“Daddyhh. Fuck me.”
Mendengar lampu hijau menyala terang membuka jalan lebar bagi Jungkook untuk penantian lima tahunnya. Dengan cepat dan tergsa ia melepas pakaian atasnya sendiri.
Mengangkat tubuh Lisa ringan penuh kehati-hatian, ia membawa turun Lisa ke bawah supaya tidak mengganggu Tiger andai kata kasurnya bergoyang kencang.
Merasa tidak tega kalau Lisa yang berada di bawah tanpa alas, Jungkook mengganti posisi menjadi ia yang berada dibawah, kemudian piyama dan bra wanitanya di naikkan ke atas secara bersamaan. Belum benar-benar terlepas karena situasi sangat darurat.
“Sayang kau jangan bersuara keras-keras, ya. Pelan saja.”
Lisa mengangguk mengiyakan. Otaknya tidak berjalan sebagaimana mestinya karena dirangsang oleh pria ini.
Jungkook kembali melahap buah dada wanitanya. Lisa ia pangku menambah sensasi panas membakar gairah kian membara.
Puas dengan benda kenyal itu, Jungkook beralih melumat bibir Lisa pelan, menuntut lebih dengan mengajak wanitanya bermain lidah.
Melepas ciumannya, Jungkook berkata, “Baby ... Angkat sedikit. Aku akan membuka celanaku.”
Paham, Lisa mengangkat sedikit pinggulnya agar Jungkook mudah melepas celananya.
Tepat ketika Jungkook sudah melepas celana dalamnya dan celana dalam Lisa, Tiger terbangun dan langsung menangis mencari Mamanya.
“Mamaaa~ huaaa~”
“Oh, astaga Tiger.” Jungkook mengerang frustasi, ini tidak bisa ditahan tolong.
“Mamaaaa~”
Tiger semakin menangis. Dengan cepat karena terkejut, Lisa menarik turun bra dan piyamanya. Memasang cepat-cepat celana dalam dan celana luarannya. Setelah itu langsung menghampiri putranya yang menangis dengan mata masih tertutup.
Sementara Jungkook langsung bergegas masuk ke dalam kamar mandi Tiger. Demi apapun ia mendadak ingin menjadikan putranya rival. Menyebalkan sekali.
Lisa mengusap rambut putranya, mengusap-usap dari dada sampai perut putranya, “Tiger ... Sayang ... Tenang, kenapa menangis?”
Anak itu membuka matanya, sesekali sesegukan karena tangisnya.
“Ma-ma ... T-tiger sa-sakit gigi.” Adunya terbata-bata.
Lisa tambah cemas.
“Buka mulut mu.” Tiger membuka mulutnya, “Buka lebar-lebar, Sayang.”
Tiger membuka mulutnya lebar-lebar pun hanya sebentar, setelah itu ia tutup lagi sebab sangat sakit kalau di buka terlalu lebar seperti yang Mamanya minta.
“Mamaaa s-sakit hiks.”
Lisa memeluk putranya, tidak tahu harus berbuat apa terlebih Lisa tidak punya pengalaman sama sekali mengurus orang sakit gigi, menjadi pengasuh Tiger saja tidak sampai sebulan dan Lisa benar-benar buta dan masih belum tahu apapun tentang Tiger.
Mendadak Lisa jadi merasa tidak berguna sebagai ibu kandung Tiger. Ia meringis sesak di dadanya karena tidak dapat menjadi yang terbaik untuk Tiger.
“Maafin Mama, Tiger ... Mama ambil obat dulu. Tunggu disini sebentar, ya.”
Tiger menggeleng membuat Lisa semakin frustasi. Sementara Jungkook masih sibuk di dalam kamar mandi seolah tidak perduli.
Merasa Jungkook lebih mementingkan kebutuhan sendiri dari pada anak mereka. Lisa jadi kesal.
“JUNGKOOK. KAU KEMANA SIH ... KAU ITU PAPANYA TIGER TIDAK.”
Mendengar teriakan wanita tercintanya, Jungkook buru-buru mencuci tangannya. Kemudian buru-buru juga keluar dari dalam kamar mandi. Sebenarnya tidak terlalu puas solo. Tapi akan lebih menyakitkan kalau tidak solo.
KAMU SEDANG MEMBACA
[5] - Widower - [END]
FanficHan Jungkook, adalah pria tidak beristri atau biasa disebut duda. Dia tampan, dingin, irit bicara, juga angkuh. Catatan finansialnya, sangat baik. Dia kaya raya, Papah able, seksi, dan sangat menyayangi malaikat kecilnya. "Putra ku membutuhkan mu...