Chapter 15

234 22 0
                                    

Selamat membaca🍁

Lenguhan panjang terdengar dari seorang gadis yang terbaring di ranjang. Membuat pria yang senantiasa menjaga nya mau tak mau menoleh kemudian beranjak.

Pria itu mengambil gelas yang berisi air di sebelah kasur. Dan membantu gadis itu untuk minum.

"Apa Anda baik-baik saja?" Tanya pria itu.

Aria, gadis yang masih mengerjab-ngerjab kan matanya tiba-tiba membelalak ketika melihat orang yang berdiri dihadapannya.

Dengan tergagap, Anella berkata.
"Saya baik-baik saja." Jawab nya sambil menunduk.

Pria itu mengangguk singkat, kemudian mendudukan dirinya kembali. Di ingin bertanya namun diurungkan karena mungkin Anella butuh waktu untuk menghirup udara segar.

Aria malah menunduk dalam, dia sangat sungkan untuk sekedar mengangkat wajahnya untuk melihat pria itu. Hanz, Putra Mahkota Kerajaan Daun itu yang sepertinya menolongnya malam itu.

"Apa saya boleh bertanya?" Tanya Hanz.

Aria sedikit mengangkat kepalanya dan mengangguk ragu, selama dia tinggal disini, untuk pertama kalinya Anella mengobrol dengan Putra Mahkota.

"Apa yang anda lakukan malam-malam disana?" Tanya Hanz memfokuskan perhatian pada Aria.

Aria meneguk ludah, "Kemarin saya hanya berniat berjalan-jalan. Tapi karena kecerobohan saya, saya pun terjatuh kedalam danau." Jawab Anella mencoba tak gugup. Dia memejamkan matanya sejenak, dalam hati dia meminta maaf karena berbohong.

Hanz mengangguk mendengar nya. Ingin kembali bertanya namun diurungkan ketika Aria tiba-tiba beranjak dan membungkuk dalam di hadapan nya.

Hanz menaikkan sebelah alisnya melihat itu.

"Yang mulia, maafkan saya telah merepotkan anda. Saya juga berterimakasih pada Yang Mulia karena sudah menolong saya dua kali." ujar Aria sembari membungkuk dalam di hadapan Hanz.

Aria sudah tau, saat ibu tiri nya menculik nya, Hanz lah yang menolongnya dan membawanya kembali kemari. Dan Aria tentu nya sadar diri unyuk berterimakasih, tapi selalu sulit karena Hanz selalu sibuk.

Hanz yang melihat itu tak bisa untuk tak tertawa. Tingkah Aria benar-benar menggemaskan, pantas saja Hangga begitu menyukai Aria.

Aria yang mendengar tawa kecil itu, menaikkan sebelah alisnya lalu sedikit mencuri pandangan kearah Hanz.

"Angkat kepala anda." Ucap Hanz masih mencoba meredakan tawa nya.

Hanz pun berdehem, "Anda tidak perlu sebegitu nya."

"T-tapi saya merasa tidak enak pada anda."jawab Aria cepat.

Hanz pun mengangguk pelan, "Lebih baik anda istirahat saja. Ini sudah sore." Ujar nya.

Aria yang mendengar itu langsung menoleh ke arah jendela, dan benar saja, matahari baru saja tenggelam. Itu berarti dia tak sadar kan diri hampir seharian.

Aria sedikit melirik rambutnya, dia ingin memastikan apa cara yang kemarin dia lakukan berhasil atau tidak. Hanz yang melihat tingkah Aria hanya memperhatikan Aria dengan lekat.

I'm The Lost QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang