Lelaki dengan balutan tuxedo dan rambut hitam legamnya yang ditata rapi membuatnya terlihat menawan pagi ini. Langit biru dengan awan putih yang bergerumul menandakan bahwa hari ini tidak akan turun hujan, ya semua orang berharap akan hal itu. Mungkin saja kali ini langit sengaja tidak hujan hanya karena mengasihi seseorang. Seseorang yang saat ini sedikit menyipitkan matanya tatkala turun dari mobil dan disambut dengan terik matahari yang nampak menyilaukan.
Perasaan gugup dapat dilihat dari raut wajahnya, dan sang ayah yang berdiri disamping pun mengusap punggung anak bungsunya itu untuk memberikan sedikit ketenangan. Si bungsu menoleh menatap wajah sang ayah dan disambut oleh sebuah anggukan meyakinkan. Lelaki tampan yang diketahui bernama lengkap Mix Sahaphap Wongratch itupun kembali mengalihkan pandangannya ke depan dan menarik nafasnya dalam guna menetralisir rasa gugup yang sedari tadi menyerangnya.
Kakinya mengayun pasti dan berpijak pada rumput hijau yang tumbuh dengan
segar diatas tanah. Sang ayah yang menggandeng tangannya pun tak kuasa menangan tangis, begitu pula
dengan beberapa anggota keluarga inti yang datang untuk menyaksikan moment saat ini. Tidak banyak yang menghadiri, hanya keluarga inti dan juga teman terdekat kedua mempelai yang jumlahnya tak sampai 15 orang.Dengan kotak yang berisikan sepasang cincin dan juga buket bunga yang ada digenggamannya saat ini, lelaki yang biasa disapa Mix itupun perlahan mengulas senyum yang cukup sulit untuk diartikan. Sang ayah melepas genggamannya saat si bungsu kesayangannya itu tiba didepan calon suaminya.
"Kak kita ketemu lagi"-Mix mengulas senyum terbaiknya sekaligus menahan rasa haru yang tiba-tiba melingkupinya.
"Ma, Pa"-sapa Mix pada kedua calon mertuanya yang berada disisi lain.
Pelukan erat Mix terima dari dua orang paruh baya itu secara bergantian.
"Tampan sekali menantu Mama"-ucap perempuan itu dengan mengusap pipi Mix dan menciumnya sekilas.
"Mama juga semakin terlihat cantik"
"Terima kasih sayang, kemarilah"
Mama mertuanya itupun merangkul pinggang Mix dan membawanya untuk duduk bersimpuh disamping tanah yang dipenuhi dengan taburan bunga yang masih segar dengan batu berbentuk kotak yang bertuliskan nama calon suaminya.
Pirapat Watthanasetsiri
February 1994 - October 2021
Sebuket bunga dan sekotak cincin yang sedari tadi ia genggam itupun dia sandingkan pada nisan hitam bertulisakan nama calon suaminya tersebut. Telapaknya ia gunakan untuk mengusap nisan seolah sedang membelai kepala sang kekasih.
"Kak, apa ini sungguhan?"
"Mix, Mama tau ini berat buat kita semua, terlebih buat kamu. Kita ikhlasin Kakak pelan-pelan ya sayang"
Seketika sisi dirinya yang rapuh tak dapat ia sembunyikan. Isakan tangis pun tak dapat ia tahan, mata indahnya juga tak dapat lagi membendung air mata yang sedari tadi ia seka terus menerus.
Hari dimana seharusnya ia berbahagia mengucap sumpah pernikahan seumur hidup dengan pria yang ia cintai kini berubah menjadi rasa penuh haru atas duka. Calon suaminya - Pirapat Watthanasetsiri- yang biasa disapa Earth, meninggalkannya untuk selamanya.
Rasanya masih seperti mimpi sejak kepergian Earth seminggu yang lalu.
'Aku harus menikah dengan Kak Earth. Jika memang ini mimpi buruk, tolong bangunkan aku'
_________
END
_________
"Jika kamu bosan aku selalu ada, Jika kamu rindu aku selalu disini"-🌎
.
.
.
"Jika sekarang aku rindu, apa aku yang harus 'kesana' ?"-🪐
"Aku bisa menemuimu 'disana' dan kita bisa melakukan pernikahan yang tertunda"-🪐
_______________________
B L U E
________________________.
.
🦕 : Goodnight, jangan lupa Vote & Comment qaqa 😁
KAMU SEDANG MEMBACA
EARTHMIX SHORT STORY
Short StoryALL ABOUT EARTHMIX EARTH PIRAPAT WATTHANASETSIRI - เอิร์ธ พิรพัฒน์ วัฒนเศรษสิริ MIX SAHAPHAP WONGRATCH - สหภาพ วงศ์ราษฎร์ [Semua cerita random dan setiap chapter tidak berkesinambungan] Rank : #1 ataleofthousandstars - on September 2021 #2 earthpir...