Rapshody

3.2K 389 63
                                    

🌺  🌺  🌺

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌺  🌺  🌺

WARNING!!!

FULL 🔞🔞🔞🔞🔞🔞

Jadi yang nggak suka mohon tangannya dikondisikan. Bisa ditutup atau diskip ceritanya. Ga perlu vote atau komen apalagi r*****  Masih banyak yang mau membacanya. Biarlah kita saling menghargai. Terima kasih atas pengertiannya. 🤞🤞

🔅  🔅  🔅



"Jadi, apa kau berani membuktikannya?"

"Uugh!" Yibo menggeram lalu menarik tubuh Zhan dan melumat bibirnya dengan penuh gairah. Ciuman Yibo langsung menuntut agar mulut Zhan membuka. Dan pemuda itu memberikannya. Lidah keduanya terpaut di dalam. Zhan tenggelam dalam ciuman Yibo yang bergairah. Ciuman intens itu menimbulkan perasaan mendamba terhadap satu sama lain.

Dengan gerakan secepat kilat, Yibo membaringkan Zhan sehingga dapat memandangi pemuda itu dari atas.

"Aku mencintaimu," bisik Zhan cepat-cepat. Ya, tidak ada alasan lain yang lebih masuk akal atas tindakannya yang telah berani memberikan dirinya kepada Yibo selain karena cinta. Dorongan untuk memiliki dan dimiliki pria itu begitu kuat dalam dirinya saat ini. Ia menginginkan Yibo.

Terharu, Yibo merengkuh Zhan ke dalam pelukannya. "Aku sangat mencintamu, sampai tak tahu apakah ada kata-kata yang dapat mewakili perasaanku."

"Kata-kata itulah yang ingin kudengar. Aku tak memerlukan kata lainnya lagi."

Zhan mendengar Yibo menarik napas dalam-dalam. "Menikahlah denganku, Zhan. Aku tak bisa hidup tanpamu."

"Takkan kubiarkan kau hidup tanpa aku."

Yibo melepas pelukannya hanya untuk menatap wajah pemuda di bawahnya, kekasihnya, pujaan hatinya, calon ibu untuk anak-anaknya, calon ratunya.

Lalu keduanya saling berpagutan lagi.

Zhan mengerang pelan dalam kenikmatan. Yibo mereguk kenikmatan itu sepuasnya hingga jantung mereka berdebar dalam satu desakan kebutuhan yang sama.

Zhan memeluk tubuh Yibo yang kokoh. Tangan dan kaki mereka saling terjalin. Bibir Yibo menjelajahi wajah dengan ciuman-ciuman kecil penuh kekaguman. Bisa bersama Zhan saat ini seperti mimpi baginya.

Yibo membenamkan wajahnya di leher Zhan. "Kau harum sekali, Zhan. Kau terasa begitu enak. Aku suka memandangimu. Segala yang ada pada dirimu adalah keajaiban bagiku." Lalu mencium bibir Zhan dengan hangat dan lembut. Mesra dan halus, seakan ingin menikmati setiap sudut bibirnya tanpa henti.

Saat Yibo melakukannya, tubuh Zhan bergetar sampai ke ujung jari-jari kakinya.

Lidah Yibo menyusup ke sela-sela bibirnya. Ciumannya yang lembut kini berubah menjadi meledak-ledak. Zhan tak sanggup melakukan apa pun lagi selain bergelayut tanpa daya dalam pelukan Yibo. Membiarkan pria itu membawanya menuju suatu tempat yang indah.

SYMPHONY OF YOU ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang