7

171 14 1
                                    

Byul POV

Flashback

Sedetikpun tak bisa kualihkan pandanganku padanya. Ya, dia memang cantik namun malam ini berbeda.

She's damn gorgeous tonight. Kau telah membuatku benar-benar jatuh Yongsun. Jatuh akan pesonamu.

Saat kuajak dia menari, aku tak bisa menahan diriku lagi. Naluriku sebagai laki-laki menuntunku untuk menggapainya.

Tubuh sexynya menggiling di lantai dansa, ini pertama kalinya kulihat sisi lain dari Yongsun.

She's so fucking hot!

Dengan sedikit pengaruh alkohol kuberanikan diri meraih pinggangnya, mendekatkan tubuh kami untuk tarian gila ini.

Tak kusangka dia merangkulkan tangannya dibahuku. Kuputar tubuhnya membelakangiku, kucium wangi tubuhnya yang memabukanku.

Aku berbisik ditelinganya, memuji kecantikannya. Tiba-tiba dia berbalik dan menatapku.

Sial, aku tersadar apa yang kuperbuat. Sepertinya aku kelewatan dan terbawa suasana. Dan benar Yongsun meminta untuk pulang.

Saat di mobil aku berfikir keras, apa yang harus kukatakan nanti padanya. Tak mungkin aku berpura pura tak terjadi apa apa.

Aku bukan tipe pria yang suka mempermainkan wanita, aku seorang gentleman. Maka kuputuskan untuk memberitahukan perasaanku padanya.

Aku tahu kami belum lama mengenal, namun aku tak mau terlalu santai. Aku tak mau ada pria lain mendekatinya nanti.

Apapun jawaban Yongsun nanti, aku akan mencoba menerimanya. Lebih baik mencoba daripada tidak sama sekali.

Saat kami sampai, aku mengantarnya sampai depan gerbang. Yongsun segera berpamitan dan hendak masuk namun kutarik tangannya mendekat padaku.

Kutatap matanya yang indah, namun mataku teralihkan oleh bibirnya yang selalu mengusik pikiranku.

Kuraih wajahnya yang halus, kuusap bibir ranum itu. Aku benar-benar tak bisa menahannya lagi.

Kudekatkan wajahku padanya.

Dan..

Cup💋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Cup💋

Beberapa detik kukecup bibirnya lalu aku menarik diri untuk melihatnya. Kulihat matanya terbuka lebar dan badannya seperti membeku.

Kucium dia lagi namun kali ini dengan sedikit lumatan lembut. Beberapa detik setelahnya kurasakan Yongsun membalas ciumanku.

Tak sampai 5 menit aku menarik diri, kutangkup kedua pipinya dan kutatap matanya.

Destiny | MoonsunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang