8

227 31 0
                                    

.









.










.









.

Sore harinya, seperti biasa Mark berlatih basket bersama teman-teman nya yang lain. Dilatih oleh para senior mereka tentu nya. Salah satu nya Chris. Si kapten basket, andalan SMA mereka.

"Duk... Duk... Duk...,"


"Ctang...,"


"Aiiish..., gak masuk lagi kenapa sih?!" gerutu Mark kesal sebab sejak tadi, shooting nya selalu gagal.

Melihat Mark yang menggerutu kesal itu, Chris yang pada mula nya asyik memberikan arahan kepada teman-teman Mark yang lain pun berhenti. Dia meminta Jaehyun untuk menggantikan nya menjelaskan arahan kali ini kepada mereka yang belum paham. Sedangkan diri nya, tentu saja datang menghampiri Mark.



Bukan suatu yang ganjil lagi, jika di ekstrakulikuler basket ini, Chris paling memperhatikan Mark ketimbang junior junior nya yang lain. Sejak awal Mark bergabung pun, Chris sudah begitu. Jadi perlakuan khusus Chris kepada Mark tersebut, dianggap biasa saja oleh para anggota yang lain nya.



"Jangan marah marah gitu dong latihan nya! Ayo lebih semangat lagi dan fokus!" nasehat Chris menghampiri Mark.




"Ini malah kelewatan semangat kak Chris. Tapi bola nya gak masuk masuk...," sahut Mark dengan penuh penekanan di setiap perkataan nya.


"Semangat sih semangat, Mark. Tapi semangat mu ngawur. Seharusnya kamu berlatih yang bener, sesuai dengan instruksi yang aku dan Jaehyun contoh kan tadi."


"Aku sudah mengikuti semua instruksi nya, kak. Tetep aja hasil nya kek gitu...," engkel Mark tidak terima.




"Jadi kamu belum sadar kesalahan nya di mana?"



"Yang bagian mana kak?"


"Sini sini, lihat dengan baik ya. Cara nya kamu fokus satu titik dulu, lalu lempar dengan kekuatan namun jangan terburu buru. Sesuaikan besar nya dorongan ini dengan jarak ring nya. Lalu shoot.....,"


Chris dengan detail dan sabar menjelaskan dan mencontohkan bagaimana cara memasukkan bola ke dalam ring basket secara tepat. Mark juga memperhatikan nya begitu antusias. Ya maklum saja, dia baru bergelut dengan olahraga basket ini saat masuk SMA. Wajar saja jika dirinya masih kurang lancar saat latihan begini.





Latihan berjalan dengan lancar dan selesai sekitar pukul lima sore. Seperti anggota yang lain nya, selesai mengganti seragam basket nya, Mark langsung pergi pulang.




"Mark...!!"




Mark menolehkan kepala nya kepada si pemanggil yang ternyata itu adalah Chris. Dengan heran Mark pun bertanya dengan dahi mengeryit. Kenapa kakak kelas nya ini memanggil nya.




"Ada apa kak?"





"Kamu bawa motor?"





"Enggak, kak. Aku biasa naik bus atau taksi ke sekolah."




"Baguslah."



"Hah?! Bagus kenapa kak?"





"Bukan apa apa. Aku mau nawarin kamu pulang bareng. Aku bonceng pakai motor ku. Mau?"




"Gak ngrepotin kak? Rumah kakak kan beda arah sama rumah ku."



"Enggak kok, aku malah seneng kalau kamu mau aku antar pulang." jawab Chris sambil tersenyum lebar ala iklan pepsodent.





"Baik banget sih kak Chris." puji Mark dengan mata berbinar.




"Jadi kamu mau bareng sama aku?"


Mendengar pujian itu, hati Chris sudah berbangga. Karena mengira rencana nya akan berjalan sempurna.




"Kalau hari ini gak bisa kak. Maaf ya, mungkin lain kali saja kita bisa pulang bareng."






"Loh, katanya tadi gak bawa motor. Dan lagian di jam segini bus banyak yang penuh. Mau kamu berdesakan sama mereka?"





"Bukan begitu kak. Masalah nya, hari ini itu aku sudah ditungguin sama Changbin. Dia yang mau nganter aku pulang. Kan kasihan kak kalau tiba-tiba aku bareng kakak. Padahal dia udah nungguin aku." jelas Mark.





"Ouh..., kamu di tungguin Changbin."





Aduh, kecewa sekali Chris yang tidak jadi pulang bareng Mark. Hatinya yang beberapa detik lalu berbangga. Seketika mencelos sedih.





"Iya kak. Maaf ya,"




"Iya, gak papa kok."





"Yaudah ya kak. Aku pergi dulu. Bye bye...," pamit Mark berlalu dari ruang itu.



TBC

Kakak kapten basket nih😂

Kakak kapten basket nih😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KeenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang