[06] Rajanya

352 22 3
                                    


Raja Hayam Wuruk menunggang kuda diikuti beberapa anggota Bhayangkara dibelakangnya yang juga menunggang kuda kebanggaan.Sang Raja tampak mempesona dan gagah dengan pakaian kerajaan khas miliknya.Banyak rakyat berkerumunan berada disitu demi melihat sang raja secara langsung.Semua orang tertunduk saat sang penguasa melintas didepan sebagai bukti menghormatinya,namun tidak dengan seorang gadis itu.Ia tampak berjinjit sambil terus menyembulkan kepalanya berusaha untuk melihat apa yang sedang ditonton oleh orang-orang ini.

"Mereka sedang melihat apa sih." Cicit Arumi dan tak sengaja mendorong orang didepannya.

Sang raja tanpa sengaja melihatnya dan seketika memberhentikan kudanya.Anggota Bhayangkara yang mengawalnya terkejut dengan berhentinya sang raja dengan tiba-tiba.

"Maaf,Baginda Raja.Adakah hal yang menganggu Baginda?" Tanya seorang prajurit untuk memastikan.

"Tidak." Jawab Hayam Wuruk, kemudian tersenyum.

"Apakah dia sama sepertiku?" Batin sang raja.

Hayam Wuruk kembali melajukan kudanya untuk melanjutkan perjalanan berkeliling ibukota.

Diluar ia terlihat diam tak melakukan apapun, namun entah kenapa pikirannya seperti berperang.

Apa mungkin yang ia pikirkan itu benar-benar fakta yang sesungguhnya?

Entahlah.

Kegiatan berkeliling ibukota sudah ia akhiri sedari tadi.Walaupun belum seluruh sudut ibukota ia lalui.

"Jika pemikiranku itu benar,kenapa gadis itu juga bisa berada disini?" Ucapnya lirih.

"Maaf Baginda Raja.Adakah sesuatu yang tadi Baginda titahkan?" tanya aji yang berjalan disamping sang Raja.Aji merasa tadi rajanya mengucapkan sesuatu.Ia menundukan kepala, takut-takut jika pertanyaannya tidak sopan.

Sang Raja terkekeh pelan.

"Hei Aji, bukankah sudah kubilang jika tidak ada orang kau bisa memanggil namaku saja? apa kau lupa itu?" tanya Hayam Wuruk yang memberhentikan langkahnya tepat ditaman yang terletak didalam kerajaan.

"Saya hanyalah seorang prajurit,tidak sepatutnya jika memanggil seorang Raja dengan namanya saja."

"Terserah kau saja." Ucap Hayam Wuruk pasrah.

"Aji, apa kau kenal dengan gadis yang tampak mencolok tadi?" Hayam Wuruk melontarkan pertanyaan kepada teman sekaligus prajuritnya yang berdiri tepat disampingnya.

Sang Raja menyebut Arumi gadis yang mencolok, pasalnya gadis itu memang sedikit berbeda.Badan Arumi terlihat lebih cerah,dan sikapnya tadi saat berjumpa raja sedikit berbeda dengan rakyat biasa.

Aji berpikir, siapa yang dimaksud Hayam Wuruk gadis yang mencolok itu.Hingga pikirannya berakhir kepada Arumi.Apakah gadis itu?

"Ampun beribu ampun Baginda.Saya mengenalnya.Gadis itu bukan berasal dari kerajaan Majapahit."

"Sudah kuduga, pasti dia bukan dari sini."

"Maaf, Baginda.Adakah hal yang harus saya lakukan?'' tanya Aji dengan sopan.

"Apa kau bisa mempertemukanku dengannya besok ditaman ini?"

"Baiklah, Baginda."


***

Coba tebak kenapa Raja Hayam Wuruk seperti penasaran dengan Arumi?

Akankah terjadi sebuah cinta segitiga? Jawabannya bisa iya bisa engga.Jujur saja saya tidak menyiapkan alur cerita untuk cerita yang saya tulis ini.Jadi maaf jika tiba-tiba ceritanya berubah jadi aneh.

Peringatan!
Cerita ini tidak bermaksud merusak sejarah yang sudah tertulis rapi.Ini hanyalah sebuah cerita fiksi.

Anda dpt menghubungi saya melalui IG:Wirawisaka

Sebuah Takdir [MAJAPAHIT]-Selesai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang