Matrix

3.1K 439 50
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Hah?"

Mata Zhan menatap tak percaya ke arah Yibo. Pria di sampingnya itu baru saja mengatakan sesuatu yang tidak pernah disangkanya.

"Aku mencintai putra anda, kumohon anda memberikan aku izin agar boleh membawanya ke istana."

Yibo membungkuk di hadapan kedua orangtua angkat Xiao Zhan, meminta restu. Evan memejamkan mata serta memalingkan wajah, tidak berani melihatnya. Baginya ini adalah tindakan majikannya yang paling gila.

Ekspresi Nini sama seperti ekspresi kedua orangtuanya, sangat terkejut. Sebelumnya mereka hanya tahu kalau sang pangeran ingin berteman dengan Zhan saja. Tapi tiba-tiba menyatakan cinta lalu meminta restu seperti ini, rasanya terlalu mendadak.

Merasa tidak mendapatkan respons yang diharapkannya, Yibo berkata lagi, "Saya tahu anda sangat terkejut dan merasa ini sangat mendadak tapi memang hal ini sudah mendesak. Kumohon anda mengizinkan saya melindungi Zhan." Ia membungkuk lagi.

Tersadar. Duke Han Lixiao segera menghampiri Yibo dan menegakkan tubuh sang pangeran sambil berkata, "Pangeran, anda tidak perlu melakukannya sampai sejauh ini."

Yibo menggenggam pergelangan tangan pria di hadapannya. "Paman, ini sangat penting!" tekannya.

Saat Yibo melirik ke arah Zhan yang masih terbengong, berusaha mencerna informasi. Duke Han mengikuti pandangannya dan mengerti.

"Ada yang belum anda katakan pada kami, pangeran?" terka Lixiao

Berpikir sejenak sebelum mengangguk, sang pangeran memutuskan untuk memberitahu mereka, kecuali Zhan.

"Kenapa aku tak boleh ikut mendengarnya?" protes pemuda manis itu seorang diri dengan bibir yang mencebik.

Lalu ia melirik kepada Evan yang diperintahkan Yibo untuk menjaganya. Ajudan itu meliriknya sekilas sambil memamerkan senyumnya tapi tak dihiraukan oleh Zhan yang langsung memalingkan wajah. Ia masih tak mengerti mengapa Evan sampai berada di rumahnya sementara ia seharusnya ada di kampus. Bukankah ia penjaga keamanan di sana? ingin bertanya tapi segan. Zhan memutuskan membiarkannya.

"Aku mencintai putra anda, kumohon anda memberikan aku izin agar boleh membawanya ke istana."

Otak Zhan memutar ulang rekaman suara Yibo. Ia yakin ada yang harus diperjelas dalam kalimat tersebut. Jadi, ia terus menggaungkan kalimat-kalimat itu di benaknya.

Mencintai ... Yibo mencintainya? Tapi bukan itu masalahnya. Dia belum mengenal cinta jadi tidak terlalu menghiraukannya. Istana ... Istana! Mata Zhan terbelalak terkejut ketika kesadaran menyapanya. Kenapa Yibo ingin membawanya ke istana? Siapa dia sebenarnya?

Sayangnya Zhan tidak terlalu menyimak saat Duke Han berbicara pada Yibo karena sibuk mencerna maksud pria itu sebelumnya. Sehingga ia tidak sadar bahwa identitas Yibo sudah terungkap oleh sebutan ayahnya.

SYMPHONY OF YOU ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang