2

229 21 0
                                    

Moonbyul POV

Hari paling menyebalkan dalam hidupku. Tak sengaja aku melihat kekasihku bercumbu dengan pria lain didepan mataku sendiri.

Sudah beberapa kali teman temanku mengatakan bahwa dia bukan gadis baik-baik. Namun aku tak pernah memperdulikan mereka karena rasa cintaku yang terlalu dalam.

Dan kini aku melihatnya sendiri, dia menghianatiku didepan mataku sendiri. Aku hancur sehancurnya, rasa percaya itu runtuh seketika.

Aku hanya diam mematung sampai dia sadar kehadiranku. Aku pergi tanpa mengucap sepatah katapun. Kudengar dia memanggil namaku, aku tak perduli.

Aku keluar dari apartemennya dan memanggil taxi.

Kepalaku kosong, hatiku benar benar hancur. Aku tak tahu harus kemana sekarang. Hari yang seharusnya menjadi hari paling indah malah berbuah pahit.

Ya, aku sengaja ingin memberinya kejutan. Karena aku sadar akhir akhir ini aku sibuk sekali, hingga kami jarang bertemu.

Bagaimana lagi, aku anak pertama. Sudah menjadi tanggung jawabku untuk mengelola perusahaan milik keluargaku. Dan semua yang kulakukan juga untuk masa depanku nanti.

Aku turun setelah jauh dari sana, tepat didepan swalayan kecil diujung kota. Aku masuk membeli beberapa bir lalu berjalan menyusuri malam yang dingin ini seoranf diri.

Kulihat jalanan mulai sepi lalu kutengok jam tanganku menunjukan hampir jam 10 malam. Aku tak perduli, aku butuh menyegarkan pikiranku.

Kulihat ada taman tak jauh dari sana, kulangkahkan kakiku kesana. Kubuka birku, meratapi nasib malangku ini.

Aku benar benar bodoh! Aku dibutakan oleh cinta. Aku berikan semua yang dia mau, namun dia membalasku dengan penghianatan.

Brengsek!!! Aku mengumpat sendiri seperti orang gila. Setelah menghabiskan 3 kaleng birku aku berniat pulang.

Kepalaku sedikit pusing karena bir tadi namun aku masih sadar. Baru berapa langkah aku berjalan tiba-tiba ada 2 orang pria mendekatiku.

Sial! Apalagi ini?! Umpatku dalam hati.

"Hei! Berikan semua hartamu! Atau kau akan mati!" Bentak salah satu pria berbadan besar itu.

Aku hendak pergi tapi tiba tiba dia memukul wajahku. Aku jatuh tersungkur, mereka memukuliku.

Aku kalah telak karena keadaanku yang sedikit mabuk. Mereka mengambil dompet, handphone, bahkan jam tangan mahalku lalu mereka pergi.

Aakkhhh!!! Sial sekali aku hari ini!

Aku duduk bersandar ditepi jalan sambil memegangi wajahku yang lembam. Sampai aku dikejutkan oleh suara lembut dari seorang gadis.

"Maaf tuan, apa anda baik-baik saja?" aku mendongak.

Wahh manis sekali, aku terpesona berapa saat. Sampai dia menawarkan bantuan dan aku hanya mengangguk.

Dia membawaku kesebuah cafe tak jauh dari situ. Ia mempersilahkan aku duduk, dan juga mengobati lukaku. Aku tak bisa mengalihkan pandanganku darinya saat dia mengobatiku.

Apakah dia dewi? Rambut panjangnya yang terurai, matanya yang indah, suaranya yang lembut. Bahkan senyumnya begitu manis dengan dua lesung pipit saat ia tersenyum.

"Terimakasih nona, aku byul." ucapku singkat seraya mengulurkan tangan.

Ia tersenyum dan menjabat tanganku. "Sama sama tuan, namaku Yongsun."

TBC

Destiny | MoonsunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang