CHAP 7

6.8K 513 63
                                    

Typo bertebaran.


Jisung sudah kembali ke kamarnya yang pertama, ya tentu atas izin Jaemin pastinya.

Kalau tidak, bisa bisa dia sudah di bakar habis.

"Bunda", lirih Jisung sembari memeluk lututnya.

Kini dia tengah terduduk di sofa putih yang berada di kamar itu, yang lansung menampakkan keadaan langit senja.

Ck, Jaemin benar benar menepati ucapannya. Bahwa setelah ia kembali akan kembali bermain dengan Jisung.

Kini Jisung sudah mengerti, dirinya sudah tak sepolos yang dulu lagi. Jaemin telah mengajarkan nya secara paksa menjadi dewasa.

"Aku ingin keluar dari sini"

Setetes air, mengalir dari sudut mata Jisung.

Ingtannya berputar saat ucapan Jaemin kemarin. Jaemin sudah berjanji tidak menyakitinya, tapi ntah kenapa Jisung tidak percaya. Tebukti baru beberapa jam pria Na itu berucap secepat waktu juga ia mengingkari. tolong di garis bawahi, Jaemin tidak lebih mirip dari seorang iblis.

"Apa tidak ada cari lain untuk kabur", ucapnya lirih.

◇◇◇◇

Lama termenung, akhirnya Jisung sadar dari lamunan nya saat mendengar bunyi mobil dan klakson mobil yang sudah familiar di telinganya.

Dengan tergesa gesa dia keluar kamarnya, ya tujuannya satu menghampiri Jaemin.

Dengan sedikit berlari Jisung menuruni tangga, namun apa yang di dapatnya...

Tepat di tangga terakhir bisa Jisung lihat, Jaemin....



















.....sedang bercumbu mesra dengan seorang wanita yang berada di atas pangkuan Jaemin sendiri.

"Hai Park, mengapa kau hanya berdiri disana. Kemarilah dan silahkan lihat aktifitas ku"

Dengan enteng Jaemin berucap seperti itu?, pada Jisung?.

"H-hyung...kau?"

"Hm?", Jaemin hanya berdeham dan melanjutkan aktifitasnya.

"Kau sudah berjanji tidak akan menyakitiku hyung...t, tapi"

Jisung tidak kuat lagi, dia langsung berlari kembali ke kamarnya dan membanting pintu kamar itu tidak lupa juga ia mengunci pintu kamarnya.

Tubuhnya merosot, dapat Jisung dengar suara menjijikkan dari wanita yang bersama Jaemin tadi sampai ke lantai atas kamarnya berada.

Hey, dimana para maid dan pekerja disini. Kenapa mansion Jaemin malah tampak sepi.

"Kenapa sesakit ini", ucap Jisung lirih sembari meremat dadanya.

Sangat sakit.

"Bunda, Ji ingin pulang"

Jisung tertidur di depan pintu kamar, mungkin karena lelah menangis seharian.

Dia kecewa, ia menunggu Jaemin pulang hingga pukul 12 malam, yang sepatasnya anak yang belum memasuki usia legal tidak boleh tidur terlalu larut bukan?

Tapi apa yang di dapatnya?....Jaemin bersama wanita lain.


TBC.

Maaf pendek, aku nya lagi sakit. Tapi kelamaan hiatus ntar kalian pada kecewa:)

Vote dan Comment jangan lupa ya;)

Obsesi Dendam (JaemSung) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang