Part 20

4.2K 393 12
                                    

Typo bertebaran.

Jaemin berjalan dengan pakaian casual khas kantoran nya, matanya fokus membenahi lengan bajunya sembari melihat jalan yang menuju kantornya...

Awalnya berjalan baik, hingga

Bruk!!

Jaemin menabrak seorang anak kecil.

"Hey, are you okay?. Maafkan paman ya, paman tidak sengaja"

Jaemin mensejajarkan tingginya dengan sang anak kecil.

Anak itu hanya tersenyum, lalu menyerahkan sebuah kertas.

Dahi Jaemin berkerut, dia mengambil surat itu lalu si anak itu pergi.

"Hey, apa ini?!!"

Percuma, anak kecil tadi sudah pergi.

Jaemin membuka kertas tersebut dan terdapat tulisan tangan disana.

"Hai, kamu mencari ku kan?...Ya sesuai dugaan mu aku masih hidup, jangan!!. Jangan mencari ku dulu, ku mohon tetap diam dan jangan lakukan hal lain...berbaliklah sekarang, jika kamu melihat orang yang menggunakan pakaian serba hitam, orang itu sedang mengintaimu...

Jaemin berbalik, dan benar saja ada orang yang mencurigakan.

Kembali Jaemin melanjutkan membaca surat tersebut.

"Sekarang, masuk lah kekantormu dan langsung menuju ruang kerja...Ada penyadap suara disana, satu lagi. Usahakan jangan pulang dulu kerumahmu, berdiam lah dirumah Jeno dahulu...Jangan lakukan sesuatu hal yang mencurigakan, anggap saja kau seperti tidak tau apa apa...Semangat sayang, aku membantumu dari jauh"

-PJS

Jaemin meremat kertas tersebut, air matanya seakan menetes tetapi disurat tersebut disebutkan jangan melakukan sesuatu hal yang mencurigakan.

"Baiklah sayang, aku akan memgikuti perintahmu kali ini", ucap batin Jaemin lalu melangkah masuk ke kantornya.

◇◇◇◇

"Kenapa?"

"Apanya?"

Renjun memutarkan bola matanya malas.

"Kenapa membawa koper kemari?...kau bangkrut, rumah mu itu disita bank?...IYA?!!"

Jaemin menatap malas saudar kembarnya itu.

"Yakali, aku hanya ingin numpang tinggal disini saja beberapa hari...hm mungkin lebih", ucap Jaemin.

"Ya alasannya apa?", Renjun berkata geram.

Jaemin meringis, Renjun sedang dalam mode senggol bacok ternyata.

Tanpa berkata Jaemin segera menyerahkan secarik kertas tersebut ke Renjun.

Renjun mengambil lalu membaca tulisan yang ada di kertas itu, matanya membola lalu menatap Jaemin tak percaya?

"Are you kidding me?"

"Tidak, itu kenyataannya"

"Tapi bisa saja ini semua tipuan Jaemin"

Jaemin menghela nafas.

"Awalnya aku juga curiga, tapi semua yang dikatakan disurat itu benar adanya...

...Dari orang asing yang mengikutiku, hingga...."

Jaemin mengeluarkan sebuah benda kecil yang sudah tidak berbentuk.

"Penyadap suara ini, benar benar ada diruang kerjaku"

"Tapi..."

"Tapi Jisung sudah tidak ada kan?...Kata kata itu sudah beribu ribu kali terdengar ditelingaku Na Renjun...

"Sudah banyak yang berkata seolah olah meyakinkan bahwa Jisungku, sudah tiada. Padahal kenyataannya ini, Jisungku masih hidup Renjun...dan aku yakin, anak ku juga masih hidup"

Ucapan dengan sedikit lirihan itu membuat hati Renjun tersentuh, dia langsung beranjak dan memeluk Jaemin.

"Njun, bantu aku...Aku hanya ingin menebus semua kesalahan ku"

"Iya, aku bakal bantu Jaem"




TBC.

Mweheheh, udah lama update, pendek lagi ya😁😁

Maklum, umur muda ingatan tua:)

Lupa alur aku tuh.

Yasudah vote dan comment jangan lupa ya;)

Obsesi Dendam (JaemSung) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang