Prologue

2.5K 118 0
                                    


"Jadi ternyata kau wanita iblis!" Sonoko menunjuk Haibara Ai, "Pantas saja cara bicaramu angkuh untuk ukuran anak-anak! Aku tak pernah suka padamu!"

"Sudahlah Sonoko," pinta Ran, "Ai-Chan juga dipaksa membuat obat itu,"

"Dia telah menempatkan Shinichi-Kun dalam bahaya!"

"Shinichi jadi mengecil karena kecerobohannya sendiri ketika mengikuti komplotan itu di Tropical Land. Ai-Chan tidak pernah tahu kepada siapa saja obat itu digunakan," bela Ran.

"Cih!" Sonoko melipat lengannya dengan angkuh.

"Apa kau bisa membuat obat penawarnya, Ai-Chan?" tanya Ran seraya menunduk menghadapi Haibara.

"Aku masih mengusahakannya, sejauh ini aku hanya bisa menciptakan prototipenya. Jika aku mendapatkan data-data lengkapnya dari server organisasi, mungkin aku bisa membuatkan antidote yang sifatnya permanen," jawab Haibara.

"Aku yakin kau pasti berhasil membuat penawarnya,"

"Tidak perlu khawatir Ran-San. Walaupun aku harus mati, aku pasti akan menciptakan antidotenya agar Kudo-Kun kembali padamu,"

"Uhm," Ran mengangguk, "Aku akan menunggu, aku percaya padamu, Ai-Chan,"

***

"Haibara!" teriak Shinichi yang telah kembali ke tubuh aslinya. Ia berusaha mendobrak pintu besi di mana di dalamnya adalah ruang pendingin.

Identitas Sherry yang mengecil sebagai Haibara Ai telah diketahui oleh organisasi. Gin menculik Haibara sepulang sekolah. Ia dikurung di ruang pendingin.

"Minggir Kudo!" seru Akai dengan suara parau.

Shinichi menyingkir.

Akai menembak gagang pintu berkali-kali hingga kuncinya rusak.

Shinichi menendang pintu hingga terbuka dan menemukan Haibara pingsan di lantai. Tubuhnya terbujur dingin dan kaku. Shinichi melepas jaketnya untuk menyelimutinya dan menggendongnya keluar. Dalam perjalanan ke rumah sakit, Shinichi tak henti-hentinya berdoa dalam hati agar Haibara dapat bertahan hidup.

***

"Bagaimana Dokter?" tanya Shinichi menghampiri ketika melihat dokter keluar.

Akai dan Jodie Sensei juga menghampiri.

"Haibara-San baik-baik saja, tapi..."

"Tapi apa?" tanya Jodie.

"Karena terlalu lama di ruang dingin, tubuhnya akan menjadi rentan. Di musim panas mungkin tidak apa-apa. Namun dia harus berhati-hati di musim dingin, kenakan pakaian hangat dan juga makan-makanan hangat. Sebaiknya dia juga jangan sampai tertekan dan terguncang, paru-parunya sudah lemah,"

Akai memejamkan matanya.

Jodie menutup mulutnya tampak prihatin.

Shinichi juga terdiam muram, Haibara...

The Lost SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang