Happy Reading
"Kia, gue duluan ya" ucap Santi pamit kepada kiara.
"Oh iya san, hati hati ya" balas kiara pada santi.
"Okey" Santi meninggalkan kiara sendirian di depan gerbang.
Kini kiara berdiri sendiri di gerbang sekolah. Sekolah yang sudah nampak sepi, karena para siswa sudah pulang semua. Ia menatap awan yang sudah mendung, dan sebentar lagi hujan akan turun. Sesungguhnya ia sangat benci hujan. Ia punya kenangan yang menyakitkan ketika hujan turun.
"Gue harap hujan ga turun" kiara bergumam pada dirinya sendiri.
Ia sedang menunggu ojek online yang sudah ia pesan tetapi belum juga tiba.Tiba-tiba saja kiara di kejutkan oleh seseorang yang mengendarai motor, seorang lelaki langsung berhenti tepat di depannya "Kia belum pulang?"
"Eh Geo, belum nih. Gue lagi nunggu ojek yang gue pesan tadi" jawab kia pada seorang lelaki itu, Geo.
"Oohhh, mau bareng gue aja gak?" Geo mengajak Kiara pulang bareng bersamanya, ia merasa khawatir kalau ojek yang Kiara pesan tadi tak kunjung datang.
"Hm, sebelumnya makasi atas tawarannya Geo. Tapi gue udah bilang tadi kalau gue udah pesan ojek"
"Ojeknya lama kia, nanti lo sendirian di sini"
"Engga apa-apa Geo. Kalau misalnya gue sama lo nanti kasian dong abang ojeknya kalau dateng"
"Ya udah gini aja, kalau gitu gue nemenin lo di sini sampai ojeknya dateng" Geo melepas helm yang ia kenakan. Dan langsung turun dari motornya. Ia berdiri di sebelah kiara.
"Emangnya Geo ga keberatan kalau nemenin kia di sini?"
"Engga kiaa, gue selalu nemenin lo kapan pun kalau lo butuh gue. Gue ikhlas kok" ujarnya "dan kalau lo terima gue jadi pacar lo juga gue ikhlas lahir batin" Kata Geo sambil senyum pepsodent dan menaik-naik kan alis nya.
"Ih Geo kan kita temenan doang"
"Iya kan gue bilangnya kalau. Tapi ga apa-apa juga lo terima gue"
"Apaan si Geo" kiara mendadak jadi marah sama Geo. Ia menganggap lelaki ini cuman sebatas teman ga lebih dari itu. Emang si dirinya pernah di tembak cinta oleh Geo. Namun ia menolaknya, dengan alasan ia tidak mau jika ada perpisahan. Dan alasan yang lebih tepat nya ia belum siap menerima siapa pun lelaki yang hendak memasukki hati nya. Ia masi menunggu seseorang yang tak jelas ada di mana.
Geo gemas melihat Kiara yang marah seperti itu. Pipi Kiara yang bulat berwarna merah seperti tomat membuat nya gemas setengah mati pada wanita di sampingnya "iya-iya Kiara, kita cuman teman sekaligus sahabat" geo mencubit pipi Kiara, dan mengacak-ngacak rambut Kiara.
"GEO JAHIL BANGETTT!!! pipi gue sakit tau, rambut gue juga berantakan jadinya"
Geo hanya tertawa saja melihat Kiara yang tambah marah kepadanya. Sampai akhirnya ojek online Kiara pun datang.
"Mbak Kiara ya?" tanya ojek itu pada Kiara memastikan bahwa seorang pelajar di depannya ini, yang sudah memesan ojeknya tadi
"Iya bang saya Kiara"
"Aduh maaf ya mbak telat datang nya. Soalnya tadi macet di jalan" ujar ojek itu memberitahu sebenarnya.
"Oh iya bang ga apa-apa"
Kiara menoleh ke ara Geo. "Geo gue duluan ya. Ini abang ojeknya udah sampai. Makasih ya Geo udah mau temenin gue di sini"
"Iya kia" Geo tersenyum pada Kiara "hati-hati dijalan ya kia". Dan Kiara hanya mengangguk senyum pada Geo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia & Malam
Teen Fiction~ jangan lupa follow ~ Kiara Natasya, sebelumnya ia mempunyai kehidupan yang sangat amat bahagia. Ia di kelilingi oleh orang orang terdekat yang sayang kepadanya. Namun kehidupan nya berubah semenjak tuhan mengambil sosok seorang ibu untuk selam...