Happy reading
Don't forget to vote and comment, I hope you open silent readers. Selamat membaca.
_____________________"Layla tumor tante"
Jesicca yang mendengar itupun syok ia terbelalak mendengar ucapan Layla. Ia menggelengkan kepalanya "gak, kamu pasti bohong kan? Iya kan Layla?" Ucapnya dengan meneteskan air mata.
"LAYLA JAWAB, KAMU BOHONG KAN!" ucap Jesicca, ia kaget mendengar apa yang di katakan Layla baru saja.
Layla hanya bisa terdiam menunduk sembari menangis. Inilah takdirnya.
"Layla..." Tubuh Jesicca bergetar, ia terbungkam. Ia tak bisa mengeluarkan sepatah kata pun. "Kenapa kamu gak pernah cerita sama tante?" lirihnya
Layla hanya menunduk terisak.
Jesicca hanya terdiam menangis, mulutnya terasa sudah tak berfungsi, ia langsung memeluk Layla dengan erat.
"sudah lah tante, jangan nangis. Tante gak pantas keluarin air mata buat Layla" lirihnya.
Jesicca melepaskan pelukannya dan menatap wajah Layla yang seperti rembulan malam "gak, gak, kamu jangan ngomong seperti itu Layla" Jesicca menggelengkan kepalanya.
"udah kamu tenang aj Layla, nanti tante beritahu ayah mu dan Aska biar kamu bisa berobat, nanti tante carikan rumah sakit terbaik dan-"
"jangan!" potong Layla "jangan tante... jangan beritahu ayah ataupun aska"
"kenapa Layla?"
"Layla gak ingin mereka khawatir. Layla gapapa tante Layla gak perlu rumah sakit terbaik ataupun sebagainya. Layla hanya sakit biasa kok tenang aj tante" ucap Layla menenangkan Jesicca.
Jesicca hanya bisa menangis mendengar layla.
Jesicca yang sudah tak bisa membendung air matanya pun lolos membanjiri pipinya. Layla menyembunyikan semua ini karena ia tak ingin menyusahkan siapapun. Jesicca menangis ia kembali memeluk Layla. "sayang kamu harus kuat yah? Tante mau liat kamu sehat kembali"
"Makasih sudah mau peduli sama Layla, Tante".
"Hey.. jangan berterima kasih ini sudah menjadi kewajiban Tante umtuk peduli sama kamu, karena kamu keponakan Tante" Jesicca menangis "buktiin sama tante kalau kamu bisa lewatin semua ini yah, kamu kuat kan? Buktikan sama Tante".
Layla menghapus air mata Jesicca. Jesicca menggenggam tangan Layla. Ia yakin bahwa Layla pasti bisa melewati semua ini.
Ceklek
Arif dan Violet memasuki ruang tersebut dan ia melihat keberadaan Jesicca disana yang sedang duduk berdekatan dengan Layla.
"wah... lu ngapain disini? pasti lu disuruh sama Max kan?" tanya Arif.
"Om sud-" ucapan Layla terpotong saat Jesicca menggenggam erat tangan layla, yang artinya ia menyuruh Layla diam.
"gak kak, aku kesini cuman mau lihat Layla" balasnya.
"Udah kan?" tanya Violet dengan ketus.
"Ya" balas Jesicca jutek.
"puaskan lu sekarang ha?!" bentak Arif.
Jesicca mengeluarkan smirk-nya "yah sangatt puas" balasnya dan pergi meninggalkan ruangan itu.
"cih.. dasar adik sama kakak sama saja, sama - sama gak punya hati!" cetus Arif.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAYLA
Teen FictionPada malam hari semesta sedih melihat seorang remaja perempuan bernama Layla berlyn zevalion. Dia seperti angin yang tak terlihat, seperti langit yang tak bisa disentuh. Terpaksa dewasa dengan masalah yang ada. Terpaksa mencari teman untuk menyembun...