Happy reading
Don't forget to vote and comment, I hope you open silent readers. Selamat membaca._____________________
Sebelas tahun kemudian. . .
Layla yang sedang berjalan-jalan bersama kakek, disaat itu Layla melihat seorang pengemis yang sedang duduk dipinggir jalan. Layla yang melihat itupun langsung menghampiri sang pengemis dan anak kecil lalu ia berjongkok dan memberikan beberapa lembar uang.
"Terima kasih nak, semoga kebaikan mu dibalas oleh tuhan" sahut pengemis
Layla yang tersenyum tipis mendengar itu mengangguk "sama - sama bu"
BRUUGGGHHHH!!!
Suara hantaman yang terdengar keras. Layla yang mendengar suara itu pun langsung menoleh dan melihat seorang pria yang sudah berlumuran darah yang baru saja ketabrak "KAKEK!!!" teriak Layla
Seketika badan Layla bergetar melihat tubuh sang kakek yang berdarah-darah, tergeletak diaspal pada saat itu. Otaknya yang belum bisa berfikir jernih berlari menghampiri sang kakek. Layla yang sedari tadi menteskan air mata meraih tubuh sang kakek yang dilumuri darah "Kakek... Kakek bertahan yah sebentar lagi ambulans datang kakek bertahan lah" panik Layla yang mengelus wajah sang kakek dengan tangan yang Tremor.
"Layla...." Terdengar suara Surya yang begitu lemah.
Layla menangis lalu memeluk tubuh sang kakek yang sudah dipenuhi darah. "Layla... Tetaplah... Jadi anak... yang... berhati rendah... raihlah... cita..citamu. janji... jangan... membenci... siapapun... demi kakek. mungkin... kakek harus... per..." ucap Surya dengan terputus-putus
Layla menggeleng cepat kepala nya "Nggak kek nggak... Layla gak punya siapa-siapa selain kakek, Layla mohon kakek jangan tinggalin Layla sendirian" Isak Layla
"Kamu tidak... Sendirian sayang... ada bi imeh" ucap surya tersengal.
"Layla..." Panggil sang kakek dengan nafas yang sudah tidak stabil.Layla yang terisak pun menjawab "iya kek... kakek bertahanlah, ambulans sedang menuju kesini, aku mohon bertahanlah kek"
Surya menatap mata sang cucu "dengar... selalu rendah... hati.. kepada sesama... tetap menjadi... orang.. b baik.. yah?"
Layla mengangguk
"La...Ilaha....illla...llahh"
"KAKEKKKK!!!!" teriak Layla tangisannya pecah ia menumpahkan tangisannya ditubuh sang kakek yang sudah tiada.
°°°
Dua bulan kemudian...
"Tepuk tangan yang meriah untuk juara kita Layla Berlyn Zevalion!!"
Suara tepuk tangan yang begitu meriah ditengah lapangan. Mendali emas yang sudah terpasang dileher Layla. Masih sama seperti biasa Layla hanya menatap datar manusia manusia itu.
Kenalin dia adalah Layla Berlyn Zevalion seorang siswi pintar nan jenius tapi ia dingin dan sangatlah misterius.
Banyak yang berfikir bahwa Layla adalah perempuan yang aneh dan tidak memiliki hati. Wajar saja kalau Layla sering dikatain seperti itu karena sifat dia yang dingin dan datar tidak pernah melemparkan senyuman kesembarang orang. Tawa yang tak pernah keluar dari mulut Layla dan muka yang selalu datar tak pernah terlukis senyum diwajahnya.
Mungkin senyumannya begitu mahal untuk diperlihatkan keorang lain. Dia hanya tersenyum kepada orang terdekat saja dan itupun hanya senyuman tipis.
Jangan ditanyakan mengapa dia bersifat seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAYLA
Teen FictionPada malam hari semesta sedih melihat seorang remaja perempuan bernama Layla berlyn zevalion. Dia seperti angin yang tak terlihat, seperti langit yang tak bisa disentuh. Terpaksa dewasa dengan masalah yang ada. Terpaksa mencari teman untuk menyembun...