04: Gadis hujan

69 53 11
                                    

HAPPY READING

Dia seseorang yang aku temui di bawah hujan,jika pelangi datang ketika hujan pergi,maka dia datang bahkan ketika hujan masih semangat-semangat nya mengguyur bumi.

--Galen Alfarazel malik--

--Galen Alfarazel malik--

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--000--

Galen berdecak,ban motor nya mogok di saat-saat tidak menentu,mendung begitu gelap menggelantung di langit,salah galen juga,jika dia tidak gabut berkeliling kota mungkin saat ini dia sedang asik bergelung di bawah selimut menikmati waktu-waktu ternyaman untuk tidur.

Dengan sisa tenaga galen mendorong motor sport itu menuju halte terdekat,mencari bengkel percuma,dari sepanjang  yang galen lewati tidak ada tanda-tanda bengkel sekitaran sini.

Galen duduk bersandar pada kursi halte mencoba untuk tidak mengeluh,demi mengurangi rasa bosan galen mengeluarkan aerphon yang tersambung dengan ponsel nya mendengar lagu-lagu galau.

Meski Galen sedang tidak di fase galau, namun suasana hujan sangat mendukung untuk bergalau ria.

Matanya terpejam nyaris tertidur jika saja suara gaduh tapak kaki yang buru-buru menubrukkan sepedanya, mengganggu aktifitas tidur Galen,

Lelaki itu membuka matanya menatap lurus perempuan dengan seragam putih biru,yang berjongkok di depan sepeda putih, cewek itu sesekali berdecak memperbaiki sepeda yang memiliki kendala dengan rantai.

Galen terus saja memperhatikan gadis berseragam sekolah itu,hingga hujan yang semula gerimis berubah menjadi deras,semakin deras, galen masih terus mengamati nya dan aneh nya cewek itu sama sekali tidak peka jika dia sedang di perhatikan.

Galen terkekeh kecil,dari arah Galen duduk,ia hanya bisa melihat pipi chubby perempuan itu,dengan warna kulit yang putih bersih,bagaimana cara perempuan itu tersenyum sendiri berhasil membuat Galen terkesima,masih dengan tatapannya yang fokus pada perempuan itu kini Galen melihat dia sedang mencuci tangannya pada guyuran hujan hingga bersih, kedua alis galen mengernyit ketika cewek itu akan mengambil ancang-ancang akan berlari. Dengan gerakan cepat galen menarik ransel biru pudar milik perempuan tanpa nama itu.

"Hujan ngak baik buat kesehatan lo,lo bisa terserang demam" ujar galen.

Perempuan itu  menatap galen lama lalu tersenyum "biyya tahan banting kok,badai aja bisa biyya lewati,apa lagi cuman geremis kayak gini,biyya ngak akan jatuh sakit".

Galen terdiam,ia benar-benar dibuat kagum pada wajah polos milik perempuan itu,namun binar redup penuh kesedihan jelas sangat terpancar pada netra hitam legam yang saat ini sedang menatap balik ke arah Galen.

Bagian Dari Patah HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang