New Year

1.1K 100 13
                                    

Selamat tahun baru, semoga tahun ini aku tidak mengukur apapun dengan kata bahagia. Aku takut kebahagiaan hanya akan menjadi tolak ukurku untuk melakukan segala sesuatu. Aku berjanji akan menjalani hidupku sesuai dengan keinginanku, walaupun entah apa diujung sana yang akan kuhadapi nantinya.

Disini diriku sekarang...
Mengawali hari ditahun 2022 ditepi pantai sembari membiarkan angin yang kencang ini menyapa kulitku dan menyibakkan rambutku dengan alami.
Aku tersenyum kecil saat mengingat beberapa tahun kebelakang yang terasa begitu berat dan aku melaluinya hingga sekarang aku bisa sampai dititik ini.

Deburan ombak sore yang menghantam karang terdengar ditelingaku, bersamaan dengan tepukan pelan dipuncak kepala membuatku refleks mendongak untuk melihat pelakunya.

"Earth" - ucapku sambil menyipitkan mata karena wajahnya searah dengan sinar matahari, jadi hanya siluet wajah tampannya dan hidung mancungnya saja yang bisa kulihat.

"Lagi mikirin apa? Sampe kamu nggak dengar pas aku manggil kamu" - tanyanya saat sudah duduk disampingku.

"Nggak mikirin apa-apa kok. Cuma lagi nikmatin angin aja"

"Sampe segitunya? Sampe suara aku nggak kedengaran juga?"

"Aku denger, cuma males jawab aja. Biar kamu nyamperin kau kesini terus kita nikmati angin pantai bareng hehe"

"Dasar"

"Earth"

"Hmm?"

"Terima kasih banyak" - ucapku masih dengan menatap lautan dan gulungan ombak.

Ucapanku membuat Earth meraih telapak tanganku dan menautkan jemari kami dan membuat pandanganku beralih untuk menatap mata indah yang selama hampir delapan tahun ini selalu menatapku penuh rasa sayang.

"Mix... Aku juga berterima kasih ke kamu. Terima kasih masih mau bertahan disaat masa sulit kita. Maaf bahkan aku nggak bisa jaga kamu sampe kamu jatuh sakit kemarin. Maaf masih suka marah ke kamu, aku harap kamu paham karena itu juga demi kebaikan kamu dan kita juga"

"Kamu ini mau berterima kasih atau maaf-maafan sih?" - protesku karena Earth lebih banyak mengucapkan kata maaf dan itu membutku tidak menyukainya.

"Hahaha oke maaf"

"Tuh kan bilang maaf lagi. Males ah, jangan bikin mellow gini, kan kita lagi liburan" - aku dan lagi - lagi dengan protesku HAHAHHA.

"Aku sayang kamu Mix" - ucapnya tiba-tiba.

"H-HAH??!"

"Aku sayang sama kamu. Masih nggak denger juga?"

"Nggak gitu. Kenapa tiba-tiba ngomong sayang kan aneh"

"Apanya yang aneh, kan emang beneran sayang"

"Dasar bucin" - ejekku.

"Gimana aku nggak bucin kalo kamu aja gemesin kayak gini"

Chupp

Sesuatu yang setengah basah mendarat dipipiku.

Sialan!! Bahkan sekarang pipiku terasa hangat. Please Mix jangan malu-malu kayak gini!!!
Kita aja bahkan udah tinggal bareng dan sekamar masa dicium pipi doang masih malu 😩.

"Earth ingat! Ini tempat umum" -aku memberinya peringatan.

Marah adalah satu-satunya cara agar rasa maluku tersamarkan.

"Kenapa? Malu? Disini hanya ada rombongan kita aja. Jadi bebas mau ngapain aja"

Sialan iya juga.

EARTHMIX SHORT STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang