CHAPTER 14

149 19 3
                                    

"Habien~, ciluk ba! Hehehe, gemas gemas gemas gemas!"

"Kau bodoh atau apa?" tegur Kyungsoo.

Sedaritadi Sehun mengganggu Habien yang tengah meminum susu, lagipula anak itu baru berusia 2 hari, ia bahkan belum bisa membuka matanya. Kyungsoo jengkel melihat Sehun saat ini.

"Kenapa? Hyung iri ya? Menikah sana!" balas Sehun dengan mengejek, kemudian kembali mengganggu Habien yang tengah berada digendongan Baekhyun sedang minum susu dari botol.

"Menikah kau bilang? Jika aku menikah siapa yang akan mengurusmu? Mengurus perusahaanmu yang telah kau tinggal hampir setahun itu? Oh tidak, bahkan itu sudah lebih dari setahun sejak kau datang ke Barcelona." terang Kyungsoo.

Sehun terkesiap, pelan-pelan menoleh menatap Kyungsoo. Kemudian tercengir aneh yang membuat Kyungsoo ingin memukul wajahnya.

"Hehehe, aku terlalu malas untuk melakukan perjalanan bisnis. Lagipula aku masih bisa bekerja dari rumah bukan?"

"Cium pantatku sialan, kau pikir kau bisa melakukan negosiasi dengan bekerja dari rumah? Tidak bodoh!" 

Mendengar cibiran Kyungsoo, Sehun segera memeluk Baekhyun dengan tangan kirinya ditelinga Baekhyun sementara telinga kanan Baekhyun menyatu ke dadanya  kemudian menggunakan tangan lainnya untuk menutupi telinga Habien.

"Hei, ada bayi dan orang polos disini. Dilarang bicara kotor, lagipula aku tidak sudi mencium pantatmu, Hyung. Yang ingin aku cium pantatnya itu Pantat Baekhyun!"

Kyungsoo mengambil bantal dan memukulkannya ke kepala Sehun.

"Sialan bajingan mesum"

Melihat pertengkaran itu Baekhyun tertawa, perkelahian itu tidak ada habisnya. Mulai dari Sehun yang terus menjawab ucapan Kyungsoo yang mana itu membuat Kyungsoo kesal. 

Pertengkaran itu memang tidak ada habisnya hingga,

"Huweee"

Habien menangis karena terganggu tidurnya.

Jelmaan Rahwana

"Selamat pagi, tuan Baekhyun. Celamat pagiiiii tuan muda Habien!!" sapa Irene yang sedang mengelap meja makan untuk mempersiapkan sarapan.

"Irene, susu Habien tolong."

Tanpa basa basi Irene langsung membuatnya, kemudian memberikannya kepada Baekhyun. Habien pun dengan senang hati menerima botol susu itu dengan dot itu berada di mulutnya.

Selama memberi susu Habien, Baekhyun melihat sekitar, ia merasa sedikit aneh.

"Irene?"

Irene berbalik, "hm?"

"Kemana semua orang?" tanya Baekhyun.

"Wendy sedang menjemur pakaian, Joy sedang membersihkan loteng, Yeri sedang menyapu halaman, Seulgi dia sedang menyetrika. Tuan Kyungsoo masih tidur, kalau tuan Sehun.... hehe hanya tuan Baekhyun yang tahu." jelas Irene dengan sedikit jenaka di akhir kalimatnya.

Mendengar penjelasan Irene Baekhyun mengangguk paham. Walau sebenarnya ia agak sedikit malu.

Semalam Habien menjadi rewel, mau tidak mau Sehun harus turun tangan untuk menenangkan Habien sepanjang malam. Baekhyun tidak melakukannya karena dia kelelahan telah mengurus Habien seharian, walau Sehun juga lelah dengan pekerjaan yang dia lakukan dari rumah tapi sebagai 'ayah' yang baik dia harus siaga.

Semalam Baekhyun juga melihat perjuangan Sehun menenangkan Habien, dimana Sehun menggendong Habien, membuatkan susu Habien, mengganti popok Habien, mengganti pakaian yang terkena susu dan muntah. Intinya semalam Sehun sangat repot. Hingga paginya, ia masih tertidur. 

Mengingat itu Baekhyun diam-diam tersenyum senang. Namun tidak lama lamunan itu berhenti saat Baekhyun mendengar suara ketukan pintu, saat dirinya akan bangkit dari duduknya Irene menahannya. Sebagai gantinya Irene lah yang membuka pintu.

"Iya, mencari siapa?" tanya Irene dengan sopan.

"Saya juru foto, saya ditelfon oleh seseorang bernama tuan Oh Sehun untuk melakukan sesi foto keluarga. Apakah ini benar rumah Oh Sehun?" 

Mendengar penjelasan orang didepannya Irene mengangguk, sebelumnya Irene sudah mendengar kabar ini dari Sehun. 

"Benar! Anda tuan Harin bukan? Silahkan masuk!"

Juru foto bernama Harin itu dipersilahkan masuk dan dijamu oleh Irene, tidak lama Baekhyun datang menyambut Harin dengan Habien yang  tertidur dilengannya. Baekhyun duduk didepan Harin yang tengah menikmati teh yang dijamu untuknya, Baekhyun menyapa dengan senyum begitu pun dibalas dengan Harin.

"Wah bayi yang menggemaskan, siapa namanya?"

"Habien"

"Laki-laki atau perempuan?"

"Laki-laki, tuan."

Harin tersenyum sembari menatap Baekhyun yang sedang menimang Habien.

"Saya sudah dengar dari tuan Sehun bahwa hari ini kalian akan melakukan foto keluarga. Aku doakan semoga kalian menjadi keluarga yang bahagia, sehidup semati dan diberkahi!" ucap Harin.

Harin berpikir bahwa keluarga ini baru saja menikah, dan dikaruniai buah hati. Dan memberi doa dan berkat adalah hal biasa baginya.

Namun tidak kepada orang yang diberkati, wajah Baekhyun memerah seperti kepiting rebus. Dia tidak menikah dengan Sehun!

"Ah, tuan Harin sudah datang! Mari-mari keruangan khususnya, kami sudah siap!" ujar Sehun yang tiba-tiba datang dan sudah berpakaian rapi.

Mereka semua pun berjalan menuju ruangan yang dituju, ternyata itu adalah loteng. Benar, loteng besar dan kotor kini sudah rapi dan sangat indah. Karena telah di dekorasi ulang terlihat seperti sebuah perpustakaan kecil, rak-rak buku yang pas menempel dengan dinding, susunan buku-buku tua, terdapat sebuah cushion yang mana adalah sebuah alas duduk dengan warna yang kontras dengan tone warna ruangan, dan jangan  lupakan jendela besar yang diapit rak buku, sangat cocok apabila ruangan ini digunakan untuk meihat salju pertama turun. Tempat ini adalah tempat foto yang terbaik.

Disana sudah ada semua orang dengan pakaian yang rapi.

"Mari berterima kasih kepada Joy yang sudah bekerja satu minggu ini mengubah loteng menjadi empat sebagus ini." ucap Kyungsoo.

Semua orang bertepuk tangan, sementara Joy yang di puji hanya tertunduk malu.

Mereka pun memulai sesi foto, dengan semua orang dan beberapa sesi. Hingga sampailah disesi terakhir, dimana hanya ada Sehun, Baekhyun dan Habien.

"Tuan Sehun, bisa tolong lebih dekat dengan tuan Baekhyun?" pinta Harin.

Sehun menatap Baekhyun, perlahan ia mendekatkan dirinya kepada Baekhyun. Sementara Baekhyun mati-matian menahan rona di wajahnya.

"Okay, sesuai aba-aba. 1, 2, 3....."

Foto telah di ambil.

Foto ini, akan menjadi harta Sehun yang paling berharga. Akan menjadi salah satu foto paling berharganya. Didalam foto itu ada cintanya dan buah hatinya.

Saat dia mati, dia akan meminta Kyungsoo untuk meletakannya didalam peti matinya.

Karena, momen tidak dapat terulang. Namun mengingat kenangannya, itulah yang sangat terasa berharga.

To Be Continue...

Halo ges, maaf atas keterlambatannya yang sangat2 terlambat. Author sedang persiapan UTBK hehe.

Doain semoga jebol ya temen2, ntar kalo jebol bakal ngegas sih tamatin ff ini.

Selamat membaca!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jelmaan RahwanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang