FEVER

1.4K 133 16
                                    

"Mix... Mix!"-teriak seseorang yang baru saja membuka pintu rumah. Dapat dilihat dari caranya masuk dan berteriak dia terlihat sangat bingung, khawatir dan mungkin juga marah. Orang itu Earth, yang baru saja memasuki rumah Mix dengan sendirinya karena tentu saja mengingat kode pintu rumah.

Earth masih memanggil-manggil sang pemilik rumah yang tak kunjung menjawab, hingga akhirnya dia menemukan sosok Mix yang muncul dari pintu belakang yang terhubung dengan taman.

"Earth?"-sapa si tuan rumah saat melihat tamunya.

"Kenapa hampir empat hari ini kamu gabisa dihubungi?"
"Kenapa kamu nggak ngabarin aku"-begitu melihat Mix ia langsung melontarkan pertanyaan yang berada dipikirannya beberapa hari ini.

Ya, 4-5 hari belakangan mereka berdua memang jarang berkomunikasi karena kesibukan pekerjaan masing-masing dan ditambah Mix yang masih aktif mengikuti perkuliahan.

"Aku cuma lagi capek, nggak sering cek HP juga Earth"

"Sekedar ngasih kabar gabisa? Capek ngabarin aku juga? Iya?"

"Nggak gitu Earth. Aku beneran capek, tugasku juga banyak. Aku sempat demam dan belum turun juga sampe sekarang"

"Kalo sakit demam cari dokter! Apa harus parah dulu baru mau berobat?"

"Aku cuma perlu istirahat. Sebentar lagi pasti juga bakal membaik"

Mendengar perkataan Mix itupun Earth mendekat dan meletakkan tangannya didahi yang lebih muda.

"Kamu siap-siap, kita ke dokter sekarang"

"Aku cuma kurang tidur Earth"

"Kamu nggak dengar? Kita ke dokter sekarang. Jangan bikin orang lain kebingungan dan kerepotan karena kamu. Kamu udah keras kepala buat ngerjain segala hal dan sekarang masih mau ngelak juga buat check up ke dokter?!"

"Aku tau aku merepotkan, tapi kamu nggak perlu teriak kayak gitu"-Mix dengan segera berlalu pergi meninggalkan Earth dan menuju kamar.

"Ok aku minta maaf, tapi kita harus ke dokter sekarang"-ujar Earth memaksa dan mengikuti Mix.

"Aku bisa ke dokter sendiri, kamu nggak perlu repot-repot nganter aku. Kamu bisa pulang sekarang."

"Aku nggak akan pulang sampai kamu mau ke dokter"

"Aku bilang pulang"

"Kamu marah? Aku cuma mau kita ke dokter buat cek kondisi kamu. Kenapa kamu malah kayak gini"

"Bukannya kamu bilang aku ngerepotin semua orang? Aku bisa ngurus diri aku sendiri dan ke dokter sendiri, dengan begitu aku nggak akan ngerepotin kamu juga"

"Mix, tolong kali ini aja jangan keras kepala. Banyak orang yang khawatir sama kamu. Kita ke dokter sekarang oke?"-bujuk Earth dengan nada bicara yang lebih tenang.

Mix menatapnya dengan tatapan lelah dan juga penuh amarah. Matanya yang memang sudah panas karena efek demamnya kini bertambah merah karena menahan tangis.

Ayolah dirinya sudah sangat lelah dan ingin segera istirahat, bukan dimarahi seperti ini. Dengan perasaan dan fisik yang lelah akhirnya mata merah itupun mengeluarkan lava beningnya.

Mix menangis.
Menangisi betapa memuakkannya rasa lelah yang ia simpan sendiri. Baginya rasa lelah dan sedih ingin selalu dia simpan dengan rapat termasuk dari Earth. Tapi dia kalah, seberapa keras Mix menutupinya Earth selalu melihat sisi dirinya yang lemah seperti ini, menangis terisak seolah membuang segala rasa lelahnya. Dirinya hanya akan berakhir dengan isakan tangis didalam dekapan seorang Pirapat dan jatuh tertidur setelahnya.





______________________________

______________________________








'Eunghh'

Mix melenguh dibalik selimutnya. Matanya mengerjap pelan memfokuskan pandangannya. Tangannya yang masih didalam selimut perlahan terulur menuju dahi saat merasakan sesuatu yang menempel disana. Sebuah handuk kecil yang dilipat dan masih terasa sedikit basah. Bibirnya yang masih terlihat pucat terlihat menyunggingkan senyum kecilnya. Saat dirinya hendak turun dari kasur tapi sebuah suara menginterupsinya.

"Tetap disana. Siapa yang nyuruh kamu ninggalin tempat tidur? "

Mix yang merasa takut dan bersalah akan kejadian semalam pun akhirnya kembali memasukkan kakinya kedalam selimut lagi dan membawa tubuhnya bersandar pada headboard.
Earth yang sudah duduk ditepian kasur hanya memandangi Mix dalam diam, sedang yang ditatap kini menunduk.

"Semalam kamu ketiduran dan demamnya makin naik, jadi aku menelfon dokter untuk kesini"

Mix yang mendengar itu hanya diam, karena dirinya bahkan tidak mengingat apapun. Dirinya hanya mengingat saat berdebat dengan Earth dan kemudian menangis dipelukan kekasihnya itu.

"Dokter bilang kalo sampe pagi ini demam kamu nggak turun, terpaksa kamu harus opname dirumah sakit".

Mix masih terdiam sekalipun Earth mengecek suhu tubuh didahinya. Selanjutnya lelaki yang hanya mengenakan kaos tanpa lengan itupun meraih sesuatu dari dalam laci.

"Buka mulutmu"

"Huh?"

"Gigit ini sebentar, aku ingin mengecek suhu badanmu. Aaaa"-Earth mencontohkannya dan diikuti oleh Mix yang kini mengggit termometer yang dipegang oleh Earth.

Earth mengintruksikan agar membuka mulut saat termometer tersebut berbunyi 'Biib'.

"36 derajat. Demammu sudah turun, tapi kamu masih harus istirahat. Aku ambilin kamu sarapan dulu"-Earth mengusap pipi pucat Mix sebelum beranjak keluar kamar.

Tapi sesuatu menahannya. Mix menarik ujung bajunya dan membuatnya kembali menatap pasien tampannya itu.

"Ada apa?"

"Maaf karena aku selalu keras kepala"-Ucap Mix pelan masih dalam posisi menunduk tanpa berani melihat wajah Earth.

Hangat.
Mix merasakan tubuhnya hangat karena sebuah dekapan yang ia dapat dari tubuh Pirapatnya. Ia membalas pelukan lelakinya itu dan menyandarkan kepalanya dibahu lebar yang beberapa hari bekalangan ini juga ia rindukan.

"Jangan sakit lagi"-gumam Earth dibalik punggungnya.

Mix menjawabnya dengan sebuah anggukan dan kembali merapalkan kata maaf.













END

"Can I kiss you?"

"No. Aku masih demam, nanti kamu ketularan sakit"

"Noprob. Ganti kamu yang ngerawat aku nanti"-dan tanpa persetujuan lebih lanjut Earth meraih dagu Mix dan mencium bibir pucat itu.

Bahkan si pasien yang sempat menolak pun kini malah memejamkan matanya, mengikuti perlakuan Earth dan berharap ciuman ini menyembuhkannya bukan malah membuat Earth ikut jatuh sakit.








END

END

END

INI BENER-BENER END 😂😋






_______________________

_______________________

🦕 : Masih ingatkan ini moment yang mana ? 😂
Jujur ini udah didraft sejak Mix ngetweet kalo dia sakit terus dikomen sama Earth buat cari dokter. Tapi beberapa hari kemudian doi udah jalan ke mall nyari furniture berdua buat rumah baru WKWKWK.

Sekian❤🌹

EARTHMIX SHORT STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang