-No Title-

1.8K 152 3
                                    

Bulan malam ini terlihat sempurna. Bentuknya yang bulat utuh serta cahaya terangnya kini menghiasi sisi langit yang gelap. Bahkan awan disekitarnya  berkumpul dan juga ikut terkena cahayanya. Apakah kalian pernah dengar ini saat kecil, cerita tentang bulan yang konon katanya, didalam sana ada seorang ibu yang memangku seorang bayinya di bawah pohon? Bukankah itu konyol. Itu hanya sebuah pola pada bulan yang warnanya sedikit gelap dan orang2 secara gamblang mengatakan hal itu.

Berbicara tentang bulan, taukah kalian jika cahaya bulan juga disebut sebagai cahaya cinta?.

Itu karena pancaran cahayanya yang cukup menenangkan dan bisa membangun suasana yang romantis untuk sejoli yang saling jatuh cinta. Seperti pemuda yang kini berdiri dibalkon, sedang pemuda lain menghampirinya dari dalam ruangan.

"Sedang apa ?"-tanya pemuda yang baru keluar ruangan. Menghampiri lelaki didepannya yang hanya mengenakan celana pendek di atas lutut dan tidak mengenakan kaos, membiarkan tubuh atletisnya disapu angin malam. Sedangkan dirinya hanya mengenakan celana pendek diatas lutut dan kemeja hitam polos yang nampak kebesaran, kancing kemeja yang tidak dipasang dengan sempurna membuat ceruk leher dan bahunya terlihat. Kulit putih dan halus dengan beberapa tanda merah disana sudah cukup menjelaskan apa yang baru saja dua pemuda ini lakukan.

Mereka, Earth Pirapat - Lelaki yang tidak mengenakan kaos dengan sebatang rokok yang diapit di tengah jemarinya. Dan Mix Sahaphap, lelaki yang kini memeluk tubuh atletis Earth dari belakang.

"Sudah bangun?"-tanya Earth, mengabaikan pertanyaan Mix dan mencoba melihat wajah Mix dibalik badannya.
Dapat dia rasakan sosok itu mengangguk, membuat pipi dan kulit punggungnya bergesakan. Dan sekali lagi Earth menghisap tembakau yang dibungkus gulung itu.

"Aku ketiduran"-ungkap Mix dan membuat Earth yang tengah menghembuskan asap rokoknya tersenyum.

"Kau tertidur setelah menangis kesakitan"

"Itu karena... karena kita sudah lama tidak melakukannya. Jadi rasanya sakit..."-dari caranya berbicara pun itu terdengar sangat menggemaskan.

Sungguh, Earth sama sekali tidak bisa menahan diri untuk tidak membalikkan badan setelah mematikan puntung rokonya dan membuangnya ke sampah di sudut balkon.

Mix melonggarkan pelukannya dan sedikit mundur, sehingga Earth bisa melihat sosoknya yang masih terlihat berantakan dan menggemaskan di matanya.

"Apa sesakit itu?"

"Iya. Hmm tapi mungkin tidak juga. Itu... sakit, tapi disaat yang sama aku merasa kalau.."

"kalau ?"-Earth menunggu pernyataan Mix yang menggantung. Walaupun hari sudah malam namun matanya masih bisa menangkap semburat merah di kedua pipi halus milik Mix.

"K-ka-kau melakukannya dengan baik"

"Dan kau menikmatinya?"-imbuh Earth.

"Kak Earth !"-teriak Mix merasa kesal sekaligus malu.

Sebuah pukulan tak berarti mendarat di perut sixpack Earth dan sang empu hanya tertawa karena berhasil membuat sosok di depannya itu jadi salah tingkah.

Keduanya tak henti saling menggoda dan memukul satu sama lain. Suara tawa dan juga nada kesal salah satu dari mereka terdengar hingga langit. Sungguh itu hanya hiperbola yang kubuat ketika melihat pasangan tampan ini sedang jatuh cinta, dan membuat cahaya bulan yang kusebut juga sebagai cahaya cinta itu benar terbukti.

Entah sejak kapan, tapi keduanya menyudahi untuk saling menggoda dan memukul. Dan sekarang mereka terlihat menempel... TIDAK - maksudku bibir mereka yang menempel. Ya, menempel dan mulai memagut bibir satu sama lain. Mix sedikit mengernyitkan dahinya kala merasakan bibir Earth yang sedikit manis, manis karena rokok yang sempat di hisap lelakinya itu.

Mix sempat ingin menarik diri, namun Earth segera menarik pinggangnya dan menahan tengkuknya untuk memperdalam ciuman. Perlahan ciuman itu turun ke leher yang sedari terekspose dan Mix menggunakan kesempatan itu untuk memasok kebutuhan oksigennya. Tangannya yang sedari tadi menggantung di tubuh topless Earth kini mulai terulur untuk meremat surai hitam yang terbenam di dadanya itu.

"Ingin ke dalam?"-tanya Earth dengan nafasnya yang terdengar sexy.

Mix pun mengangguk karena sejujurnya diluar sangat dingin dan jutaan kupu-kupu di perutnya membuat kakinya sangat lemas dan tidak sanggup untuk berdiri.

Dan sekali lagi, dirinya akan dibuat berantakan oleh Earth. Ya- kuharap itu hanya 'sekali lagi', atau Earth akan melihat Mix kembali menangis karena kesakitan.

.





















"kha-k disan-ahhhh"












.

END


________________________________________________

*

**
Sungguh ini cerita random banget. Tapi serius, bulan malam ini bagus dan indah.
Lihat nggak?
Aku lihat tadi pas perjalanan pulang nyari makan buat makan malam. Dan malah kepikiran EM... aaa aku kangen EM sekaligus capek kalo liat moment mereka terus.

Ini bukan capek lelah yang gimana2...tapi ... Ah aku bingung ngejelasin semoga kalian ngerti dan pasti kalian paham DAN JUGA pasti kalian ngerasain 😂😂.
Sekian dulu ke-RANDOM'an kali ini.

-
GOODNIGHT 🌎🪐

EARTHMIX SHORT STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang