Warning! Chapter ini mengandung adegan 18+, bisa skip adegan 18+ nya kalau kalian nggak nyaman atau nggak suka yaa, okedeh happy reading!
***
"Ya, saya juga tidak tahu apa itu. Namun ada sesuatu dalam dirimu yang mampu membuat Jaehyun jadi sepenuhnya sempurna, tanpa cacat cela."
"A-aku?" Ulang Rose. Lalu muncul refleksi Jaehyun yang terlihat hancur. Rose menatap refleksi itu dengan tatapan miris, entah sudah berapa lama hidup Jaehyun dipermainkan oleh profesor gila ini. Siapa sangka, refleksi dirinya muncul. "Kamu.. menyembuhkan Jaehyun."
Ucapan profesor itu masih melayang-layang di otaknya. Netranya masih menatap Jaehyun dan dirinya yang lain di sana. "Kamu mampu mengendalikan Jaehyun." Bayangan Jaehyun dan Rose tampak bahagia dengan gelak tawa yang menghiasi mereka berdua. Rose yang asli ikut tersenyum melihat itu. "Namun.. saya tidak suka jika ciptaan saya dikendalikan oleh orang lain."
Bayangan Rose tiba-tiba hilang, begitu pula dengan Jaehyun. Profesor Claudius menatap Rose tajam, tangannya terkepal. "Kamu harus lepas dari Jaehyun saya," ucapan itu terdengar mencekam, membuat Rose kembali gentar. Namun dirinya masih mampu menggeleng, "nggak. Saya ga akan pergi begitu aja pak."
Profesor itu tertawa, "memangnya kamu dan rombongan kamu bisa apa hm? Kalian terlalu sombong dan naif untuk melawan saya," profesor itu terkekeh. "Mungkin bapak butuh cermin, bapak mulai tidak tahu diri," balas Rose. Profesor itu tersinggung, ia pun mencekik leher Rose. "Lehermu bisa saya patahkan seperti saya mematahkan leher ayam. Sangat gampang." Rose yang mulai kesulitan berkata-kata pun menjawab, "b-bunuh aja saya pak. Saya akan terbangun dari tidur, b-bukannya mati," Rose menyeringat, sempat-sempatnya. "Siapa bilang kamu akan terbangun? Kamu pikir ini mimpi??"
Lalu Rose pun kembali panik. Ia berusaha lepas dari cekikan yang terasa semakin kencang ini, namun nihil. Rose seolah tak punya kekuatan apapun untuk melawan. "Kalian harus tahu, musuh seperti apa yang akan kalian lawan." Bisik profesor Claudius. Lalu setelahnya cekikan itu semakin menyiksa Rose. Sepertinya profesor itu serius tentang membunuhnya. Rose tak tahu harus berbuat apa, yang ada dipikirannya sekarang hanya Jaehyun dan teman-temannya.
"ROSE!! BRENGSEK!!!"
Lisa tiba-tiba muncul sambil menendang pipi profesor Claudius hingga pria itu terhuyung dan terbanting bersama Rose. Rose buru-buru berlari ke arah temannya itu. "Kok lo bisa disini?!" tanya Rose. "Jangan tanya gue, tanya Eunha sama Jungkook nanti." Lalu Lisa maju, menghabisi profesor itu. Tak lama, keluar Jihyo, oknum yang kemarin berhasil menghancurkan wajah profesor Claudius. Lalu disusul Eunwoo dan Mingyu. Mereka menyerbu profesor itu, tentu tak mudah, profesor itu dengan cepat berpindah-pindah tempat karena ini adalah alam bawah sadar, maka kita dapat bebas melakukan apapun.
Disaat profesor itu lengah, Mina berhasil mengendalikan pikiran profesor itu. Mingyu tanpa tanggung-tanggung menembak profesor itu, tepat di kepalanya. Namun profesor itu beregenerasi dan luka tembak itu hanya seperti luka biasa. Ini sangat sulit, akhirnya semua orang disini mulai kelelahan, termasuk profesor Claudius. Tak lama profesor itu hilang. Rose pun membuka matanya,
"HAH!!?"
"Rose!" Jaehyun memekik namanya, lalu tangan lebar Jaehyun mendekap tubuhnya yang basah oleh keringat dengan erat. Ia mengusap helai demi helai rambut Rose yang basah karena keringat. Rose langsung menangis di pundak Jaehyun. Tubuhnya masih bergetar hebat, sangat syok, "J-Jaehyun aku, aku hampir mati─ Jaehyun aku takut."
"Ga usah takut lagi. Ada aku, ada Lisa, ada Rose, ada temen-temen yang bakal lindungin kamu. Maaf, kamu jadi mimpi buruk." Jaehyun berucap pelan nan lembut. Rose masih meneruskan tangisannya hingga beberapa menit, tangisnya mereda. Tapi tidak dengan rasa takut dan cemas yang masih bersemayam di dirinya. Ia jadi teringat bagaimana Jaehyun melewati rintangan dan jadi boneka profesor sialan itu. Mengingatnya saja menyakitkan, bagaimana manusia ini selalu dicobai oleh penciptanya yang tidak waras itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIME HUNTER | 97l ✔
Fanfic[ Collaboration story with @mcnusic ] [ Proses Revisi ] Ketika ekspetasi tentang masa depan indah yang ada dalam pikiran justru berbanding balik dengan realita yang mengerikan. Selamat datang dimasa depan. Lebih tepatnya ... tahun 2065. Check it ou...