06. makam bunda

60 37 40
                                    

Happy Reading

Malam berlalu begitu saja, hingga berganti dengan pagi yang cerah. Kiara ketiduran sampai pagi hari. Sampai-sampai ia lupa untuk makan malam.

Kiara perlahan membuka matanya yang terkena cahaya matahari pagi. Ia melihat ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 06.45 pagi.
Ia turun dari tempat tidur nya dan menuju ke kamar mandi. Ia segera mandi.

Setelah selesai mandi ia memakai rok panjang berwarna hitam. Mengenakan kaos berwarna putih serta memakai outer berwarna hitam dan tak lupa pula ia membawa selendang berwarna hitam.

Kiara keluar kamar dan turun untuk sarapan. Ia melewati beberapa anak tangga. Dan sampai ketika ia melihat bi ijah. Kiara langsung menepuk jidatnya. Ia teringat kalau tadi malam ia lupa makan. Pasti bi ijah kecewa sama kiara.

Kiara berjalan mendekati bi ijah ragu. Ia takut bi ijah akan kecewa kepadanya.

"Bi, maaf ya"

Bi ijah yang sedang membuat minuman pun menoleh ke arah suara. Dan di dapati kiara yang sedang berada di belakangnya.

Bi ijah mengerutkan kening nya heran. "Mbak kia kenapa minta maaf sama bibi? Kan mbak kia ga ada salah" ucap bi ijah pada kiara.

"I-itu bi, hm soal makanan yang tadi malam. Kiara lupa makan" kiara menggaruk kepalanya yang tidak terasa gatal. "Maaf ya bi".

"Oh soal makanan tadi malam ga usah di pikirin mbak. Tadi malam bibi udah ke kamar mbak kia, sambil bawa makanannya. Bibi kira mbak kia lupa sama makanannya. Terus bibi takut kalau mbak kia gak makan nanti bisa sakit. Bibi udah manggil mbak kia sampai 10 kali sambil ketuk-ketuk pintunya, tapi ga ada jawaban dari mbak kia. Akhirnya bibi masuk ke kamar mbak kia aja. Kebetulan pintu mbak kia ga di kunci. Eh pas masuk, bibi liat mbak kia sudah tidur pulas sekali. Jadi bibi ga tega bangunin mbak kia. Ya udah makanannya bibi bawa lagi ke, terus bibi kasi pak satpam di depan". ucap bi ijah menjelaskan pada kiara.

"Bi ijah yang harusnya minta maaf sama mbak kia. Karena bibi sudah lancang masuk ke kamar mbak kia tadi malam. Soalnya bibi khawatir sama mbak kia" ucapnya lagi.

"Eh bibi ga usah minta maaf. Ga apa-apa kok. Di situ kiara juga yang salah. Kenapa bisa ketiduran". ujar kiara pada bi ijah.

Bi ijah hanya mengangguk-angguk saja. Lalu bi ijah melihat penampilan dari Kiara yang seperti ingin ketempat makan bundanya.

"Mbak kia mau kemakan bunda?" tanya bi ijah pada kiara.

"Iya bi" jawab kiara singkat.

"Kalau gitu mbak kiara sarapan dulu ya? Setelah sarapan mbak Kiara ke makan bundanya mbak Kiara" ujar bi ijah.

"Iya bi" kiara langsung berjalan ke meja makan untuk sarapan. Ketika ia ingin memakan sesuap nasi. Kiara teringat kepada papa nya. Apakah papanya sudah pulang?

"Oh ia bi, papa sama yang lain sudah pulang belum?" kiara bertanya kepada bi ijah.

"Belum mbak"

Kiara hanya mengaguk-anggukan kepalanya. Dan lanjut sarapan paginya. Dengan cepat Kiara menghabiskan makanannya.
Ia pun langsung bergegas untuk pergi ke makan bundanya. Dan tak lupa ia berpamitan kepada bi ijah.

Kiara keluar gerbang rumahnya. Ia sudah memesan taksi lewat aplikasi. Taksi itu sekarang sudaha ada di depan gerbang rumah kiara.
Kiara segera masuk ke dalam taksi.

Ia berpesan kepada supir taksi untuk berhenti terlebih dahulu di toko bunga. Kiara akan membeli bunga untuk makam bundanya.

Tidak sampai lima menit. Kiara sudah sampai di depan toko bunga. Banyak sekali bunga-bunga yang indah dan harum baunya. Dirinya memilih beberapa bunga saja. Setelah membeli bunga, Kiara kembali masuk ke dalam taksi tadi.

Dia & MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang