Lembaran baru

141 6 4
                                    

Hari ini adalah hari kelulusan ku,
Ya waktu memang sangat tidak terasa yang awalnya kelas 11 ehh udah lulus aja.

Felisa Kartika Putri
LULUS

betapa bahagianya ketika melihat sebuah lembar kertas yang menyatakan aku lulus dari sekolah menengah atas.

Ketika lulus aku sudah tau kejenjang mana yang harus aku tempuh nanti,ya aku akan coba mendaftarkan diri menjadi bagian dari Bintara AD.semua segala persiapan telah ku laksanakan, mulai dari fisiki,psiko dll .

Lembaran baru,suasana baru dan tanpa adanya kabar dari Rizki entahlah semenjak tahun lalu dia mengikuti seleksi taruna Akmil dan gagal,kabarnya sudah tidak terdengar lagi.

Tapi aku masih sering stalking sosmed nya namun hasilnya nihil,dia sama sekali ga pernah up insta story' tentang kehidupan sehari-hari.

Karna rasa penasaranku,ku memutuskan nya untuk bertanya kepada mas Adit namun sayangnya harus ku tundah dulu di karenakan mas Adit hanya bisa pegang hp sewaktu pesiar.

Yap mas Adit,Setya dan Fikri lolos tahun lalu dan sekarang sedang mengikuti pendidikan.sedangkan Rizki?Rizki gagal dan aku yakin dia sedang berada di situasi paling terpuruk sekarang.

Ingin sekali rasanya melihatnya, memeluknya dan memberikan semangat sambil berkata "tenang saja kita coba lagi tahun depan" namun keberadaan nya tak tau di mana.

Namun di balik hilangnya Rizki,ada sosok Arthur yang selalu ada.sosok yang ga pernah luput dalam menjaga ku.

✨✨✨
Author POV

pukul menunjukan tepat 22.00 dan gadis itu baru saja pulang dari tempat bimbelnya,jadwal bimbel yang seharusnya pukul 15.00 kini harus di tundah nya menjadi pukul 21.00 di karenakan harus mengurus sang ibu yang sedang sakit dan terbaring di tempat tidur.

Hujan yang tidak begitu deras,namun sesekali di iringi dengan suara petir membuat suasana di malam itu sangat tidak mengenakkan di karenakan gadis itu harus menunggu di depan ruko-ruko yang sudah mulai tutup.

Jari jemarinya terus memainkan ponselnya dengan berharap masih ada taksi online yang menerima orderan nya,namun usaha itu tidak membuahkan hasil.

Felisa pun berinisiatif untuk mengabari beberapa teman dan kerabat dekatnya dengan harapan ada yang bisa memberi dia tumpangan pulang.

Felisa:
Arthur sibuk ga?kalo ga boleh ga jemput Feli di depan ruko sejahtera nomor 35

Arthur :
Malam cantik,kamu sendiri?yaudah aku kesana ya.jangan kemana-mana tetap aja di situ aku ngebut kok.

Felisa:
Ok, hati-hati yaa.

Arthur selalu saja memenuhi panggilan Felisa di manapun dan kapan pun itu,dan anehnya lagi pria berkulit sawo matang itu dengan rambut cepak khas nya belum juga memiliki pacar, sungguh sangat menganehkan.

Tidak beberapa lamapun sudah terlihat dari kejauhan mobil dengan berwarna silver, yaa itu Arthur.

Aku yang masih ada di depan teras ruko pun hanya bisa melihat kaca mobil itu turun sampai setara dengan tubuh Arthur

Arthur yang dengan sigap pun langsung turun, mengambilkan payung dan menjemput untuk naik ke mobil nya.

"Nih tissue kamu agak basah tadi kan" ujar pria itu sambil menyodorkan kotak tissue kepada Felisa

"Gapapa Arthur" jawab Felisa sambil menolak kotak tissue itu,"aku ga basah kok.kan tadi di kasih payung sama kamu" ucap Felisa di iringi dengan senyum tipisnya.

TARUNA PEMILIK HATI (new version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang