CHAPTER 12

122 31 18
                                    

Hari demi hari telah mereka lalui, setiap detiknya Sehun semakin mencintai pujaan hatinya. Namun sang pujaan hati tidak terlihat demikian, tapi tidak mengapa, bukankah usaha tidak akan mengkhianati hasil?

Sejujurnya, jika Baekhyun mengakui bahwa Baekhyun merasakan hal yang sama dengannya. Melepaskan Baekhyun akan ia lakukan apabila Baekhyun meminta.

Usia kandungan sudah memasuki delapan bulan, perutnya kini pun sudah sangat besar, setiap bulannya Sehun selalu menemani Baekhyun kontrol ke dokter. Setiap foto USG dia simpan dengan baik di dalam album yang ia beli khusus untuk sang buah hati.

"Wah, anaknya tuan Sehun sehat sekali ya." ujar sang Dokter.

"Dokter Hwasa, kira-kira apa jenis kelaminnya?" tanya Baekhyun.

Namun secepat kilat Sehun menyela, "Ah, jangan! Biarkan itu menjadi kejutan!!"

"Jika kamu tidak tahu jenis kelaminnya, bagaimana kamu akan menamainya?" tanya dokter Hwasa.

Baekhyun memandang Sehun yang terdiam, "Apa kamu sudah menyiapkan nama?"

Sehun mengalihkan pandangannya kepada Baekhyun, sejujurnya ia sudah menyiapkannya. Tapi mengingat Baekhyun mungkin masih membencinya, ia tidak ingin mengatakannya, dan hanya memendamnya sendiri, berharap Baekhyun dapat membaca pikirannya agar memberikan nama bayi ini sesuai kemauannya. Namun, jika tidak juga tidak apa-apa, ia kan mencintai Baekhyun.

"I-iya..."

"Siapa namanya?" tanya Baekhyun kembali, seketika senyum Sehun merekah.

"Bila dia perempuan maka namanya adalah Habie, jika dia laki-laki maka namanya Habien" ucap Sehun dengan cerah.

Hati Baekhyun menghangat mendengar nada tulus Sehun, pipinya sedikit merona dan tersenyum, "Habie.... Habien...."

Sehun memandang Baekhyun lekat, merasa takut bila Baekhyun tidak menyukainya.

"Nama yang bagus sekali..." sambung Baekhyun.

Hari ini keduanya benar-benar bahagia, hati keduanya tengah berbunga-bunga. Dunia pun seakan milik berdua, dokter Hwasa hanya dapat tersenyum diam-diam melihat betapa menggemaskannya pasangan muda ini.

Jelmaan Rahwana

Pesawat telah mendarat, seorang elegan turun dari kapal terbang itu sembari menyeret kopernya. Akhirnya ia kembali ke Barcelona setelah sekian lama mengurus bisnis sendirian di China dan Korea Selatan, Kyungsoo kembali ke Barcelona.

Didalam perjalanan pulang pun ia masih sibuk dengan pekerjaannya, bahkan saat sampai dirumah ia tidak langsung istirahat melainkan terduduk di ruang tamu dengan laptop di pangkuannya. Lantas dimana Sehun dan yang lain? Para gadis sibuk dengan tugas mereka, sementara Sehun masih tidur.

Suara pintu terbuka terdengar di tempat yang sepi itu, saat melewati ruang tamu Baekhyun dikejutkan dengan Kyungsoo yang kini sudah duduk di sofa dengan santai.

"Kyungsoo? Sejak kapan kamu kembali?" tanya Baekhyun.

Kyungsoo pun menjawab dengan santai, "Satu jam yang lalu".

Mata Kyungsoo teralihkan dan memandang perut besar Baekhyun, dengan melihatnya Kyungsoo dapat membayangkan anak itu akan menjadi penghalang keduanya. Baekhyun akan selalu ingat bahwa anak itu milik Chanyeol, dengan hadirnya anak itu jelas akan menjadi penghalang.

"Kau sudah terlihat terbiasa dan nyaman disini, apa kau sudah bisa menerima Sehun pula?"

Pertanyaan itu Kyungsoo lontarkan tanpa basa-basi, benar-benar tepat sasaran. Baekhyun sendiri tidak tahu ingin membalas apa dan hanya terdiam.

Jelmaan RahwanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang