Sustain

2.6K 376 64
                                    

💙💙💙

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💙💙💙

"Yibo, menikahlah denganku."

Pria itu memberi jawab pada Zhan bukan melalui kata-kata melainkan ciuman.

"Tsk!" Evan segera memalingkan wajah terhadap pemandangan di depannya.

"Aku akan menikahimu," jawab Yibo setelah melepas bibirnya. "Pasti! Tapi tidak sekarang. Kita sudah memiliki buktinya. Aku akan menggunakan itu untuk membuat mereka membayarkan dosanya terhadap keluargamu."

Zhan terdiam. Tampak kecewa.

"Tapi ... kalau memang perlu aku akan menikahimu secepatnya yang kubisa."

Wajah Zhan berubah senang. Kedua sudut bibirnya ditarik ke atas. "Terima kasih."

"Ayo, kita pulang." Yibo mengecup kening Zhan.

"Bolehkah kita tunggu sebentar lagi?"

Yibo mengernyit.

"Sepupumu akan datang kemari sebentar lagi, maukah kau menangkapnya?"

"Ide bagus!" Evan langsung menimpali. "Kita dapatkan barang buktinya serta salah satu pelakunya," serunya bersemangat.

"Evan, hubungi komisaris kerajaan dan laporkan bahwa tempat ini adalah tempat kejadian perkara suatu kriminal. Minta mereka untuk menangkap siapapun yang datang kemari!"

"Siap!!"

* * *

Sementara itu, Huang Zitao, Cai Xukun, dan Baiyu yang sudah melarikan diri keluar bersembunyi di tempat yang aman.

"Apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanya Xukun dengan gelisah. "Pangeran Li sedang dalam perjalanan kemari, menurutmu tidakkah lebih baik kalau kita memberitahunya?"

"Dasar gila!" omel Zitao sembari memukul kening temannya. "Itu sama saja kita memberitahu padanya kalau kita sudah gagal. Padahal kita bertiga tetapi menjaga satu orang saja tidak bisa. Apa kau sudah rindu pada semua makiannya?"

"Tapi itu kecerobohan Baiyu yang membawa putra mahkota ke markas kita." Xukun melempar kesalahan pada temannya.

"Mana aku tahu kalau aku sedang diikuti!" elak Baiyu seketika.

Zitao menyisir rambut depannya ke belakang. "Dan lagi ponselku sekarang di tangan mereka. Kalau Lijun sampai tahu maka habislah kita semua!"

"Jadi apa yang harus kita lakukan sekarang?" jerit Xukun mulai tidak sabaran.

Ketiganya mengambil pose berpikir masing-masing.

"Kita melarikan diri saja mumpung putra mahkota belum melaporkan kita," saran Baiyu tiba-tiba.

"Kau yakin?" Zitao dan Xukun bertanya bersamaan.

"Kita sembunyi dulu di negara lain. Sampai situasi aman."

SYMPHONY OF YOU ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang