.
.
.
.
Semenjak hari itupun seperti nya hubungan pertemanan tiga orang itu sudah retak. Lucas sering mengabaikan Mark dan Changbin. Terutama Mark, dia selalu mendiami kan teman manis nya itu. Dia terlampaui sakit hati karena perasaan nya sendiri yang tidak dapat teratasi.
Lucas sering memperlakukan kedua teman dekat nya itu bagai orang yang tak dikenal. Acuh tak acuh. Tidak sama sekali peduli. Changbin sempat kesal sekali dengan kelakuan Lucas tersebut. Dia pun sempat protes akan sikap nya. Namun, reaksi Lucas yang terlampaui tidak peduli itu membuat Changbin sadar diri. Bahwa Lucas tak sama seperti dulu. Dan sudah saat nya dia lepas hubungan pertemanan mereka yang tak lagi sama berwarna nya.
Mark sendiri tak bisa berbuat banyak. Meski sakit hati sekali, ia selalu berusaha tetap bahagia di depan banyak orang. Ia tidak mau terlihat menyedihkan di mata orang lain. Dia ingin tetap terlihat segar dan baik-baik saja. Tak ada masalah yang mampu menghancurkan kebahagiaan nya. Padahal sebenar nya tidak demikian. Dia hancur, dia patah, dia terluka karena perlakuan jahat sang pujaan hati.
Tanpa disadari gangguan psikis itu menerkam kesehatan fisik Mark. Akibat nya Mark sering sakit - sakitan dan tak bernafsu makan. Dia terlihat amat memprihatinkan karena permasalahan cinta yang terbalas ini.
Menjelang ujian kenaikan kelas, orang tua nya kembali dari luar negeri. Dan tanpa sepengetahuan nya telah bersepakat menikah kan Mark dengan Changbin. Mereka menganggap Changbin adalah sosok yang ideal dan pas untuk menjadi pasangan anak mereka. Tanpa memikirkan apa pendapat Mark sendiri tentang perjodohan tersebut.
Menurut mereka, Mark pasti tidak akan menolak Changbin. Walau bagaimanapun, selama ini Changbin selalu ada untuk Mark dan dekat dengan nya. Jadi pikir mereka, Mark tidak mungkin, tidak menyukai Changbin.
Hingga pertemuan makan malam bersama yang dimaksud untuk acara pertunangan kedua calon pengantin itu terlaksana, apa yang mereka pikirkan selama ini salah. Ternyata kedua nya hanya dekat sebagai teman, tidak lebih. Bahkan seperti nya, Mark malah telah memiliki perasaan terhadap orang lain. Mereka tentu kecewa akan hal itu.
Tapi meski begitu pertunangan itu tetap berlanjut. Karena kedua orang tua itu sudah sangat cocok. Dan seperti nya enggan untuk menerima menantu selain pilihan mereka ini. Kedua remaja itu tidak bisa banyak melawan perintah orang tua mereka. Dan untuk saat ini, mereka hanya bisa menurut.
Meski sebagian hati Changbin bahagia karena perasaan nya terhadap Mark direstui orang tua mereka. Changbin merasa bersalah kepada Mark. Dia tahu pria yang ada di hati tambatan hati nya itu. Namun tidak bisa membantu memperjuangkan kebahagiaan bersama pria idaman yang diinginkan Mark.
Dia merasa bersalah karena seolah dia tutup mata tentang perasaan Mark. Semakin lama dipikir, Changbin tidak dapat hidup tenang kembali. Dia sedikit stress akan masalah itu. Puncak nya ketika ternyata orang tua mereka, memaksa mereka pindah ke luar negeri setelah ujian kenaikan kelas selesai. Orang tua mereka benar-benar tidak memikirkan perasaan anak-anak mereka sedikit pun. Dan hanya menuntut untuk pindah mengikuti mereka.
Karena sudah merasa tak kuat lagi menanggung beban pikiran dan perasaan nya. Sebelum keberangkatan nya ke luar negeri. Changbin mengirim pesan kepada Lucas, menceritakan semua apa yang dirasakan Mark terhadap pria itu. Bahwa Mark telah jatuh cinta kepada Lucas. Dan merasa terkhianati saat tiba-tiba Lucas menjauh dan berpacaran dengan Jihoon.
Changbin juga meminta Lucas untuk memperjuangkan Mark karena dia tahu bahwa Lucas juga memiliki perasaan yang sama dengan Mark. Lucas di minta segera menyusul mereka di bandara agar mencegah Mark ikut dengan nya ke luar negeri. Untuk saat Mark tidak punya alasan bertahan di sana. Alhasil jika Mark benar-benar pergi ke luar negeri. Itu berarti kisah cinta mereka pasti akan benar-benar tragis. Changbin tidak mau dua sahabat nya merasakan kepahitan itu. Kata nya mereka berdua pantas bahagia.
"Ku harap kalian akan terus bersama selamanya. Berbahagia lah para sahabat ku." bisik Changbin menutup mata nya yang panas melihat kebersamaan Mark dan Lucas dari kejauhan. Lalu memutuskan segera memasuki pesawat yang akan membawa nya ke luar negeri. Seperti nya memang ini akhir yang baik bagi mereka semua.
Sahabat nya akan bersama sama dan berbahagia karena cinta nya terbalas. Dan dia tidak perlu lagi merasa terbebani perasaan bersalah terhadap Mark. Dia pasti akan hidup bahagia suatu saat nanti di luar negeri. Semoga Tuhan mengabulkan harapan kecilnya ini.
"Selamat tinggal masalalu ku."
Dan semuanya telah berakhir begitu pesawat itu lepas landas memulai penerbangan nya. Rasa nya yang terbang bukan hanya pesawat nya saja. Melainkan beban Changbin juga. Semua nya terasa melegakan. Terangkat dan bebas. Semua nya telah pergi. Saat ini dimulai nya kehidupan baru. Semoga kali ini akan jadi lebih baik dari sebelum nya. Semoga saja.
Tbc or end?
Haiii,
Saya balik lagi setelah lama hiatus dari book ini. Ada yang masih baca gak? Kangen gak sama aku? WkkwkwSampai jumpa lagi