14

102 10 2
                                    


Yongsun POV

Aku sedang memilah milah baju yang akan kukenakan, aku bingung harus memilih baju apa yang akan kukenakan nanti. Sebenarnya banyak baju baru yang belum pernah kupakai, ya itu semua pemberian Byul. Dia terlalu memanjakanku dengan barang barang branded walau aku tak pernah memintanya.

Hari ini aku ingin tampil lebih cantik ya setidaknya tidak mengecewakan untuk dipandang meskipun Byul tidak pernah mengomplain penampilanku sekalipun aku hanya memakai kaos dan celana training.

Aku ingin dipandang pantas sebagai pendampingnya disana, ya aku akan menghadiri acara amal yang Moon corp adakan. Bukankah aneh jika aku datang dengan penampilan biasa saja dan bersamanya nanti? pasti orang orang akan berfikir aku pelayannya nanti.

Jadi sebisa mungkin aku ingin terlihat berkelas hari ini namun tidak berlebihan juga karena itu akan terkesan norak. Lagipula dengan baju baju didepanku ini kurasa cukup untuk mengangkat sedikit pesonaku.

Acaranya dimulai siang hari, namun aku ingin datang lebih awal karena aku sungguh tak sabar ingin memasuki gedung megah Moon corp. Perusahaan megah yang terkenal di penjuru korea selatan yang nyatanya milik kekasihku, Damn! Aku memang bukan tipe orang yang gila harta, namun siapa yang tak bangga jika pacarmu memiliki kekayaan sebanyak itu.

Setelah selesai berdandan aku segera memesan taxi untuk berangkat kesana, dan ya aku tidak bilang pada Byul bahwa aku akan datang lebih awal. Dan untuk cafe aku meliburkannya 2 hari untuk memberi sedikit hiburan pada semua karyawanku aku mengundang mereka semua untuk datang. Irene jangan ditanya, dia pasti akan datang untuk menemani Seulgi.

Aku sudah tiba didepan gedung yang berdiri megah didepanku, aku tak sabar untuk masuk dan segera melangkahkan kakiku kesana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku sudah tiba didepan gedung yang berdiri megah didepanku, aku tak sabar untuk masuk dan segera melangkahkan kakiku kesana. Saat masuk mataku tak bisa fokus pada satu arah, aku mengamati semua sudut perusahaan.

Aku sungguh takjub akan futuristik yang ada didalamnya, sangat elegant. Banyak sekali orang yang berlalu lalang untuk mempersiapkan acara yang ada di depan gedung, tak sedikit dari mereka yang menatapku.

Aku berusaha tak memperdulikan pandangan mereka dan berjalan menuju receptionist untuk menanyakan ruangan Moonbyul.

"Permisi, bisakah saya tahu dimana ruangan Mr. Moonbyul?" tanyaku pada salah satu wanita yang berada di meja receptionist.

"Maaf nona, apakah sudah membuat janji sebelumnya?"

"Hmm... Sudah."

"Atas nama siapa?"

"Kim Yongsun."

"Baik, kami cek dulu. Maaf nona, namun nama anda tidak ada dalam daftar pertemuan manapun."

"Tapi dia bilang dia mengizinkanku datang kemari, tidak bisakah kau tunjukan saja ruangannya?"

"Maaf nona, banyak sekali orang seperti anda yang mengaku ngaku mengenal Presdir dan memaksa untuk bertemu dengannya."

Destiny | MoonsunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang