Selamat membaca🍁
Hangga, pria itu sendari tadi sedang mencari Ayah. Namun kemudian dia terduduk di sofa setelah tau bahwa Ayah sedang bertugas. Hangga sedikit menyerengit ketika mendengar derap langkah kaki kuda yang memenuhi halaman. Dia pun memutuskan untuk bangkit lalu menghampiri pintu utama guna melihat apa yang terjadi.
"Kakak?"ucap nya keheranan melihat rombongan Rys, belum lagi pakaian kakaknya yang penuh dengan darah. Fokus Hangga teralih ketika melihat seorang wanita dengan surai berwarna merah yang berada di gendongan Ksatria dengan bersimbah darah.
"Ada apa ini?"
Rys menoleh,"Dia menyelamatkan nyawa ku. Bawa dia ke tabib."jawab Rys sembari menyuruh mereka membawa wanita itu.
Hangga mengikuti beberapa Ksatria itu, walaupun dia tak mengenal wanita itu, Tapi Dia tetap keturunan dari Raja dan harus senantiasa menjaga rakyat nya.
"Bagaimana keadaan dia?"tanya Hangga masih memperhatikan wanita itu yang tak sadar kan diri.
Sang tabib yang sudah melilit kan perban itu pun menoleh,"Buruk, keadaan nya sangat Buruk Yang Mulia. Saya rasa, dia masih butuh pertolongan sampai dia merasa baik."jawab sang tabib menjelaskan.
Hangga mengangguk kan kepalanya,"Kira-kira apa yang membuat nya bisa begini?"
"Sihir musuh, dia terkena sihir musuh."jawab Rys yang baru saja datang. Tadi dia membersihkan tubuhnya terlebih dahulu.
Hangga membelalak matanya,"Bagaimana bisa terjadi?"
"Dia menyelamatkanku."Setelah nya Rys pun menceritakan semua yang tadi dia alami.
"Sungguh? Kau harus melapor pada ayah."Ujar Hangga, Rys pun mengangguk. Rys menatap wanita yang terbaring lemah itu, kemudian menatap tabib dengan pandangan bertanya.
"Apakah dia akan baik-baik saja ketika sadar?"tanya Rys, jauh dari lubuk hati nya dia merasa bersalah.
"Kemungkinan Iya, tapi sepertinya ada bagian tubuh nya yang lumpuh. Namun, tidak akan lama dan berangsur pulih."jawab tabib.
Rys Menghela nafas lega, setidaknya nyawanya tertolong itu sudah kabar yang baik. Sedangkan Hangga hanya membulat kan mulutnya.
"Apakah memang efek nya seperti itu ya?" Rys hanya mengangkat bahu nya acuh.
.
Aria, wanita berusia enam belas tahun dan memiliki surai berwarna pirang itu berjalan di koridor kediamannya.
Benar, setelah sadar, Aria meminta pada Raja Izz untuk memindahkan kamar nya. Tak tanggung-tanggung, Raja Izz malah memberi tempat tinggal untuk Aria di fodium disebelah fodium utama yang sangat luas untuk seukuran kamar.
Kegelapan malam hari tak membuat nya mengurungkan niatnya. Niat nya, Aria ingin melihat taman belakang yang berada di fodium tempat para pekerja istana tinggal disana. Aria hanya ingin merilekskan pikiran, tadi tiba-tiba saja Aria kembali memikirkan keluarga nya. Perang berdarah itu kembali muncul di pikirannya.
Dengan pandangan luruh dan sayu, Aria mendudukan dirinya di rerumputan hijau.
Aria mengusap-usap rerumputan hijau disekitarnya. Tak salah kerajaan ini dinamakan kerajaan Daun, karena seluruh wilayah kerajaan ini dipenuhi oleh pepohonan dan juga dedaunan yang langka dan memiliki sihir. Lihat, Daun disini saja memiliki sihir!
Aria menatap bulan yang sudah ditutup oleh awan dengan pandangan sendu. Menit demi menit sudah berlalu, tapi fokus Aria masih dengan menatap bulan yang sudah sepenuhnya tertutupi oleh awan.
Sret
Sebuah bayangan hitam itu secepat kilat melesat kearah Aria. Aria dengan sigap langsung berdiri dan menatap sekitar nya was-was.
Tidak ada kejadian aneh lagi setelah itu. Namun anehnya Aria dapat merasakan sihir yang begitu kuat. Dan tanpa dia sadari, warna pupilnya yang semula berwarna emerland berubah menjadi biru kristal.
Serpihan kristal yang kecil tiba-tiba mengelilingi tubuh Aria. Dan tanpa di duga, serpihan kaca itu mengarah ke satu titik dan setelahnya terdengar suara teriakan yang menyakitkan.
Aria sudah tak peduli dengan teriakan itu, mata nya menatap tangannya dengan bola mata yang membelalak.
"A-apa itu tadi?"dengan tangan bergetar Aria menarik rambutnya yang tiba-tiba mulai berubah warna menjadi warna Putih.
Aria mengangkat tangannya yang memperlihatkan kulit nya yang tiba-tiba menjadi putih seputih susu. Sedikit demi sedikit warna rambut nya berubah menjadi putih. Namun sebelum sepenuhnya berubah, tiba-tiba Aria terduduk di tanah sembari berusaha memegangi punggungnya yang terasa nyeri dan terbakar.
"A-apa kah ini segelnya?"tanya Aria berbisik entah pada siapa.
Waktu di dalam mimpi, ibu Aria bilang bahwa ia memiliki segel di tubuhnya, namun belum muncul. Aria di segel agar keberadaan nya tidak diketahui dan tak ada yang mengenal nya.
Aria masih meringis di tempat, dia berusaha mengingat perkataan ibu nya bagaimana cara menghentikan segel yang tersemat tubuh nya. Tubuhnya tiba-tiba terasa dingin, seolah sedang berada di kolam es.
Setelah ingat, Aria mengalihkan pandangannya ke arah danau yang terlihat sangat dalam. Namun Aria tak peduli itu, dia ingat, ibu nya bilang cara menghilangkan rasa nyeri dan dingin itu adalah dia harus basah terkena air.
Dengan tertatih-tatih, Aria berjalan dan menghampiri danau tersebut. Tubuhnya hampir membeku, ujung gaun nya sudah membeku sempurna. Aria pun langsung menghempaskan dirinya ke dalam danau.
Byur
Hangat.
Sangat hangat, mengapa bisa terjadi?
Aria tersenyum saat tubuhnya tenggelam, anehnya dia tak merasakan takut. Aria malah senang dan nyaman saat mulai tenggelam.
Sebelum kesadarannya menghilang, dapat Aria lihat sihir biru cerah tiba-tiba keluar dari tubuhnya.
Tubuhnya terasa melayang keatas, Aria tidak tau, dia tidak tau siapa yang menariknya dari kedalaman danau ini.
Tapi yang ia rasakan, Sesuatu yang hangat dan bersinar dibawah punggungnya.
Apa kah in--?
Abis
Vote untuk lanjut
Komen untuk lanjut👉
04 agust 21
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm The Lost Queen
FantasíaItik jelek itu menjelma menjadi angsa putih yang cantik. *** Aria tanpa marga. Putri dari Marquess yang diam-diam melarikan diri karena siksaan yang diberikan oleh keluarganya. Tapi Tuhan menolong nya. Ketika Aria kabur, dia bertemu dengan Raja Izz...