12:Teka teki kehidupan

55 30 11
                                    


HAPPY READING

Semesta seakan berkata : Jalan mu kupersulit dulu,agar bahumu semakin kuat.

--Anonym--

--Anonym--

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--000--


'Kemarin' adalah kenangan,
'Hari ini' adalah cerita dan
'Esok' adalah misteri.

Kutipan itu sudah amat sering biyya baca dan biyya dengar dalam berbagai kesempatan,kehidupan memang seperti itu, layaknya sebuah kotak Pandora yang penuh dengan kejutan, memang seperti itu cara kerjanya,kadang kala hal-hal yang terjadi tidak sesuai dengan ekspektasi manusia itu sendiri.

Biyya juga pernah mendengar jika roda kehidupan manusia juga berputar tanpa henti,kadang di bawah kadang di atas,kadang bahagia kadang juga di liputi rasa sedih.
Mungkin memang  ini cara Tuhan untuk mengujinya,seberapa kuat Biyya bisa bertahan dengan semua tantangan agar kebahagian bisa Biyya jemput.

Hampir empat belas tahun biyya terjebak dalam peti gelap dengan pertanyaan-pertanyaan yang tidak Biyya ketahui jawabannya,dan sekarang  tuhan sedang memberikan Biyya sedikit celah,layak nya titik sinar,bahagia pasti karena Biyya seolah bisa menghirup udara segar.

Namun sekarang Biyya seakan bimbang, Harus Bahagia karena mengetahui jika dirianya bukanlah anak yang seperti mereka tuduhkan, Atau justru bersedih mengetahui fakta jika ibunya,wulan. Perempuan tangguh yang biyya temui pernah putus asa hingga berniat bunuh diri.

Biyya tidak pernah tahu, seberapa dalam luka yang ayahnya beri untuk Wulan, sampai-sampai wanita kuat seperti Wulan pernah berada di titik rendah hidupnya.
masa lalu seperti apa yang sudah wulan lewati,jalan yang penuh batu kah? Atau justru wulan pernah terjun bebas dalam jurang yang membuatnya tersesat hingga sekarang.

"Anak haram"

"Wanita penggoda"

"Perempuan nggak tahu diri,tega menyakiti hati perempuan lainnya hanya karena uang"

Bibir biyya melengkung ke bawah,umpatan demi umpatan yang pernah ia dengar dengan telinga,makian yang selalu mereka lontarkan,dan tuduhan-tuduhan yang belum benar adanya,kini biyya tahu jawabannya,kini biyya bisa berteriak dengan keras bahwa dia memiliki seorang ayah yang tidak bertanggung jawab.

Dengan pelan,biyya menaiki tiang pembatas pada jempatan, merentangkan tangan bebas,dibawah sana air sungai mengalir dengan begitu deras,seakan apapun bisa hanyut begitu saja.

Diam-diam biyya menarik nafasnya lalu membuang,langkahnya akan kembali menginjaki tiang itu sebelum tubuhnya melayang dan membentur pada tembok.

bebera menit biyya terdiam di tempat,keningnya mengerut kesakitan,namun tubuhnya di peluk erat oleh seseorang,mata mereka bersitatap dengan pandangan yang datar.

Bagian Dari Patah HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang