9

183 28 6
                                    

.





.







.







.

Langkah kecil Mark dipercepat tak kala ia melihat seseorang yang menunggu nya telah berada di depan gerbang.








"Sudah lama nunggu nya, Bin?" tanya Mark.








"Belum terlalu, aku juga baru sampai sini."







Changbin menjawab seraya tangan nya memberikan helm kepada Mark. Si penerima pun dengan senang hati meraih nya. Kemudian memakai nya dan segera ikut menaiki motor milik si sahabat.








Merasa sudah siap dan aman, Changbin pun menyalahkan motor nya. Yang selanjutnya membawa mereka pergi dari sekolah menuju rumah Mark.






Tak lama setelah kepergian mereka berdua, ada sesosok pria yang menatap sedih kepergian nya. Raut nya sangat kusut sekali. Tangan nya bahkan secara tak sengaja meremas buku yang ia pegang kuat.








"Eh.., Lucas. Ngapain sore sore masih di sini? Bukan nya anak sepak bola gak ada jadwal latihan ya hari ini? Tanya Chris keheranan.








"Anu, itu kak. Aku lagi ngerjain tugas di perpus. Gak kerasa ternyata sudah sore aja." jawab Lucas memperlihatkan buku yang ia pegang.








"Rajin juga ya ternyata kamu, Cas. Wkkwkwkw, aku duluan ya...," pamit Chris menepuk bahu Lucas sebelum ikut pulang bersama siswa siswa yang lain.








"Iya, kak." jawab Lucas singkat.







Waktu berjalan begitu cepat, hingga saat ini waktu makan malam telah tiba. Ruang makan keluarga Mark kali ini sedikit lebih ramai dari hari biasa. Itu karena Kehadiran Changbin di tengah tengah acara tersebut.










Yaps.., Changbin ikut serta dalam makan malam hari ini. Dan karena Changbin lah suasana ruang makan kali ini berisik. Berisik karena celotehan Felix dan Changbin yang tiada habis nya melontarkan lelucon. Yang Mark sendiri bahkan tidak paham dengan apa yang mereka bicarakan.







"Hahahaha..., itu lucu sekali, Lix. Sejak kapan kamu pandai membual begini. Hahahaha.....," tawa Changbin geli dari lelucon adik Mark itu.





"Uuhmm.., sejak kapan ya?"






Felix menaruh telunjuk nya di dagu seperti seorang sedang memikirkan sebuah jawaban yang sulit. Dan itu terlihat gemes sekali. Adik kakak memang kompak. Kompak sama sama imutnya.






"Tsk.., tentu saja sejak kamu sering datang ke sini. Dan meracuni adik ku dengan tingkah konyol mu itu,Seo Changbin." sahut Mark datar.




"Hehehehe..., benarkah? Aku tidak ingat." cengenges Changbin, menggaruk kepala yang tidak gatal.








"Sudahlah, ayo segera selesaikan makan nya. Aku ingin nonton tv setelah ini." ajak Mark melanjutkan makan nya.




"Baiklah..,"




Untuk beberapa saat mereka bertiga makan dengan hening. Hingga tiba-tiba saja, Felix kembali bersuara. Menanyakan suatu hal kepada Changbin.




"Kak Abin..,"

"Ya..,"


"Boleh nanya?"

"Boleh...,"

"Kak Abin apa pacaran dengan kak Mark?"


Felix bertanya dengan nada yang begitu polos. Tidak ada rasa bersalah sama sekali menanyakan hal seperti itu kepada Changbin.



"Uhukkk...,"

Seketika Changbin tersedak makanan nya karena pertanyaan itu. Mark yang sama - sama terkejut dengan apa yang adik nya ucapkan, memelototkan mata nya kaget.



"A-air.. Air...,"




Mark segera memberikan segelas air kepada Changbin. Dan langsung ditengak oleh pria itu. Baru setelah selesai minum, Changbin bisa bersuara lagi.


"Kenapa kamu bertanya seperti itu?"



"Ya habisnya kak Abin belakangan ini kek mesra gitu sama kak Mark. Sering pergi berdua tanpa kak Lucas. Biasanya kalian kan pergi bertiga. Namun, akhir akhir ini kalian cuman pergi berdua saja kan." jelas Felix.


"Kok kamu bisa tahu, Lix?"

"Jadi kalian beneran pacaran ya?"

"Bukan itu maksudnya Lix, dari mana kamu bisa tahu kami sering pergi berdua saja?" kepo Changbin.



"Hohohoho..., rahasia pribadi kak. Pajak jadian nya dong, hehehehe."


"Belum, Lix. Tapi emang kamu restuin kami pacaran?" Tanya Changbin.



"Kenapa enggak? Kalau kak Mark mau dan kak Changbin serius, aku dukung banget. Kalian kelihatan serasi sebagai pasangan."





"Gimana Mark, sudah direstuin nih."


Mendapat jawaban yang mendukung dari adeknya Mark. Hal itu Changbin gunakan untuk menggoda si sahabat. Kapan lagi kan bisa menggoda Mark didukung lagi.



"Apaan sih, Bin?!! Jangan ngada ngada deh!!"




Setelah percakapan random itu, makan malam mereka juga telah berakhir. Kegiatan yang mereka lakukan selanjutnya tentu saja seperti apa yang diinginkan Mark sebelumnya, menonton tv. Malam ini rumah Mark benar-benar terasa ramai dan hangat cuman gegara kedatangan si heboh Seo Changbin.




TBC

Ayeyyy, up lagi😍😍😍

Special tagnya sunny_Day6

Special tagnya sunny_Day6

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KeenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang