Chapter 19-Lamaran I-

1K 49 13
                                    

Haiii haiii baiiii,
Shaloom semuanyaa *bagi nasrani
Assalamu'alaikum *bagi yang muslim
Namo Buddaya *bagi buddha

Saya kembali lagiiii, ada yang kangen ngak? Ngak ada ya? I know:"

Gak usah panjang lebar, langsung cusss bacaa.

•Happy Reading🙏🙏•

*Maaf kalau ada typo. Silahkan di kritik:)

Mobil yang dikendarai oleh Xavier pun kini sudah berhenti di depan halaman besar kediaman keluarga Aquene.

Xavier keluar dan berjalan membuka pintu Audy.

"X mau mampir dulu?" Tanya Audy saya mereka sudah tiba di pintu utama.

Xavier menggelengkan kepalanya "Gak usah, aku langsung pulang aja ya. Kamu langsung istirahat. Jam 7 aku kesini." Jelas Xavier dan mengelus puncak kepala Audy.

"Iyahh! Tapi X ada yang mau dydy tanyakan." Ucap Audy dengan ragu-ragu.

Xavier mengangkat alisnya heran, "apa? Tanyakan saja apa yang mengganjal dihati mu, dan aku akan menjawab nya." Ucap Xavier dengan nada lembut.

Audy yang mendengar itu bukannya semakin tenang, malah semakin gusar dan gelisah. Mulutnya ingin sekali mengeluarkan pertanyaan yang membuatnya mikir setengah mati, tapi hati nya berkata lain.

Audy menunduk pelan dan menarik nafas dalam-dalam. Sesak! Tapi ia tahan.

"Gak ada kok X, tadi dydy hanya kepikiran mengenai olimpiade matematika itu." Alibi Audy dengan disertai senyuman manis namun terkesan terpaksa.

"Serius yang? Kamu gak sakit kan? Pusing? Mual? Demam? Pe-"

"Stop X!!!!! Apaansih! Dydy ngak kenapa-kenapa, dydy kan tadi udah bilang kalau dydy cuma kepikiran masalah olimpiade! Kenapa ga percaya sih, heran bangett!" Ucap Audy dengan penuh emosi dan ya! Air mata Audy sudah mulai keluar. Sungguh emosi Audy sangat tak terkontrol!!

Xavier yang melihat kekasihnya sedang dalam mode marah, dengan segera ia menarik Audy kepelukannya.

"Udah ya yang, jangan nangis dong. Aku gak bisa lihat kamu nangis. Aku minta maaf ya kalau udah bikin kamu marah, aku tadi khawatir banget sama kamu. Maafin aku ya yang." Bisik Xavier dengan pelan di telinga Audy.

Audy menganggukkan kepalanya di pelukan Xavier. Ia semakin menenggelamkan kepalanya ke dada bidang Xavier dan menghirup dalam-dalam wangi tubuh sang kekasih.

Tak lama, Audy melepaskan pelukannya.

"Udah ya, dydy ngantuk mau bobo. X ngak pulang?" Tanya Audy dengan suara imutnya.

"Jangan dikucek gitu matanya, ntar sakit." Tegur Xavier saat melihat Audy mengucek matanya.

"Yaudah aku pulang dulu ya, kamu baik-baik dirumah. Bye sayangg!!" Lanjut Xavier dan mencium lembut kening Audy.

Xavier masuk kedalam mobil dan secara perlahan mobil meninggalkan perkarangan rumah kediaman keluarga Aquene.

Audy hanya menatap kepergian Xavier dengan tatapan kosong, ia melihat kearah genggaman tangannya, ponsel Xavier!

------- My Overdose -------

Malam pun tiba, namun sang putri keluarga Aquene masih bergelung manja di dalam selimut nya. Siapa lagi jika bukan Audy!

My Overdose (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang