Minor Ballad

3.1K 426 50
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Zhan!"

Langkah kaki pemuda manis itu seketika berhenti dan memutar kepalanya untuk melihat orang yang memanggilnya.

"Nini!"

Zhan langsung berlari menghampiri gadis yang juga sedang dalam perjalanan menuju dirinya.

"Nini, aku rindu padamu." Secara refleks Zhan langsung memeluk manja kakak angkatnya itu. Dan tanpa diketahuinya hal itu membuat wajah Yibo sedikit mendesis tidak suka.

Evan memiringkan wajah untuk melihat wajah sang pangeran.

Yibo menggeser bola matanya ke arah sang ajudan. "Apa lihat-lihat?" ketusnya

Menyeringai lebar, Evan menjawab, "Mereka itu kakak beradik, pangeran."

"Aku tahu!"

"Lalu kenapa wajah anda masam?"

Yibo mendesis tajam ke arahnya membuat pria di sampingnya diam seketika.

"Bagaimana di istana?" Nini bertanya ketika pelukan mereka sudah terurai. "Apakah kau menemui kesulitan? Apakah orang-orang di sana baik padamu?" gadis itu memperlihatkan perhatiannya yang mendalam.

"Banyak sekali pertanyaanmu," Zhan terkekeh, "Aku jadi bingung mau menjawab yang mana dulu."

"Tapi aku tersinggung, Nona Han," timpal Yibo cepat dengan nada ringan, bukan tersinggung sungguhan. "Kau bertanya seolah istana adalah tempat yang buruk." Ia sudah tahu maksud gadis itu bertanya demikian.

Nini tersenyum. "Maaf, pangeran, aku tidak bermaksud seperti itu. Yah, kau tahu maksudku karena aku mengawatirkan Zhan."

Senyum tipis Yibo menjadi balasannya lalu membiarkan mereka berdua kembali mengobrol.

"Aku baik-baik saja, Nini. Seperti yang kau lihat." Zhan merentangkan tangan memperlihatkan tubuhnya yang tidak ada cacat sedikit pun. "Memang agak sedikit canggung di sana karena itu tempat yang baru untukku tapi raja dan ratu sangat baik padaku."

"Syukurlah," Nini mendesah lega. "Ayah dan ibu juga terus bertanya tentangmu."

Wajah Zhan sedikit muram saat berkata, "Aku juga merindukan mereka."

Saat malam hari ia tidur sendirian di dalam kamar istana yang asing, Zhan terus membayangkan keluarga angkatnya. Biasanya sebelum tidur, ibunya akan selalu memeluk untuk menenangkannya supaya ia tidak bermimpi buruk. Ia sempat menangis dan takut untuk tidur. Takut kalau mimpi buruk itu akan datang lagi. Lalu kemudian Yibo datang ke dalam kamarnya, menggantikan ibunya untuk memeluknya hingga ia tertidur. Pria itu tampaknya tahu kesulitan Zhan untuk tidur di malam hari. Barangkali ibunya sudah memberitahu Yibo perihal tersebut.

SYMPHONY OF YOU ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang