CHAPTER 5

171 28 28
                                    

Dibawa terbang ke atas awan oleh seonggok besi yang melayang, sementara disebelahmu ada orang yang kau cintai. Betapa bahagianya pria pucat itu, hingga senyum sama sekali tidak pudar dari bibir tipisnya. Perjalanan dari Seoul ke Barcelona membutuhkan waktu sekitar enam belas jam lebih tanpa transit, tentu saja itu perjalanan yang panjang. Mereka sudah dua jam dipesawat dan Baekhyun masih tertidur disebelahnya.

Sehun memilih Barcelona untuk membawa Baekhyun pergi, karena ia ingin memiliki Baekhyun lebih lama dengan membawanya ke tempat yang jauh. Sehun hanya tahu, bahwa Chanyeol tidak akan tinggal diam dan akan mencari Baekhyun. Maka dari itu, dengan membawa Baekhyun sejauh mungkin, ia punya banyak waktu untuk meluluhkan hati Baekhyun.

"hmmm...."

Terdengar suara lenguhan disebelahnya, dan perlahan Baekhyun mendapatkan kesadarannya.

"A-aku......dimana..."

Pandangannya masih terlihat kabur, namun perlahan ia berhasil memfokuskan pandangannya. 

"Pesawat?" gumamnya.

Baekhyun menolehkan kepalanya dan mendapati Sehun tersenyum padanya.

"S-sehun? Kau ada disini?" 

Sehun mengangguk kemudian menyodorkan segelas air pada Baekhyun yang kemudian diterima oleh Baekhyun.

"Sehun kau datang untuk menyelamatkankukan? A-aku ingat, pria berpakaian hitam dan....dan..."

"Maafkan atas kelancangan saya, tuan Baekhyun. Seharusnya saya lebih hati-hati." 

Ucapan Baekhyun terpotong oleh Kyungsoo yang kini berada dihadapannya.

"A-apa? Sehun, apa maksudnya ini?!" Ucap Baekhyun dengan nadanya yang meninggi.

Sehun menghela nafas, ia pun mengelus bahu Baekhyun berniat menenangkannya namun ternyata ditepis kasar oleh Baekhyun. Lagi-lagi Sehun hanya bisa menghela nafas, namun setelahnya ia berusaha tersenyum didepan Baekhyun.

"Baekhyun perkenalkan, ini Kyungsoo. Sekretaris yang sudah aku anggap sebagai kakakku sendiri." 

Baekhyun terkejut bukan main, ia kenal betul bahwa orang yang Sehun perkenalkan ini adalah orang yang menyerangnya tadi. Ia bersumpah.

"Ya, seperti yang kau pikirkan. Aku memerintahnya untuk menculikmu." sambung Sehun.

Baekhyun dengan reflek menyudutkan tubuhnya hingga terantuk jendela pesawat, melihat itu Sehun sungguh khawatir namun Baekhyun mengangkat tangannya memberi isyarat kepada Sehun untuk tidak menyentuhnya.

"D-dengar Sehun, aku dulu sangat percaya kepadamu. Namun, kenapa kau melakukan ini kepadaku? Apa tujuanmu, Sehun?" tanya Baekhyun dengan suaranya yang bergetar.

Sehun dapat melihat, perlahan iris indah Baekhyun berkaca-kaca dan dengan perlahan air mata jatuh membasahi pipinya. Sehun dengan ragu mengangkat tangannya, kemudian menghapus air mata yang jatuh tersebut. Namun Baekhyun kembali menepis tangan itu.

Sehun tersenyum kecut, "Jujur, katakanlah aku gila Baekhyun. Tapi perasaanku tidak akan membohongiku, aku sudah berusaha menepis rasa ini. Selama setahun tinggal di China dimana negara itu adalah tempat dimana pesakitanku berada, namun aku tidak lagi sanggup dan kembali ke Korea Selatan berharap bahwa dengan pesakitan yang aku buat cukup untuk dapat melupakanmu. Namun,---" Kalimat Sehun terhenti.

Baekhyun pun mengalihkan pandangannya yang kabur kepada Sehun. Ia dapat melihat Sehun tengah menunduk, dan dapat dilihatnya pula air mata jatuh. Baekhyun terkejut, namun Baekhyun tidak berani untuk sekedar menyentuh Sehun. Sementara Sehun secepat kilat menghapus air mata itu, kemudian mengangkat kepalanya dan memandang Baekhyun.

Jelmaan RahwanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang