EARTHMIX SHORT STORY

What Happen in Asoke ?

"Mix, sepertinya seseorang merindukanmu"-ucap P'Boy yang baru masuk ke dalam ruang latihan.

"Huh?"

Aku mengalihkan pandanganku ke arah pintu masuk dan seseorang dibelakang P'Boy turut masuk hingga membuatku membulatkan kedua bola mataku.

"EARTH~"-ucapku kegirangan melihat sosok yang seminggu terakhir tidak kutemui.

"Apa yang kamu lakukan disini?"
"Kenapa tidak memberitahuku?"
"Kenapa tidak menjawab telfon ku tadi pagi?"

Rentetan pertanyaan kulontarkan pada lelaki yang kini membalas pelukanku.

"Mana dulu yang harus kujawab?"

"Emmm....Merindukanku? Hehe"-Pertanyaan tersebut sontak membuatnya menggapai surai hitamku untuk di usak sembari menjawab 'tentu'. Nyaman, itu yang ku rasakan. Aku berhasil menyerap energinya walau sesaat.

"Kau harus latihan, aku akan menunggumu disini"

Sekali lagi dia mengusak rambutku, Aku hanya mengangguk patuh dan kembali latihan menghadap kaca besar ruang latihan untuk acara fanmeeting minggu depan. Jangan harap aku fokus, sudut mataku berkali kali mencuri pandang pada sosoknya melalui pantulan kaca besar di depanku. Dia duduk disudut kanan ruangan sembari membolak balikkan Photobook yang sebelumnya juga ku lihat - Gravity of EarthMix.

3 Jam berlalu dan sesi latihan ku selesai. Rasanya ingin cepat-cepat pulang dan menghabiskan waktu dengan Earth yang kini tengah fokus menyetir. Kali ini kita tidak sedang dalam perjalanan menuju BangNa, melainkan Asoke. Hal inilah yang membuatku seminggu belakangan tidak bertemu dengan Earth. Jadwal pribadiku yang cukup padat mengharuskanku tinggal di Asoke, selain jarak BangNa dan GMM yang cukup jauh aku tidak mungkin meminta Earth terus-terusan mengantarku dan menjemputku. Sebenarnya aku bisa saja memesan Grab atau semacamnya tapi tetap saja bagiku kurang efektif dan efisien.

Hah..Mengingat aku membahas ini dengan Earth beberapa waktu yang lalu saja sudah cukup memusingkan, berdebat tanpa henti hingga akhirnya keputusanku untuk tinggal di Asoke bersama Somporn dia setujui. Bahkan Somporn sempat sakit karena perubahan yang tiba-tiba, mungkin karena dia terbiasa dengan lingkungan di BangNa bersama Edin dan Brighton, hingga aku memutuskan membawanya ke klinik dan berakhir aku kena omelan Earth. Sungguh ini hanya perlu penyesuaian, aku pun perlu menyesuaikan diri bagaimana melewati hari-hariku tanpa melihat wajah tampanmu Earth. Hihi

.

.

"Sepertinya kau cukup rajin untuk membersihkan rumahmu sendiri"-ucap Earth setelah aku membuka pintu dan memang terlihat sedikit lebih rapi dari terakhir kali dirinya datang. Aku patut untuk menyombongkan diri.

"Tentu saja. Aku bukan pemalas, kau tahu?!"

"Kau hanya malas saat berada di rumahku, begitu?"

"Bukan, aku hanya selalu keduluan olehmu saat ingin membersihkan rumahmu"

"Itu hanya alasan klasikmu"

Dan aku hanya membalasnya dengan cekikikan.

Aku menurunkan Somporn dari rangsel hewan yang ku bawa sebelumnya. Somporn pun berlari menuju tempat tidurnya dan berguling seolah mengatakan 'akhirnya aku bebas'.

Lain halnya dengan Edin dan Brighton yang kini dirawat di Rumah Sakit Thonglor. Bukan sesuatu yang besar, mereka baru saja di vaksin untuk mencegah Feline Corona Virus dan kemungkinan nafsu makan mereka akan berkurang, jadi Earth memutuskan untuk membiarkan Edin dan Brighton untuk dirawat di rumah sakit tersebut. Mungkin lusa Somporn juga akan mendapatkannya.

"Kau akan menginap kan?"-tanya ku menyodorkan segelas air putih untuknya. Aku segera mungkin mengalihkan pandanganku saat melihatnya meneguk air tersebut dengan adam apple nya yang naik turun -sial itu seksi.

"Sepertinya tidak, tapi aku akan membawa Somporn ke BangNa"

"APA?!"
"NO!!. Kalo tujuanmu hanya untuk membawa Somporn sebaiknya kau pulang sekarang, karena aku tidak akan mengijinkannya"

"Mix"

"Ini hanya perlu penyesuaian Earth. Kita sudah sepakat, jadi jangan membahasnya lagi. Lagi pula Somporn sudah mulai membaik. Vaksinnya juga masih lusa kan?"

"Somporn akan-"

"Aku akan kesepian jika Somporn ikut denganmu"

Menit berikutnya, telapak tangan yang lebih besar menggenggam tanganku.

"Maaf... "

Aku mengangguk-memaafkannya.

"Terima kasih sudah mengantarku. Pulang lah sebelum terlalu malam"

"Bagaimana aku bisa pulang kalau kau masih marah ?"

"Aku tidak marah"

"Kalo begitu cium aku"

"Huh? Untuk apa"

"Kenapa 'untuk apa' ?. Apa aku harus punya alasan untuk meminta ciuma-?"

Chuu~

Aku melayangkan kecupan di pipi kanannya yang menirus dan setelahnya dia terlihat menahan senyum.

"Tidak impas kalau hanya aku yang mendapat ciuman, kemarilah"

Earth mendekat dan hendak menjangkau ku namun aku melayangkan sebuah pukulan ke otot lengannya.

"Kau ini hanya mencari kesempatan dan akan sulit dihentikan"

"Tidak. Aku janji, hmm?"

"NO!"

"Hanya sekilas, sungguh"-dirinya memohon.

"NO"

"Kalau begitu aku akan membawa Somporn"

"EARTH !!!!"

Earth seketika beralih dari hadapanku dan menuju ke arah Somporn. Melihat itu aku tak tinggal diam dan menarik bahunya bermaksud mencegah.

!!!!!

Inikah yang disebut berpikir sebelum bertindak? Aku berhasil mencegahnya tapi dia juga berhasil menjebak ku dengan alih-alih membawa Somporn. Sial.
Kenapa aku tidak belajar dari pengalaman ?...
Tunggu, lagi pula pengalaman apa yang ku dapat ? . Damn It Earth Pirapat!!
Bahkan aku tidak sepenuhnya ingat bagaimana dia mengunciku dan memojokkanku seperti sekarang ini. Demi Dewa Neptunus, Aku tidak bisa melakukan perlawanan dan mulai mengikuti permainan Earth yang kini seperti seorang vampir yang menghisap darah dari ceruk leherku.

.

..........

.

Kalian ingat ?
Sudah ku bilang seorang Earth Pirapat akan sulit untuk dihentikan !

.

...... END 🤍

.

.

.

**

Ketemu lagi di EarthMix - Short Story JAJSSJSJSHSH 😂

MEREKA KEMANA AJA SAMPE AKU KANGEN 😭

MEREKA PASTI JUGA KANGEN-KANGENAN MAKANYA CAPER MULU DI IG ANAK2NYA...IYAKAN? HIKSS

SUDAH YA. INTINYA AKU KANGEN EARTHMIX!!

***
Makasih udah mau baca kehaluan aku tentang EarthMix yaa~

Jangan lupa baca story aku yang lain juga JSJSSJSHBDDHJ 😂🙏
StaySafe semuanya ~~

Piu~Piu~ 🌎🪐