CHAPTER 4

172 29 41
                                    

"Baiklah, ada apa? Aku sudah mengabarimu melalui telfon, lalu sekarang apa? Ingin memarahiku secara langsung? Iya? Sila---"

"Sshhh, diamlah terlebih dahulu, Kyungsoo. Aku bahkan belum bicara sepatah katapun!"

Kyungsoo menatap Sehun dengan tatapan datarnya, yang dibalasan senyuman simpul diwajah Sehun.

"Kenapa? Kau tersenyum seperti itu? Kau kehilangan banyak dolar pagi ini, dan kau bisa tersenyum?"

Pandangan Sehun semakin cerah, ia tersenyum tanpa membalas ucapan Kyungsoo.

Sebuah foto mengalihkan pandangan seorang Sehun padanya, disana ada Kim Jongin. Sehun tetap tersenyum, tidak seperti biasanya. Ia terlihat begitu senang.

"K-kau..." - Kyungsoo.

"Aku punya rencana." potong Sehun.

Kyungsoo terkesiap mendengar nada bicara Sehun.

"Dan kali ini, dengarkan aku. Karena jujur saja, demi cinta aku akan melakukan hal gila." sambung Sehun dan diakhiri dengan senyuman.

Kyungsoo menghela nafas, kemudian ikut tersenyum.

"Katakanlah kita berdua gila. Segila apapun idemu, aku akan mengikutinya. Demi cintamu, adikku Sehun-ni" ujar Kyungsoo.

Jelmaan Rahwana

Disebuah ruang rapat, terlihat disana ada pimpinan dari perusahaan Xiwuan dan pimpinan dari perusahaan SkinTrip yang mana merupakan perusahaan Chanyeol, tengah berdiskusi mengenai saham yang akan ditanamkan.

"Ah, maaf lancang tuan Luhan. Saya ingin bertanya." izin Chanyeol dengan sopan, dan dibalas dengan baik pula oleh Luhan.

"Kenapa tuan memilih perusahaan saya untuk tanam investasi seperti ini? Apalagi washi tape dan kain sutra kami tidak ada hubungannya sama sekali."

Luhan tertawa, ia menatap Chanyeol dengan tatapan geli. Pikirnya Chanyeol terlalu polos soal bisnis.

"Tuan Chanyeol, anggaplah aku ada orang yg sedang memberikan deposit ke bank. Dan banknya adalah kau. Aku paham, kau adalah typikal orang yang akan menanamkan uangmu pada suatu perusahaan yang tidak hanya menguntungkanmu, tapi juga meringankanmu. Seperti perusahaan pewarna tekstil. Selain negosiasi harga yang lebih murah karena tanam sahammu, kau juga mendapat income dari perusahaan yang kau tanam sahamnya." ujar Luhan.

Sejenak Luhan berhenti, ia meraih tehnya kemudian meminumnya. Kemudian kembali berbicara.

"Tapi aku berbeda tuan, aku orang yang akan menanamkan dan menggandakan uangku pada perusahaan yang stabil kondisi pengularan dan pemasukannya. Sehingga, aku tidak khawatir bila suatu hari aku bangkrut. Aku masih punya simpanan pada perusahaanmu, terlebih lagi kau adalah orang yang bisa dipercaya." ujar Luhan.

Mendengar penjelasan Luhan, sedikit banyak membuat Chanyeol terkagum dan tersipu. Ia tersipu saat Luhan menyebut sebagai orang yang dapat dipercaya.

Dalam hati pun ia berjanji, ia akan bekerja keras agar dapat dipercaya lebih banyak orang.


°•°•°•

"Hm....Hmm~"

Deheman Baekhyun terdengar merdu, sedikit banyak menutupi rasa bosannya karena mengerjakan pekerjaan rumah.

Jelmaan RahwanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang