Tidur Bertiga

5.5K 736 53
                                    

“Bagaimana keadaan putra saya, Dok?”

Jungkook bertanya mewakili.

Tiger dari sampai di rumah, tidak mau lepas dari Lisa. Terpaksa dokter yang memeriksa keadaan putranya, harus tetap dengan Lisa yang memangku.

Cukup kesulitan karena Jungkook juga membatasi dokter menyentuh putranya terlalu lama apalagi sampai menyentuh Lisa. Baik disengaja atau tidak.

“Putra anda baik-baik saja, Tuan. Hanya terbentur sedikit ... ” Jelasnya. Tersenyum secerah mentari.

“Untuk obatnya. Teus obat ini ... ” Memberikan secarik kertas yang sudah ia tulis obat untuk Tiger disana.

Jungkook menerima kertas itu.

“Kalau sudah tidak ada yang perlu di periksa lagi. Saya permisi, Tuan.”

Jungkook mengangguk.

“Terimakasih, Dokter.” Ucap Lisa.

Dokter itu tersenyum, kemudian mengucapkan, sama-sama.

Selepas kepergian, Dokter. Jungkook kembali membujuk Tiger. Supaya mau ia gendong. Kasian Lisa terus menggendong Tiger sedari tadi.

“Tiger ... Sama Papa, biar Papa yang gendong, ya.”

Tiger menggeleng, menolak. Ia hanya mau dengan Mama Lisanya.

“Tiger cuman mau sama Mama.” Cicitnya manja.

Lupa kalau tidak boleh memanggil Mama. Bahkan matanya merah, hendak menangis.

Jungkook menghela nafas pasrah.

Dokter tadi – Jhope – menyarankan untuk mendengarkan semua yang Tiger inginkan untuk sementara.

Karena kalau Tiger rewel bahkan sampai menangis. Luka di kepalanya bisa tambah sakit. Karena terjadi tarikan urat secara tidak langsung yang terkontak dengan memar di kening Tiger.

“Yasudah, biar Mama saja yang gendong, Tiger. Jangan nangis, Sayang.”

Lisa mengusap sudut mata Tiger yang sudah berair.

Lisa berdiri, dibantu oleh Jungkook yang memegang tangan dan punggung Lisa.

“Aku tidak sedang hamil. Tidak usah lebay.” Ketus Lisa.

Tadi saja menangis, penurut juga. Sekarang marah-marah. Jungkook jadi tidak mengerti.

Lisa pun membawa Tiger ke kamarnya. Tadi mereka melakukan pemeriksaan di ruang tengah.

Tidak tahu saja kalau Lisa itu masih kesal pada Jungkook.

Pria itu menghela nafas.

“Sabar ... ”
























__🌻__






























D

i dalam kamar Tiger.

“Apa masih sakit, Sayang?”

Tiger mengangguk. Wajahnya cemberut maksimal.

Lisa hendak menangis lagi. Mengingat bagaimana tadi Tiger jatuh, Lisa jadi sangat bersalah.

Seharusnya ia memang tidak perlu mengajak Tiger ke taman karena dirinya yang ingin mencari udara segar. Lisa sangat egois. Tidak becus menjaga Tiger.

“Maafin Mama, Sayang. Ini salah, Mama.”

[5] - Widower - [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang