9

148 12 1
                                    

Byul POV

Setelah mengantar Yongsun pulang ke rumahnya aku bergegas pergi kekantor seperti biasa. Walaupun kurasakan agak tidak enak badan aku memaksakan untuk berangkat karena banyak berkas yang harus kuselesaikan sebelum keberangkatanku ke Jepang.

Mungkin efek dari kehujanan semalam aku sedikit flu dan pusing. Namun aku tak begitu memikirkannya, setelah minum obat mungkin akan segera baikan lagi.

Sesampainya di kantor aku langsung menuju ke kantin untuk membeli sepotong sandwitch dan kopi hitam kesukaanku. Aku bertemu Seulgi disana dan akhirnya kami makan bersama.

"Tumben sekali Hyung makan dikatin momen langka nih bisa makan sama CEO dikantin Ahahaha." ejek Seulgi

"Kau sedang mengejek atau memujiku Seul? Mau kupotong gaji?" ucapku ketus.

"Ahh mian mian Hyung aku kan hanya bercanda, tapi memang jarang lho Hyung kesini. Btw kau baik baik saja kan? wajahmu agak pucat Hyung."

"Ya aku agak flu sedikit mungkin karena kehujanan semalam, tapi tak apa nanti juga baikan."

"Apa yang terjadi? bagaimana bisa kau sampai kehujanan?"

Akupun menceritakan kejadian semalam pada Seulgi. Dari semua sahabatku Seulgi yang paling banyak tahu tentangku karena bisa dibilang hampir setiap hari aku bersamanya. Dia juga jadi tempat curhatku saat aku ada masalah, aku sudah menganggapnya seperti adikku sendiri.

Setelah selesai makan aku segera menuju ruanganku, berkutik lagi dengan laptop dan berkas yang menumpuk. hari ini tidak ada meeting jadi aku benar benar tidak keluar dari ruanganku seharian.

Saat aku sedang fokus kudengar suara ketukan pintu lalu segera kupersilahkan masuk ternyata itu Seulgi.

"Hyung jam makan siang sudah hampir habis dan kau belum keluar sama sekali dari pagi. Aku tahu kau sedang sangat sibuk Hyung, tapi tetap jaga kesehatanmu."

"Terimakasih Seul, tapi aku tak apa sungguh. Nanti aku akan suruh Mijoo untuk memesan makanan. Aku belum bisa meninggalkan berkas berkas ini."

"Ok Hyung, kalau begitu aku permisi." Seulgi pun pergi kembali ke ruangannya.

Benar aku bahkan tidak menyadari waktu cepat sekali berlalu, akupun menyuruh Mijoo asistenku untuk memesan makanan untukku.

Tak lama ponselku berdering. Ternyata Yongsun menelfonku.

"Hai sayang, ada apa?"

"Apa kau sudah makan?"

"Eeee... "

"Barusan ada yang memberi tahuku ada anak nakal yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya sampai melewatkan makan siangnya."

"Akhh.. Seulgi.. anak itu.."

"Jangan salahkan dia, harusnya kau berterimakasih. Oppa sudah kubilang jangan memforsir dirimu seperti ini. Kau mau berangkat keluar negeri tapi tidak  memperhatikan kesehatanmu."

"Iya sayang iya... makasih ya udah ngingetin, aku udah suruh asistenku pesen makan kok barusan, habis ini aku makan."

"Bener ya, awas aja kalo bohong."

"Iya Ddunieee... udah dulu ya, aku masih banyak kerjaan. Nanti malam aku hubungin kamu lagi, Love you"

"Love you too~"

Ttuutt..

Wah anak itu benar benar, dulu dia sering mengadu sama Mamah sekarang malah sama Yongsun. Minta di potong gaji beneran nih bocah.

~

Author POV

Hari itupun tiba dimana Byul harus berangkat ke Jepang untuk mengurus cabang perusahaan yang baru dibuka ayahnya. Dengan berat hati Yongsun mengantar Byul ke bandara. Yongsun terus menempel pada Byul tanpa mau melepaskan tangan Byul dipelukannya.

Destiny | MoonsunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang