Wedding March [END]

4.6K 429 121
                                    

🌸  🌸  🌸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌸  🌸  🌸

Waktu terus bergulir. Pengadilan sudah mengembalikan seluruh harta yang diambil sang paman ke tangan Xiao Zhan. Tidak memiliki tempat tinggal, nyonya Gu bersama Xirong memutuskan pulang ke kampung halaman. Keduanya tidak berpamitan secara langsung. Tapi Xirong menitipkan sebuah surat kepada Zhan melalui Yibo.

Zhan, atas nama ayah dan ibuku aku meminta maaf padamu yang sebesar-besarnya. Dosa ayahku tidak bisa diampuni tapi sekarang dia sudah dipenjara. Dia sedang membayar dosanya kepadamu. Kuharap kau sudah bisa lega karenanya. Dan kumohon jika suatu hari nanti kau berpikir untuk memaafkannya, tolong gantikan kami mengunjunginya di sana. Dia sudah tua. Setelah kami tiba di desa, kami tidak tahu bagaimana keadaannya. Aku sungguh tak tahu malu karena memohonkan hal ini padamu tapi hanya kau yang kupunya sekarang untuk mempercayakan ayahku. Atas apa yang akan kau lakukan padanya nanti aku mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya padamu.

Maaf, aku tidak bisa berpamitan langsung padamu karena ibu tidak bisa kutinggal. Dia masih begitu sedih dan masih menyalahkanmu. Tapi suatu hari nanti aku akan pelan-pelan membuatnya mengerti bahwa ayahkulah yang memulai ini semua. Tolong jangan menyalahkannya. Sekali lagi aku berterima kasih padamu, Zhan.

Salam,

Gu Xirong.

"Xirong, dia gadis yang baik. Tidak seperti orangtuanya," gumam Yibo dari samping wajah Zhan. Mereka berdua tengah duduk menikmati senja sore di balkon yang menghadap taman istana. Zhan bersandar padanya dengan nyaman. Udara yang bertiup di akhir musim gugur terasa dingin. Yibo menaikkan selimut menutupi tubuh kekasihnya.

Zhan tidak mau banyak berkomentar mengenai sepupunya. "Aku berharap dia bisa segera menemukan kebahagiaannya. Kau sudah menyampaikan titipanku padanya, bukan?"

"Sudah kuberikan padanya. Aku bilang itu darimu dan Xirong menerimanya. Dia menyampaikan terima kasih juga padamu."

Zhan menoleh ke arah Yibo. "Kau bilang itu dariku?"

Yibo mengecup bibirnya. "Tentu saja. Aku yakin bahwa Xirong bisa berpikiran terbuka dan akan menerimanya."

"Benar dia menerimanya?" Mata Zhan menyipit.

Yibo tergelak, "Untuk apa aku berbohong padamu." Ia meraih dagu Zhan dan mengulum bibirnya. "Justru lebih mencurigakan kalau aku bilang uang itu dariku."

Zhan berpikir sejenak dengan mulut yang merengut lucu. "Oh, ya sudah kalau begitu. Asal dia menerimanya dengan baik, tidak apa-apa," ucapnya sembari menyandarkan punggungnya kembali ke dada Yibo.

Lengan Yibo melingkari tubuhnya. "Dia pasti berterima kasih dan tidak berpikiran buruk padamu. Tak perlu kau risaukan."

"Aku kasihan pada Xirong. Bibi sakit sedangkan dia tidak bekerja jadi persediaan uang mereka pasti menipis begitu tiba di desa."

SYMPHONY OF YOU ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang