Updatee yeyyy └|∵|┐♪
ꜱᴇʟᴀᴍᴀᴛ ᴍᴇᴍʙᴀᴄᴀ
ᴊᴀɴɢᴀɴ ʟᴜᴘᴀ
ᴠᴏᴛᴇ, ᴄᴏᴍᴍᴇɴᴛ, ꜰᴏʟʟᴏᴡMaaf kalau ada typo (˘・_・˘)
"Dydy mau pulang X, pulang aja yaa. Udah sembuh kok ini." Rengek Audy kepada Xavier yang tengah sibuk memotong buah apel untuk diberikan kepada Audy.
Rengekan Audy sedari tadi memenuhi ruangan tempat Audy di rawat. Terlihat disana ada orang tua Audy dan Xavier ditambah juga Daren yang bermain ponsel.
"Iya pulang iya, tapi tunggu tiga hari ke depan."
Audy berdecak malas menanggapi balasan Xavier. Xavier yang melihat decakan malas Audy menyentil pelan bibir sang tunangan.
"Kok kayak gitu, gak sopan. Siapa yang ngajarin?"
"Ya maaf, tuh tuh bang Daren yang ngajarin. Abang sering kayak gitu kalau jawab telpon dari kawannya." Adu Audy menunjuk Daren yang duduk di samping bunda dan ayahnya.
Tatapan tajam mengarah ke Daren. Daren yang merasa banyak pasang mata memberi tatapan intimidasi langsung menunjukkan cengiran terpaksa nya.
"Abang kok kayak gitu ngajarin adek nya?" Tanya bunda Elle.
"Mana ada abang ngajarin kayak gitu, kan dydy sendiri yang suka denger-denger percakapan abang kalau lagi telponan." Ujar Daren mencoba membela diri.
"Ngajarin secara tidak langsung namanya!" Ketus Xavier membuat Daren meregut sebal.
"Iyaudah maaf, nanti kalau abang mau telponan radius 200 meter dari jangkauan dydy. Dydy juga gak usah kepo atau dengerin kalau abang lagi ngomong sama kawan abang deh, payah urusannya."
Audy yang merasa di salahkan lantas membelalakkan matanya. "Abang yang salah, kok dydy juga di salahin."
Daren bangkit dari posisi duduknya dan berjalan menghampiri brankar Audy, lalu mencondongkan badannya kearah Audy.
"Kalau gak ada pawang kamu, udah habis kamu sama abang dy." Bisik Daren dan melirik Xavier yang sedari tadi menatap tajam dirinya.
Xavier mendorong bahu Daren. "Gak usah dekat-dekat sama tunangan gue."
"Dia adek gue kalau loe gak lupa."
"Gak peduli! Pergi sana!"
"Ingin rasanya ku berkata kasar tapi ah sudahlah!" Geram Daren dan keluar dari ruangan rawat Audy.
"Bunda, ayah, mami sama papi keluar dulu ya sayang, mau cari makan. Dydy ada yang mau di titip?" Tanya bunda Elle.
"Gak ada bun. Disini udah banyak makanan."
"Okedeh. Nak Xavier ada yang mau di titip? Kalau gak ada bunda yang nitip nih, titip dydy ya." Pinta bunda Elle membuat Xavier terkekeh kecil.
"Siap bun."
Keempat orang dewasa itu lantas keluar dan meninggalkan Audy dan Xavier yang kembali berdebat mengenai kepulangan Audy. Audy yang kekeuh ingin pulang hari ini, namun Xavier yang tidak memperbolehkan dan harus mengikuti prosedur yaitu menunggu selama tiga hari baru boleh pulang.
"Kamu mau sembuh ngak sih, yang? Kok payah banget di atur nya. Emang apa salahnya kalau nunggu tiga hari lagi, biar aku bisa mantau kamu juga disini." Ujar Xavier yang mulai lelah menghadapi keras kepala Audy.
"Ya dydy gak suka disini. Dydy gak suka bau rumah sakit X. Lagipula mau di rumah atau di sini kan sama aja, X bisa mantau dydy."
"Gak bisa sesering ini. Di rumah kamu, aku gak bisa sebebas dirumah sakit buat mantau kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Overdose (Slow Update)
Teen Fiction'Rasa sayang dan cinta kamu tuh berlebihan!! Setiap perempuan akan lelah jika ia dihadapkan dengan lelaki seperti dirimu, overprotective! Arrogant!' -Audy Fanzha Aquene- 'Diriku melakukan semua itu karena aku tak ingin kehilangan dirimu! Pleasee, j...