.

"Tolong...jangan mengangguku"

Tepat Renjun datang lagi dengam segelas susu ditangannya, Jisung juga sudah mematikan telfon yang terhubung tadi.

"Kau menelfon siapa Ji?"

"A-ah tidak, bukan siapa siapa"

"Yasudah, nih minum susu nya"

"Terima Kasih hyung"

"Sama sama, habiskan ya"

Jisung tersenyum diikuti anggukannya lalu meminum susu yang dibuatkan Renjun tadi.

◇◇◇◇

Jaemin berjalan dengan sorot amarahnya menuju ruangan sang ayah berada.

Brak!!, bunyi pintu yang dibuka secara kasar menggema di ruangan Yuta.

Dapat dilihat di kursi kebanggaannya Yuta menatap santai Jaemin.

"Dimana ayah senyumbunyikan dia", ucap Jaemin dengan penuh emosi.

"Dia siapa?", ucap Yuta seakan tidak tau apa apa.

"Tidak usah merasa tak tau ayah, aku tau kau yang menyembunyikan Jisung"

"Ck, apa urusan ku. Dan apa juga urusanmu?"

"Aku ingin dia kembali ayah!!"

"Lalu menyiksanya, begitu Na Jaemin?...Kau kira ayah tidak tau. Dimana kau letakkan otakmu Jaemin...

Ayah sudah mengatakannya padamu, jaga Jisung jangan menyakiti dia. Tapi apa?"

"Ayah, dia seorang jalang ayah. Dia menggoda anak buahku, bahkan Jeno juga"

Buhg!!, satu bogeman mentah tepat mengenai rahang Jaemin.

Habis sudah kesabaran Yuta, apalagi saat Jaemin berkata Jisung...aih itu terlalu kasar.

"Jaga ucapan mu Jaemin, kau tidak bisa menyimpulkan begitu saja karena melihat sekali saja. Sekarang kau pergi daripada ku buat kau mati ditangan ku sekarang juga"

Jaemin langsung beranjak keluar dari ruangan Yuta, dan Yuta sendiri segera membuka hp nya dan menghubungi seseorang.

"Cari wanita itu, pastikan dia hidup"

Dan Yuta langsung mematikan telfon secara sepihak.

"Bodoh sekali kau Jaemin"

◇◇◇◇

Jaemin benar benar berusaha mencari Jisung kemana mana, bahkan dia juga sudah menyuruh anak buahnya memantau rumah keluarga Jisung.

Namun nihil Jisung tidak pulang kerumah orang tuanya.

"Dimana kau Jisung!!"

Jaemin sedikit menggeram lalu langsung melajukan mobilnya meninggalkan area kantor ayahnya.



TBC.

Telat banget ga sih up nya?
pendek lagi ya:)

hehehe, habis sore tuh aku drop lagi sampai sekarang masih tiduran dikamar doang.

Vote dan Comment nya jangan lupa;)

Obsesi Dendam (JaemSung) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang