1

409 25 0
                                    

Autor POV

"Haaahh... Akhirnya aku bisa istirahat juga." Ucap gadis muda berambut panjang itu. Dengan senyum lembut diwajahnya yang tampak lelah, ia bergegas menutup pintu cafenya.

Ya, cafe peninggalan ayahnya yang ia kelola sendiri selama 2 tahun belakangan ini. Cafe yang susah payah ia perjuangkan sepeninggal ayahnya karena sakit. Cafe yang membuatnya harus putus sekolah karena harus ia urus sendiri.

Dimana ia adalah anak tunggal, sedangkan ibunya hanya ibu rumah tangga yang tak punya pengalaman apapun. Meskipun begitu, Ia sangat menikmati pekerjaanya. Lagipula jika sampai ia kehilangan cafenya ia juga kehilangan kenangan bersama ayahnya.

Baru beberapa langkah ia berjalan, ia samar samar melihat seseorang disudut gelap jalan duduk kesakitan. Tanpa pikir panjang ia segera menghampiri orang tersebut.

Ukhh,, sepertinya pria ini mabuk. Bau alkohol. Ucapnya dalam hati, sejujurnya ia sedikit takut namun ia tak tega melihat wajah pria itu terluka. Dengan berat hati ia bertanya. "Permisi tuan, apa anda baik-baik saja?"

Pria itu mendongak sambil memegangi pipinya yang lebam. Waw.. Dia tampan. Beberapa detik ia memandang, lalu ia tersadar dari lamunannya dan bertanya lagi

"Sepertinya anda terluka, ehmm saya punya cafe dekat sini. Apakah anda mau kesana? Saya bisa mengobati luka anda disana." Pria itu hanya mengangguk.

Setelah beberapa saat, mereka tiba didepan cafe. Ia segera mencari kunci didalam tasnya. "Silahkan masuk tuan, duduklah disana saya akan segera kembali."

Dengan langkah tertatih pria itu duduk disalah satu bangku cafe dengan masih memegangi pipinya yang lebam. Tak lama gadis itu datang membawa baskom dan handuk kecil.

Ia duduk disamping pria itu. Dengan ragu ia mengusap luka pria itu dengan handuk yang sudah ia basahi dengan air hangat."Maaf tuan tahan sedikit."

Dengan telaten ia mengobati pria itu, setelah selesai ia meberi plester pada ujung bibir pria tampan dihadapannya. Ia berdebar karena tak sengaja menyentuh bibirnya, Ia menjadi gugup.

"Terimakasih nona. Namaku Byul." ucap pria itu sambil mengulurkan tangan.


TBC


Hai guys, ini cerita pertama autor. Maaf ya.. Kalau masih berantakan. Happy reading buat moonsun shipper💕💕💕

Destiny | MoonsunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang