"AJI!" Teriak gadis itu.
"Arumi, bangun, nak." Ucap seorang wanita yang duduk ditepi ranjangnya.
Arumi duduk dan langsung memeluk wanita disampingnya ini.
"Ibu, Aji...aji mati..." Ucapnya menangis sesenggukan dipelukan sang ibu.
Ibunya terkekeh melihat sang putri menangis.
"Itu kamu hanya mimpi, Arumi," ucap sang ibu yang mengelus lembut rambut hitam putrinya.
"Hiks...itu bukan mimpi..."
"Sudah, Arumi.Cepat mandi sana, masa ibu pulang kamu belum mandi begini," seru ibunya dengan berjalan keluar kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Takdir [MAJAPAHIT]-Selesai
Historical Fiction1357 M Takdir telah menghendaki pertemuan kita.Pertemuan yang membuatku menyematkan secuil perasaanku padamu. Namun,aku harap takdir juga akan mempertemukan kita kembali dengan perasaan yang sama.Dan saat itulah aku dan kamu bisa bersatu walau harus...